https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Saturday, November 8, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Essay

KAUM TAK BERIMAN

Redaksi Oleh Redaksi
4 years ago
in Essay, Opini
Reading Time: 5 mins read
A A
0
5
Bagikan
53
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

 

Oleh Satria Dharma 

Berdomisili di Surabaya

Ketika banjir akhirnya datang semua pengikut Nabi Nuh menaiki kapal yang telah mereka buat bertahun-tahun sebelumnya itu. Nabi Nuh dan pengikutnya telah mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana yang telah diramalkan akan datang tersebut. Tapi tidak dengan anak Nabi Nuh sendiri. Ia tidak mau ikut dalam kapal tersebut. Ia tidak yakin dengan kapal tersebut dan lebih yakin bahwa naik ke gunung akan menyelamatkannya. Ia tidak MENGIMANI ikhtiar yang telah dilakukan oleh ayahnya dan para pengikutnya selama bertahun-tahun tersebut. Dan ia pun tenggelam bersama KAUM TAK BERIMAN lainnya.

Nabi Muhammad meminta umatnya untuk menghindar dan menjauhi wabah dan tidak malah mendatanginya atau bersikap seolah-olah tidak mungkin tertular hanya karena merasa beriman kepada Tuhan. Jika ada umatnya yang tidak patuh pada IKHTIAR yang dianjurkan oleh Nabi, maka sebenarnya mereka termasuk dalam golongan KAUM TAK BERIMAN.

Islam menganjurkan umatnya untuk berobat dan membentengi diri dari terkena penyakit. Jika kita memiliki gejala penyakit menular, maka janganlah membahayakan orang lain dengan menularinya.  Rasulullah SAW bersabda: Tidak boleh membahayakan orang lain dan tidak boleh membahayakan diri sendiri (HR. Malik no. 1435). Mereka yang tidak mengikuti anjuran Nabi ini sebenarnya masuk dalam golongan KAUM TAK BERIMAN.

 

Pandemi ini membuat kita melek. Banyak orang yang menggunakan dalil-dalil agama, bahkan yang berstatus ustad sekalipun, yang justru menunjukkan bahwa mereka sebenarnya adalah golongan KAUM TAK BERIMAN.

📚 Artikel Terkait

‎Sejak Datang Pagi

Berikan Ia Solusi

Dari yang Lama Jadi Korban Menuju Hak atas Kurban: Refleksi Keadilan Sosial dan Solidaritas Umat Islam dalam Meneguhkan Jati Diri dan Persatuan Bangsa

🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

Mengapa demikian? Karena dua hal. Pertama karena kebodohan. Kedua karena kesombongan. Orang yang tidak paham soal virus dan pandemi yang ditimbulkannya, tapi tidak mau belajar dan tidak mau tahu soal virus ini jelas masuk dalam kalangan orang bodoh. Jika Anda tidak paham betapa menularnya virus Corona ini, bagaimana ia bisa menulari dan membunuh orang yang tertular,  dan bertindak sembrono maka jelas Anda termasuk dalam kalangan orang bodoh yang membahayakan diri Anda mau pun orang-orang di sekitar Anda. Tidak peduli meski Anda punya gelar professor atau ulama sekali pun. Yang lebih berbahaya adalah jika orang bodoh, tapi mengira dirinya pintar. 

Pekerjaan ustad, tapi memberi wejangan soal virus yang tidak pernah dipelajarinya dengan sok lebih pintar daripada ribuan dokter dan virolog yang bertahun-tahun mempelajarinya. Kadangkala status ulama agama begitu membius seseorang dan pengikutnya sehingga menganggap semua hal bisa diselesaikan dengan salat, doa, dan wirid. Dianggapnya doa dan wirid bisa menghilangkan penyakit apa pun tanpa berobat. Ada yang percaya wirid dan bacaan tertentu sebanyak sekian kali bisa membuat seseorang kaya tanpa berusaha, tirakat tidur selama sekian hari di makam ulama tertentu bisa membuat seseorang pintar tanpa belajar, puasa ngebleng dan wiridan tertentu bisa membuat wanita cantik dan bahenol datang sendiri ke rumah minta dijadikan istri, tirakat nglowo kaki diatas kepala di bawah selama sekian hari akan membuat mobil baru dikirim oleh dealer tanpa bayar sepeser pun, dan lain sebagainya.

