https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Saturday, November 8, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Bidik

Praktik Baik Kontribusi Sekolah Perempuan Untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Redaksi Oleh Redaksi
4 years ago
in Bidik, Edukasi, Essay, Jawa Timur, Perempuan
Reading Time: 4 mins read
A A
0
5
Bagikan
52
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

  

Oleh: Iva Hashanah

Berdomisili di Sidoarjo, Java Timur

Sudah hampir satu tahun Lilik dan kawan-kawannya di Gresik harus berjibaku menyelamatkan ekonomi keluarganya akibat suami mereka di PHK karena pendemi.  Lilik adalah leaderdi Sekolah Perempuan yang mayoritas beranggotakan perempuan miskin dan penyintas kawin anak mendirikan usaha makanan minuman bagi anggotanya agar dapur mereka terus mengepul. Situasi lebih buruk dialami tetangga desa yang berinisial IS, perempuan miskin kawin di usia anak yang tak berdaya “dijual” suaminya melalui media sosial. Suami yang berdalih karena kebutuhan rumah tangga, sejak dia yang berprofesi penabuh kendang ini tak ada panggilan lagi selama pendemi.

Dua potret perempuan yang menikah di usia anak ini memberikan informasi bahwa hidup bersama pendemi bagi perempuan tidak mudah bahkan bisa menjadi kiamat jika tidak kritis dan kreatif menghadapinya. Perempuan di Indonesia yang masih rentan didera bentuk-bentuk ketidakadilan berbasis gender seperti kawin di usia anak, kekerasan dalam rumah tangga, eksploitasi ekonomi. 

KPS2K Jawa Timur dalam sebuah hasil asesmen di 3 kota Jawa Timur terhadap beban kerja perempuan di masa pendemi yang naik dari rata-rata 12 jam menjadi hampir 20 jam sehari terutama bagi mereka yang harus bekerja dari rumah (work from home).

📚 Artikel Terkait

Kata-Kata

ALUMNI KUFLET RAIH GELAR DOKTOR SENI

RETORIKA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

Praktisi Hukum: AI Bukan Subjek Hukum Yang Dapat Memiliki Hak Cipta

Permohonan dispensasi kawin di pengadilan agama seluruh Indonesia menembus 64.000 permohonan. Data ini naik jika dibandingkan tahun 2019 ada 23.865 permohonan. Sedangkan BPS, Bapenas, UNICEF dan Pusat Kajian dan Advokasi Perlindungan dan Kualitas Hidup Anak Universitas Indonesia dalam laporan “Pencegahan Perkawinan Anak:Percepatan yang Tidak Bisa Ditunda” yang diluncurkan tahun 2020 menyatakan perempuan berumur 20-24 tahun yang menikah sebelum berusia 18 tahun diperkirakan ada sekitar 1.220.900 orang pada tahun 2018. Data ini memperkuat laporan dari Global Gender DAP Report 2020-2021, Indonesia turun peringkat dari 85 ke 101 dari 156 negara. Tahun 2019 sebelum Covid-19 masih diperingkat 85 dengan skor 0,70. Potret ketimpangan gender dimonitor dari empat dimensi utama partisipasi dan kesempatan ekonomi, tingkat Pendidikan, kesehatan dan harapan hidup, pemberdayaan politik.

Dapat dibayangkan jika jutaan anak perempuan menikah di usia dini akan lebih rentan mengalami kemiskinan. Perkawinan anak dapat dikorelasikan dengan lama masa Pendidikan, jumlah pengangguran terbuka, kesehatan ibu dan anak, rentan mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga serta kemarginalisasian lainnya. Dengan kata lain Indonesia akan lebih sulit mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terutama yang berkaitan langsung dengan Tujuan SDGs pada pilar Sosial yang terdiri dari Tujuan 1)Tanpa Kemiskinan, 2)Tanpa Kelaparan, 3)Kehidupan Sehat dan Sejahtera, 4) Pendidikan Berkualitas, 5) Kesetaraan Gender.

Menjadi sangat penting saat ini, mendorong semua pihak agar melakukan pencegahan dan mengatasi kecenderungan meningkatnya praktik kawin anak yang dipicu pendemi. Dengan membangun ketahanan masyarakat miskin yang berada pada kondisi rentan, dapat belajar dari keberhasilan Sekolah Perempuan di Gresik. Upaya Lilik dan kawan-kawan sebagai penyintas kawin anak mampu menjadi pelaku perubahan sosial ditengah-tengah komunitasnya, mereka melakukan pendekatan one on onedan pengorganisasian untuk merubah mental model lingkungannya bahwa kawin anak tidak akan membawa masa depan yang lebih baik bagi anak-anak.

Bahkan dengan pola pemberdayaan kritis ini, terbukti Sekolah Perempuan sigap mengadvokasi berbagai program pemerintah tepat sasaran, mendirikan usaha-usaha yang bisa diakses oleh para perempuan didesanya melalui pondok jamu yang sangat potensial di saat pendemi. Mereka juga mengaktifkan pos pengaduan mandiri jika ada tetangga yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga maupun kesulitan lain seperti menghadapi sekolah anak secara daring.


Upaya yang dilakukan oleh Lilik dan Sekolah Perempuan membuktikan bahwa mereka mampu mempertahankan kondisi agar tidak terjerumus pada situasi kemiskinan yang parah akibat pendemi, justru menjadi sebuah inisiatif yang dapat membantu mempercepat pencapaian tujuan SDGs. Dan akan merubah perempuan miskin seperti IS menjadi pelopor pembangunan di desanya.

 

 

 

 

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 120x dibaca (7 hari)
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
13 Mar 2025 • 111x dibaca (7 hari)
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
15 Mar 2025 • 97x dibaca (7 hari)
Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 86x dibaca (7 hari)
Perempuan Penggenggam Pasir
Perempuan Penggenggam Pasir
5 Mar 2025 • 66x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

Essay

Besarnya Pengaruh COVID-19 Terhadap Sektor Perdagangan Di Masa Pandemi

Oleh Redaksi
2021/04/05
0
50

Oleh Nurul VazilahMahasiswi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,Perbankan Syariah, IAIN LANGSA Dalam keadaan pandemi seperti ini, virus corona merupakan suatu wabah yang...

Baca SelengkapnyaDetails

Hilang Sepeda

Menyiapkan Guru Terampil Mengajar di Era Digital, Tugas Siapa?

Postingan Selanjutnya

Masa Depan Mereka

Diskominfotik Kota Banda Aceh Ikuti FGD Migrasi TV Digital Indonesia

Memilih "Presiden" UI

Aneka Hidangan Allah Bagi Para Penghuni Syurga

Kawasan Wisata Ulee Lheue Kembali Ditutup di Akhir Pekan

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00