• Terbaru
1000 Sepeda Peduli Anak Negeri

1000 Sepeda Peduli Anak Negeri

February 21, 2023

Otsus Aceh di Persimpangan Jalan

November 16, 2025

Pendapat Prof Jimly Soal Ijazah Jokowi

November 16, 2025

Korupsi di Sektor Kesehatan: Dari Nasionalisme STOVIA hingga Penjara KPK

November 16, 2025

Malam Layar Puisi Anak Muda 2025

November 16, 2025

Prasasti Kebon Kopi

November 15, 2025

Bullying, Feodalisme, dan Ekstremisme

November 16, 2025

Dari Sumber Daya ke Sumber Daya Damai

November 15, 2025

Catatan Ringkas Sejarawan dan Fiksiwan Dari NDC Manado

November 15, 2025

Ketika Tsunami Aceh

November 14, 2025

‎Lukisan Sepasang Bangau, Cerita Pendek dan Puisi Dua Larik di Warung Kopi

November 14, 2025

Menangguh Politik Hukum Ijazah Palsu

November 14, 2025

Nyanyian Terakhir Cenderawasih

November 14, 2025
Sunday, November 16, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

1000 Sepeda Peduli Anak Negeri

Tulisan Nelliani, M.Pd, peserta Lomba Menulis Essai Majalah POTRET yang diselenggarakan oleh CCDE, POTRET Gallery, Majalah POTRET, Dan Majalah Anakcerdas didukung oleh Toko Serikat Bikes dan Jasaroda. Silakan baca dan berikan komentar dan like

RedaksiOleh Redaksi
February 21, 2023
0
Reading Time: 19 mins read
1000 Sepeda Peduli Anak Negeri
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh ​Nelliani, M.Pd

​Guru SMA Negeri 3 Seulimeum, Aceh Besar

​Pendidikan adalah pintu gerbang menapaki masa depan. Meraihnya membutuhkan ragam persiapan. Selain didasari niat dan kemauan, pendidikan meniscayakan dukungan dana yang tidak sedikit. Bagi orang tua dengan status ekonomi menengah ke atas, membekali anak dengan berbagai fasilitaspenunjang tak jadi masalah. Namun bagi mereka yang lemahsecara finansial, besarnya tanggungan dana pendidikan menjadi perjuangan tidak mudah supaya bisa mengantarkan buah hati ke tingkat yang lebih tinggi.

​Meskipun Pemerintah telah meringankan biaya sekolah melalui alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)untuk jenjang SD, SMP hingga SMA, jumlah anak putussekolah kian bertambah. Pemberian subsidi pendidikan melalui beasiswa siswa miskin tidak banyak membantu. Anak-anak kurang mampu yang berdomisili di pedalamanmempunyai problema lebih rumit terutama terkait keterbatasan akses transportasi.

Terkadang mereka terpaksa menempuh perjalanan cukup jauh untuk menjangkau sekolah. Tidak tersedianya saranatransportasi umum, kondisi medan yang harus dilalui cukup sulit membuat semangat menuntut ilmu cenderung menurun. Ditambah keadaan perekonomian orang tua yang tidak selalu mendukung untuk menyediakan alat transportasi yang layaksehingga tidak sedikit anak memutuskan berhenti.

Sebagaimana di lansir dari media online, banyak anak di pedalaman kabupaten Aceh Utara tepatnya kecamatan Sawang putus sekolah (www.merdeka.com, 20/08/2021). Anak-anak di sana hanya sampai sekolah dasar (SD) akibat fasilitas sekolah lanjutan jauh dari pemukiman mereka. Seperti disampaikan senator asal Aceh, Fadhil Rahmi saat berkunjung ke sana, “banyak siswa akhirnya memutuskan tidak lagi sekolah karena akses jarak tempuh dan memilih membantu orang tua”. Lebih lanjut Fadhil menambahkan, selain sekolah yang jauh, ekonomi keluarga jadi penghambat anak-anak ini mengakses pendidikan.

Itulah sekelumit potret buram pendidikan anak-anak negeri. Kesenjangan begitu nyata antara perkotaan dengan mereka yang berada di pelosok. Pemenuhan layanan pendidikan secara adil dan merata hanya sebatas slogan pejabat negeri. Merupakan suatu ironi jika di tengah besarnya alokasi anggaran yang dikucurkan setiap tahun, masih kitatemui anak negeri yang terpaksa meredam asa mengenyam manisnya ilmu pengetahuan hanya karena sarana dan prasarana belum sepenuhnya menyentuh mereka dipedalaman.

Ada adagium yang berkembang di masyarakat, janganlahmengutuk kegelapan, mari nyalakan lentera untuk menghadirkan secercah cahaya. Jika kegelapan diibaratkansarana transportasi yang masih jauh dari sentuhan tangan pemerintah, solusinya bergerak seoptimal mungkinmengadakan perubahan, jangan pasif menunggu. Satu aksi nyata kita sangat berarti buat mereka, bisa menyalakan kembali sinar harapan yang sempat redup dari wajah-wajah polos generasi. Langkah tersebut sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab terhadap masa depan anak negeri.

