• Terbaru

Doa Untuk Sahabatku

October 3, 2017
Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

November 12, 2025

Teladan Pahlawan Sebagai Cermin Moral Generasi Muda

November 11, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Benarkah Matematika Mata Pelajaran Horor?

November 11, 2025

Kepemimpinan, Kecantikan, dan Penampilan Perempuan Dibentuk oleh Budaya Patriarki

November 11, 2025

Kasino Pertama di Uni Emirat Arab: Antara Diversifikasi Ekonomi dan Dilema Identitas Islam

November 11, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Pahlawan dan Peradaban

November 11, 2025

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Mengoreksi Adab Kemanusiaan Kita ( Hari Pahlawan)

November 10, 2025

Menimbang Relativisme Pahlawan

November 10, 2025

Kehebohan Miss Universe 2025: Drama, Sponsor, dan Suara Perempuan

November 10, 2025
Wednesday, November 12, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

Doa Untuk Sahabatku

RedaksiOleh Redaksi
October 3, 2017
0
Reading Time: 2 mins read
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh : Sarah Tanzila
Kelas IX F, SMP Negeri 1 Meureudu, Pidie Jaya

Pagi itu terlihat Claudia sangat sibuk mempersiapkan peralatan sekolah, karena hari itu hari pertama Claudia masuk sekolah. Ia bergegas mengemasi barang-barangnya dan setelah itu ia berangkat dengan supir pribadinya. Sesampainya ia di sekolah, ia melihat seorang anak yang duduk termenung di pinggir taman sekolah, lalu Claudia menghampirinya dan berkata, “hai!, kamu anak baru juga ya?”. Dengan beraninya Claudia bertanya pada anak itu, lalu anak itu mengangguk pelan, “Oooo!!??…., “Nama kamu siapa?” tanya Claudia. Namaku Febria jawab anak ini simpel, “nama kamu!!??, anak itu mulai bertanya. “Claudia” Jawabnya singkat. Lalu mereka berjabat tangan dan masuk ke kelas.

Sebulan lebih telah lewat untuk pertemanan antara Claudia dan Febria, mereka semakin dekat. Mereka sudah seperti adik kakak. Mereka sering pergi bersama, mengerjakan tugas bersama dan saling membagi masalah bersama. Bahkan, suka-duku mereka lewati bersama sampai akhirnya mereka sudah tamat sekolah menengah pertama dan kini mereka melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu sekolah menengah atas (SMA).

Pada hari pertama mereka memasuki sekolah menengah atas (SMA). Mereka lebih banyak belajar lagi dan mereka lebih giat lagi dalam masalah belajar matematika. Tentu karena mereka tidak bisa matematika. Hari ketika mereka sekolah, Febria tidak masuk karena ia jatuh sakit. Claudia amat sedih dengan berita itu, akhirnya sepulang sekolah Claudia menjenguk temannya itu. Sesampainya ia di rumah sakit dimana Febria dirawat, ia bergegas masuk untuk menemui Febria. Terlihat Febria terbaring lesu saat Claudia sampai di kamarnya. 

📚 Artikel Terkait

Doa, Prediksi, dan Harapan: Mencegah Dunia Tergelincir ke Jurang Perang Total

“Wahabi Lingkungan” atau Suara Nalar yang Dikebiri?

Untaian Puisi S. Sigit Prasojo

Menapak Jejak Literasi di Bireun

 
Dengan sedikit terengah-engah, Claudia sampai di kamarnya. Ya dengan sedikit terengah-engah pula Claudia mendekati Febria yang tertidur. Melihat keadaan Febria yang seperti itu, Claudia menangis tersedu-sedu sambil memeluk Febria. Tiba-tiba Febria terbangun. “Febria kamu kok sampai kayak gini sih? Bagaimana ceritanya? Padahal kemarin kamu baik-baik aja . Dengan senyum tipis di muka Febria menjawab “ah, kamu Clau, biasa aja kali gak kayak gitu juga nanyanya, aku gk apa-apa kok! Bener! I’m Fine! Lihat ke aku gak apa-apa, Claudia pun memeluk Febria.

Lalu setelah itu Claudia keluar dari kamar itu agar Febria bisa istirahat dengan tenang. Lalu Claudia melihat orang tua Febria yang sedang berbicara dengan dokter yang memeriksa Febria, dengan Jalan pelan-pelan Claudia mendengar pembicaraan orangtua Febria. Alangkah terkejutnya ia, karena yang ia dengar adalah Febria mengalami kanker otak stadium 3 dan hampir memasuki stadium 4 dengan keadaan yang sangat mencekam. Duka Claudia berlari menuju kamar Febria.

Keadaan mencekam antara percaya dan tidak percaya, pikiran Claudia campur aduk. Dibukanya pintu dan terlihat Febria tergeletak di lantai dengan keadaan pucat. Claudia berlari ke arah Febria “Febria……, Feb, bangun Feb, lalu Claudia memeriksa nafasnya Febria dan rupanya Febria tidak bernafas lagi dan Claudia sadar bahwa Febria telah pergi untuk selama-lamanya. Claudia berdo’a semoga Febrina tenang disana! Do’a terakhir Claudia sebagai simbol lambang persahabatan mereka.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 210x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 193x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 160x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 151x dibaca (7 hari)
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 151x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    152 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya

Berinovasi di Usaha Kuliner

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00