Oleh Erika Syifaq
Taruni Kelas XI Perhotelan SMKN 1 Jeunieb
Seorang gadis manis dan pemberani, Shaqueena Raisya, kerap kali dipanggil Ica. Dia adalah gadis kecil yang tinggal bersama bibi dan pamannya. Dia memiliki dua abang laki-laki, dan satu adik laki-laki. Mereka anak kandung paman dan bibinya. Artinya dia anak perempuan satu-satunya di rumah itu. Namun, kehidupannya sangat jauh berbeda dengan anak perempuan satu-satunya di keluarga lain.
Dari kecil Ica dilatih seperti abang dan adik laki-lakinya, bahkan Ica dilatih lebih keras oleh pamannya. Dari kecil dia dipaksa untuk mampu bela diri, memanah, berkuda, bahkan dia diajarkan taktik dalam berperang oleh pamannya.
Sebenarnya dari kecil Ica sangat penasaran kenapa dia dilatih dan didik keras seperti itu. Dia sudah bertanya berulang kali kepada pamannya, namun jawaban pamannya tidak membuat rasa penasaran Ica menurun.
“Paman, setiap kali Ica bertanya tentang cara paman yang begitu keras mendidik Ica, tapi paman tak pernah menjawab dengan serius. Ica penasaran paman”. Ungkap ica yang kesal karna terlanjur penasaran, untung saja dia tidak berteriak kepada pamannya.
“Belum saatnya kamu tahu Ica”. Jawab paman Ica dengan santai, “Kamu pasti akan paham, ketika kamu sudah 15 tahun. Dan pada saat itu, paman berharap kamu bisa jaga diri Ca”. Ungkap paman Ica dengan menatap putri yang sangat disayanginya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Walaupun Ica tinggal bersama paman dan bibinya, tetapi dia tidak kekurangan kasih sayang sedikitpun dari paman dan bibinya. Mereka menyayangi Ica dengan tulus, hanya saja Ica dididik lebih keras karena suatu alasan yang belum saatnya Ica mengerti.
Pada suatu hari, Ica dan paman sedang berlatih bela diri, lebih tepatnya Ica yang sedang berlatih. Paman hanya mengamati perkembangan Ica yang sangat drastis dan membuat pamannya berfikir untuk memberitahukan Ica tentang kebenaran ini.
Esok pun adalah hari kelulusan Ica di SMP. Maka sudah saatnya Ica menyadari siapa dirinya, dan apa alasan orang tua Ica menitipkannya kepada paman dan bibinya.
“Ica, sini dulu nak. Sudah cukup latihannya untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi. Dan paman juga ingin menyampaikan sesuatu padamu”. Teriak paman Ica yang berada di salah satu kursi kosong di bawah pohon. Ica pun berlari ke arah paman yang merawatnya sejak dia berumur satu tahun.
“Ada apa paman? Paman ingin menyampaikan apa ke Ica!”. Tanya Ica kebingungan
“Paman harap kamu bisa jaga diri ya Ca. Jangan menyerah, paman tahu kamu itu gadis kuat, dan mulai minggu depan kamu akan melanjutkan pendidikan di sekolah yang sudah ditentukan oleh ayahmu dulu. Tapi sebelum itu silahkan kamu baca buku ini dahulu. pertanyaan-pertanyaan yang sering kamu tanyakan ke paman akan terjawab melalui buku itu”. Jelas paman Ica panjang lebar.
Ica pun membaca buka yang diberikan oleh pamannya. Pada halaman pertama terdapat biodata dirinya dan orang tuanya. Tapi,,, tunggu dulu, apakan Ica tidak salah baca, dia putri dari kerajaan Vampir? dia anak dari raja dan ratu Vampir? Semua kenyataan ini membuat Ica kebingungan. Ica yang selama ini hidup di lingkungan manusia tiba-tiba saja harus menerima kenyataan ini.