Kepedulian kita seakan menemukan wadah dengan terlibat bersama gerakan berbagi sepeda dan kursi roda yang digagas oleh Lembaga Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh. CCDE merupakan lembaga sosial yang konsen dengan permasalah pendidikan anak kurang mampu dan penyandang disabilitas dalam hal mengakses sekolah. CCDE membuka program donasi 1000 sepeda dan kursi roda dengan tujuan meringankan bebananak-anak miskin, yatim piatu dan anak penyandang disabilitas di Aceh. Satu unit sepeda atau kursi roda diberikan sebagai sarana transportasi menuju sekolah dan di sekolah.Aksi sosial ini diharapkan membantu mereka meraih impiannya melalui kemudahan akses transportasi.

Sejak program ini diluncurkan, setidaknya sudah membantu 180 sepeda dan 3 kursi roda bagi anak-anak yang membutuhkan. Bantuan diantar langsung ke penerima manfaat yang tersebar di seluruh Aceh seperti Aceh Besar, Aceh Barat, beberapa kecamatan di Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan yakni Labuhan Haji Barat dan Trumon.

Untuk wilayah pantai timur Aceh, donasi sepeda sudah sampai ke tangan yang berhak di kecamatan Seunudon dan Nisam Antara. Bantuan sepeda juga diterima oleh anak-anak di kecamatan Bandar Dua dan Pante Raja, Pidie Jaya. Untuk wilayah Pidie, distribusi bantuan tersebar di Padang Tiji, Garut dan Kembang Tanjong. Pada penyerahan pertama, program ini dilakukan kepada sejumlah anak di Aceh Besar yakni Sibreh, desa Athom, Blang Bintang serta desa Neuhen.

📚 Artikel Terkait

Selangkah Perjalanan POTRET

Rasio Gaji BUMN yang Tidak Rasional

Gelombang yang Menjadi Buih di Tepian

Pelaku Teror Kepala Babi Harus Diusut Tuntas

Dengan ikut andil dalam program mulia ini, kita telah berkontribusi menyelamatkan masa depan anak negeri.Kegalauan mereka akan akses transportasi sedikit teratasikarena bisa menggunakan sepeda dalam rutinitas ke sekolah. Bagi donatur yang ingin terlibat dapat menyalurkansumbangannya melalui CCDE atau majalah Potret. Penyumbang juga bisa mengirimkan donasi melalui nomor rekening yang disediakan pihak lembaga.

Program donasi 1000 sepeda untuk anak yatim, miskin dan penyintas disabilitas oleh CCDE adalah sebuah gerakanperubahan. Disaat lembaga lain cenderung memilih santunansecara finansial, menyediakan peralatan sekolah atau barang kebutuhan sehari-hari, CCDE memfokuskan bantuannya berupa sepeda.

Di balik gerakan ini, CCDE mengirim pesan kepada semua. Berbagi sepeda bukan semata tentang kepedulian padanasib pendidikan anak bangsa, namun lebih dari itu. Bersepeda merupakan cara mengubah pola pikir bagaimana menjadikan kegiatan ini dari sekedar rekreasi menuju gaya hidup sehat dan peduli terhadap alam sebagai investasi masa depan.

Melalui kegiatan tersebut, CCDE ingin mengajak, mendorong serta mengedukasi siswa agar gemar bersepeda. Hal ini penting untuk menciptakan kebiasaan bersepeda baik saat ke sekolah maupun tempat-tempat lain dalam mobilitas jarak dekat. Menurut penelitian, bersepeda bagi pelajar mampu meningkatkan kemampuan motorik, kosentrasi belajardan membuat suasana hati lebih bahagia. Selain itu, bersepeda sebagai media olah raga alternatif yang dibutuhkan pada masapertumbuhan dalam menjaga kebugaran fisik, jantung, paru-paru serta mencegah resiko obesitas.

Demikian juga, kesadaran menjaga lingkungan hidupperlu ditanamkan sejak dini agar tumbuh kecintaan dan rasa peduli terhadap lingkungan. Inisiatif menggunakan sepeda sebagai moda transportasi ramah lingkungan adalah salah satu upaya menjaga kelestarian alam.

Dengan bersepeda kita mengurangi emisi karbon dioksida atau CO2 dari pembakaran asap kenderaan yang menjadi sumber polusi udara. CO2 merupakan zat berbahaya bagi tubuh yang dapat memicu berbagai jenis penyakit serius. Dengan bersepeda kita ikut menjaga bumi supaya terbebasdari ancaman kerusakan lingkungan.

Agar gerakan ini semakin meluas, dibutuhkan dukungandan peran aktif bersama. Kita bisa memperkenalkannya mulailingkaran terdekat dengan mengajak keluarga, tetangga dan kolega berpartisipasi. Jangan lupakan juga publikasi melalui kanal media sosial. Mari menjadi bagian dari donasi 1000 sepeda untuk sebuah kepedulian pada anak negeri.

*Penulis adalah seorang guru SMA Negeri 3 Seulimeum, Aceh Besar. Senang mengisi waktu luang dengan membaca terutama buku-buku bertema pendidikan dan psikologi. Mengikuti lomba ini untuk turut berbagi peduli lewat literasi.

Biodata Penulis

Nama​: ​Nelliani, M.Pd

Profesi​:​Guru SMA Negeri 3 Seulimeum, Aceh Besar

Alamat​: ​Darusalam, Aceh Besar

Email ​:​nellianimnur@gmail.com

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 184x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 171x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 152x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 138x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 124x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya
1000 Sepeda Peduli Anak Negeri

SEPEDA DIKALANGAN MASYARAKAT

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

INFO REDAKSI

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

October 7, 2025

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

September 10, 2025

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00