Kategori kedua adalah kesombongan. Ada orang-orang tertentu yang memang egois dan tidak mau menerima kebenaran. Seperti iblis yang tidak mau tunduk pada Adam karena ia merasa lebih tinggi derajatnya daripada Adam. Ada orang-orang tertentu yang tidak percaya bahwa virus itu bisa melanda semua orang,  tidak peduli dengan seberapa taat dia pada agamanya. Mereka ini menganggap keimanannya pada Tuhan jauh lebih besar daripada kekuatan virus ini. Keimanannya lebih kuat ketimbang virus dan siapa yang takut terhadap virus dan mau divaksin dianggapnya bodoh dan kurang bertakwa. Sebaliknya, orang-orang seperti inilah yang termasuk dalam golongan KAUM TAK BERIMAN. Orang-orang semacam ini menganggap remeh ilmu para pakar di bidang lain dan menganggap hanya ilmunya yang paling tokcer. Ilmu agama yang dimiliknya dianggapnya bisa menguasai masalah IPOLEKSOSBUDHANKAM.  Semacam Nabi Khidirlah laiknya. 

Bukankah bahkan Nabi Nuh pun diperintahkan untuk membuat kapal agar selamat dari banjir besar yang bisa menenggelamkan semua orang? Kapal adalah IKHTIAR yang diperintahkan oleh Tuhan pada Nabi Nuh dan umatnya agar selamat. Tuhan tidak menyuruh Nabi Nuh dan umatnya untuk sekedar salat, puasa, berdoa dan berdzikir selama 40 hari 40 malam agar selamat dari banjir. Tidak begitu. Sunnatullahnya banjir tidak dihadapi dengan doa dan dzikir. Kalau DKI banjir, maka makanan harus dikirim pada penghuni rumah yang terperangkap pakai perahu karet dan bukan cuma pakai wiridan. Kebakaran hebat juga sunnatullahnya harus dipadamkan dengan ikhtiar semprotan pemadam kebakaran. Untuk mencegah tertular virus ya vaksin jawabannya. Semua hal itu ada ilmu dan teknologinya sendiri-sendiri sesuai dengan sunnatullah yang berlaku. Semua hal itu ada ahli dan pakarnya masing-masing. Jangan sampai penjual lontong sayur bicara soal mesin mobil seolah lebih hebat daripada para mekanik.

Jadi jika Anda adalah ustad di masjid yang bukan pakar kesehatan dan virus, tolong jangan bersikap seolah lebih paham daripada mereka. Ini bukan ranah Anda untuk bicara. Ada saatnya Anda bicara dan berperan. Jangan malah memperkeruh suasana dengan kata-kata Anda yang tidak berdasarkan ilmu yang benar itu. 

Wallahu a’lam bisshawab

Surabaya, 7 Juli 2021

Satria Dharma

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 118x dibaca (7 hari)
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
13 Mar 2025 • 111x dibaca (7 hari)
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
15 Mar 2025 • 97x dibaca (7 hari)
Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 86x dibaca (7 hari)
Perempuan Penggenggam Pasir
Perempuan Penggenggam Pasir
5 Mar 2025 • 66x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

Hujan Rindu
Edukasi

Pesan Kak Cut

Oleh Redaksi
2022/11/09
0
51

Oleh Don Jakayamani Sore itu peserta diskusi ilmiah KDI sedikit terlambat. Pemateri, Cut Safriana lebih dahulu tiba. Saya berkesempatan ngobrol...

Baca SelengkapnyaDetails

Safitri dan Luka Sosial Kita: Saat Empati Netizen Lebih Cepat dari Keadilan Negara

Perempuan: Antara Peran, Stigma, dan Realita Kepemimpinan

Postingan Selanjutnya

Menakar Masa Depan Bimbingan dan Konseling

SURAT DARI BLORA

Bimbingan Konseling Kini Dan Esok

Menyiapkan Lulusan BK yang bernaluri bisnis

APA UNTUNGNYA JADI KONSELOR?

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00