Tiba-tiba saja Ica menangis setelah membaca permintaan maaf orang tuanya dan alasan mengapa orang tuanya menitipkan dia kepada pamannya. Ternyata Ica memiliki kekuatan yang sangat istimewa, sehingga banyak sekali orang yang ingin menyalahgunakan kekuatan Ica. Sehingga Ica menjadi buruan para musuh orang tuanya. Dan mau tidak mau orang tua Ica terpaksa menitipkan Ica kepada pamannya, dan kenapa dari dulu Ica tidak harus meminum darah? Karena itu adalah salah satu kekuatan Ica yang berhasil pamannya aktifkan. Ica dapat bertahan tanpa meminum darah dengan syarat dia harus banyak makan buah apel hijau, dan buah Apel hijau adalah salah satu buah kesukaan Ica. Jadi pamanya tidak harus mencari alasan jika Ica bertanya kenapa setiap hari dia harus memakan apel hijau. Tiba-tiba saja Ica melihat pamannya mengeluarkan surat melalui tangannya dengan cara memetikan jarinya, Ica pun kebingungan.
“Nanti di sekolah baru kamu akan terbiasa dengan ini semua Ca”. Jelas paman Ica kerena melihat raut kebingungan Ica “ini dari orang tuamu”. Paman Ica pun memberikan surat tersebut kepadanya, lalu Ica pun membuka dan membaca isi surat tersebut. Tidak lama kemudian Ica menangis lagi untuk yang ke dua kalinya. Paman yang sudah tahu isi surat itu pun menenangkan Ica,
“Sudah paman bilang kamu gadis kuat, tidak apa-apa, minggu depan kamu harus belajar mengaktifkan kekuatan kamu. Hanya kamu yang bisa membebaskan mereka, dan di sana juga kamu akan aman. Jadi paman harap kamu belajar sungguh-sungguh, secepatnya kamu harus mengeluarkan orang tua mu Ca”. Ujar paman Ica.
Tujuan Ica sekarang adalah dia ingin kekuatannya itu aktif dan bisa membebaskan orang tuanya yang disekap oleh musuh ayahnya. Terpaksa Ica langsung berangkat ke sekolah barunya tanpa menunggu acara kelulusan dia takut jika terlambat dia akan kehilangan orang tuanya. Keesokan harinya Ica langsung berangkat menggunakan kekuatan teleportasi. Pamannya yang ternyata juga seorang vampir hanya saja dia memilih hidup di dunia manusia.
Sudah 3 Bulan Ica berada di sekolah barunya. Ica pun sudah mulai bisa beradaptasi dengan teman-teman barunya yang sekamar dengannya dan sekarang dia belum juga menemukan cara agar kekuatannya bisa dia aktifkan. “Astaga, kamu kenapa Ca?”. Tanya Una melihat mata sembab Ica. Una adalah teman baru Ica yang berasal dari dunia vampir juga, hanya saja bedanya Una anak vampir biasa, “Aku frustasi Na, aku belum tahu cara mengaktifkan kekuatanku, sedangkan orang tuaku memerlukan bantuan ku Na”. Jelas ica kepada Una. “Kamu pasti bisa Ca, yakin pada dirimu sendiri. Ayo fokus! Mana tahu dengan kamu fokus, kekuatanmu akan aktif. Dari awal kamu masuk ke sini aku lihat kamu tidak pernah fokus, coba fokus deh”. Saran Una kepada Ica.
Berkat perkataan Una, Ica pun menemukan empat kekuatan sekaligus yaitu teleportasi, Api, Air, dan Angin. Guru dan siswa pun bingung karena biasanya bagi yang mendapatkan kekuatan api dia tidak akan mendapatkan kekuatan air, tetapi tidak dengan Ica. Dia bisa mengaktifkan kekuatan api dan air. Tidak ada yang tahu bahwa Ica adalah putri kerajaan vampir selain kepala sekolah.
“Ca kamu disuruh ke ruang kepala sekolah” ujar teman sekelasnya/ Ica pun langsung menuju ke ruang kepala sekolah.
