Oleh Heri Haliling
Usai magrib dengan tanda rona jingga tertelan hitam malam. Pada sebuah kursi tepi jalan metropolitan; seorang pemuda berambut keriting gondrong sebahu, berkaos hitam oblong terduduk melepas asap rokok bilahan yang baru dia beli.
Bajunya tampak basah pada bagian lengan. Kadang ia goyang-goyangkan pula rambutnya dari percik air yang masih menempel. Matanya legam tanda ia petualang jalan. Sorotnya merujuk pada kerlap-kerlip lampu mobil dan bangunan di seberangnya. Asap keluar bebas tak beraturan dari mulutnya yang hitam ke biru-biruan. Pemuda itu menikmati anggun kehidupannya.