“Silahkan duduk nona, saya hanya ingin menyampaikan pesan paman nona. Nona diminta untuk sesegera mungkin menolong orang tua dikarenakan ibu nona sedang kritis di dalam penjara (musuh). Ini alamat yang diberikan olen Paman Nona. Untung saja Nona sudah mengetahui cara mengaktifkan kekuatan Nona” ucap kepala Sekolah,
“Terima kasih atas informasinya Pak, saya permisi dulu”. Ica pun bergegas keluar untuk mencari alamat yang di Lkirimkan oleh Pamannya melalui kepala Sekolah.
Dan di sinilah Ica sekarang di depan kastil yang terlihat sangat angker bahkan banyak sekali rumput liar yang tumbuh. Saat Ica ingin membuka gerbangnya, tiba-tiba saja ada bayangan hitam yang sangat besar berdiri di hadapanya
“HAHAHA, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba, putri Vampir yang memiliki kekuatan istimewa” ujar bayangan itu yang membuat Ica ketakutan, tetapi Ica tidak boleh takut ibunya memerlukan bantuanya. Dia harus mengalahkan monster hitam ini. Seketika monster itu pun menyerang Ica tanpa sepengetahuannya. Ica pun terjatuh dan hampir saja kehilangan kesadarannya. Untung saja pamannya datang tepat waktu.
“Ica paman tidak bisa membantu banyak, karena Paman tidak memiliki kekuatan yang berguna, Paman yakin kamu bisa.” Tiba-tiba saja pamanya menghilang. Lalu Ica pun bangkit dan menyerang monster itu, dan terjadilan pertarungan yang sangat kuat, antara kegelapan dan cahaya.
Ica hampir kehilangan energi, namun untung saja ada Apel hijau di dekatnya dan tanpa Ica sadari kekuatan yang paling istimewa di dirinya sudah aktif itu adalah kekuatan mengendalikan kekuatan lawan. Di kerajaan Vampir tidak ada yang memiliki kekuatan itu, hanya ica saja yang memilikinya waktu terus berjalan. Pertarungan itu pun belum juga Ica akhiri dan ketika Ica sudah sangat marah di situlah semua kuekuatannya aktif. Kobar api yang meluap-luap, angin topan yang berputar hilang kendali dan setelah sekian lama akhirnya monster itu pun berubah wujud menjadi raja serigala yang akhirnya menjadi debu.
Namun belum cukup sampai di situ perjuangan Ica. Dia harus bergegas masuk ke dalam kastil dan sekarang dia harus bertarung dengan prajurit baja. Tidak memerlukan waktu lama, Ica bisa mengalahkan mereka. Ica pun mencoba membuka pintu yang ada di depanya, tetapi nihil. Dia tidak bisa membuka pintu tersebut. Pintu tersebut terdapat kunci rahasia yang dia pun tidak mengerti caranya. Ica pun termenung di depan pintu tersebut. Sampai tiba-tiba terdengar suara “Keluarkan cahaya yang ada di dalam tubuhmu”. Suara asingpun terdengar dan membuat Ica kebingungan, cahaya apa yang dimaksud. Segala cara sudah dia lakukan, tetapi tidak ada yang berhasil. Lalu dia teringat akan perkataan gurunya “Hanya putri vampir yang bisa mengeluarkan cahaya dari dalam tubuhnya dengan cara meditasi sekitar lima menit”. Dia pun melakukan upaya tersebut dan akhirnya pintu tersebut terbuka. Tampak orang tuanya yang lemah terutama ibunya. Ica pun langsung memeluk ibu dan ayahnya untuk di bawa pergi, namun dia tidak tahu jalan menuju istana, sehingga dia membawa orang tuanya ke sekolah untuk beristirahat. Sesampai di sana Ica pun pingsan berhari-hari. Dan ketika tersadar Ica sudah berada di istananya.
Akhirnya Ica bisa membebaskan orang tuanya dengan selamat. Dia juga sudah mengaktifkan kekuatannya. Ica masih harus banyak belajar dalam mengendalikan kekuatannya. Namun yang paling membuatnya bahagia adalah dia dapat mewujudkan mimpinya untuk berkumpul lagi dengan keluarganya.