https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Wednesday, June 25, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Pariwara
Beranda Artikel

MATINYA PERJUANGAN KEPENTINGAN BURUH

Redaksi Oleh Redaksi
2 years ago
in Artikel, Buruh, Digitalisasi, Ekonomi
Reading Time: 3 mins read
A A
0
5
Bagikan
50
Melihat

 

Oleh : Suroto

Perjuangan buruh di Indonesia adalah perjuangan panjang yang melelahkan. Di era digital ekonomi yang katanya memberikan banyak peluang ekonomi, nasibnya ternyata semakin buruk.

Digititalisasi ekonomi mendorong proses informalisasi dan eksploitasi buruh dalam skala yang berkecenderungan semakin masif. Nasib mereka terhempas dari lintas bisnis modern.

Secara formal, saat ini ada 12 Konfederasi organisasi buruh di Indonesia. Terdiri dari 114 Federasi dan ribuan serikat pekerja. Jumlah buruh formal ada 48 juta orang dan ada 2,7 juta yang bergabung di Serikat Kerja. Jadi hanya ada 5,6 persen jumlah buruh formal yang bergabung di serikat pekerja.

Dari angka-angka tersebut terlihat bahwa gerakan serikat pekerja di Indonesia belum masif atau baru ada 5 orang dari 100 orang yang bekerja secara formal dan aktif memperjuangkan haknya secara kolektif.

Angka tersebut dalam sepuluh tahun belakangan mengalami penurunan anggota cukup signifikan. Dari sekitar 3,7 juta orang menjadi 2,7 juta orang. Sementara jumlah organisasinya semakin bertambah terus.

Proses informalisasi buruh dalam ekonomi serba digital saat ini juga terjadi semakin parah. Jumlah terus semakin banyak dan nasib semakin tidak jelas. Mereka terbuang dari kantor dan klesetan di trotoar jalanan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja informal mencapai 78,14 juta orang pada Februari 2021, naik 2,64 juta orang dibandingkan Agustus 2020 yang sebanyakย 77,6 juta orang.

Pengojek online misalnya, mereka bekerja tanpa jaminan sosial, tanpa serikat, tanpa partisipasi pembuatan kebijakan perusahaan. Mereka juga harus menyerahkan modal dan tanggung biaya pemeliharaan serta tanggung risolรฒ kerja tinggi di jalanan.

“Kemitraan” dan ” Kolaborasi” adalah istilah untuk paling tragis yang tempatkan para buruh menjadi semakin buruk. Nasib mereka ditentukan oleh admin robotik yang setiap saat dapat memutus seluruh ruang hidup mereka setiap saat tanpa dapat menuntut.

Digital ekonomi tak hanya sisakan residu kemanusiaan, tak hanya aleniasi nilai tambah produk dari hasil kerja buruh, tapi singkirkan mereka jauh dari tanggungjawab perusahaan.

Organisasi buruh hari ini terlihat menjadi miskin isu perjuangan. Perjuangan buruh masih didominasi isu kuno seputar kenaikan gaji, perbaikan status buruh dari outsourching menjadi buruh tetap dan persoalan pemutusan hubungan kerja serta kasus lainya seperti pelecehan seksual di tempat kerja.

Persoalan mendasar isu perburuhan belum menyentuh substansi persoalan mendasar, seperti misalnya tuntutan kepemilikkan saham bagi buruh ( employee share ownership plan-ESOP), pengembangan koperasi bagi para buruh dan keluarganya, dan demokratisasi BUMN dan BUMD dan lain sebagainya.

Kita terlihat begitu tertinggal jauh di belakang dibandingkan dengan perjuangan buruh di luar negeri. Sebut saja misalnya Amerika Serikat yang kita tuduh sebagai negara kapitalis sekalipun.

Mereka sudah tuangkan regulasi tentang kepemilikan saham secara formal pada tahun 1974. Bahkan tuntutan mereka saat ini sudah pada tahap Demokratisasi ESOP dengan tuntutan kepemilikkan saham untuk buruh sebesar 51 persen.

Adagiumnya, perusahaan mencetak keuntungan berasal dari keringat mereka bukan hanya modal finansial. Menyerahkan seluruh keuntungan hanya pada pemilik modal finansial adalah pelecehan Kemanusiaan.

Secara politik, saat ini memang telah lahir partai buruh. Mereka telah dinyatakan lolos untuk kontestasi dalam Pemilu 2024. Namun konsolidasi secara ideologis belum terlihat.

Partai Buruh yang ada masih tersetir oleh kepentingan kapitalisme, ini terlihat dari sloganya yang secara letter likj bercita cita ingin mencapai sistem ” Negara Kesejahteraan ” atau Neo – Kapitalisme. Satu hal yang seharusnya ditentang secara mendasar.

Semestinya, isu partai buruh itu jika secara ideologis mau menjadi aspirasi besar kepentingan rakyat, isu tentang pemilikan saham buruh untuk BUMN dan perusahaan swasta, penerapan rasio gaji tertinggi dan terendah, perjuangan penerapan rasio gaji, pembubaran sistem kerja outsourching ( alih daya), dan lain lain semestinya lebih menonjol. Bahkan termasuk penghapusan sistem pekerja rumah tangga ( PRT) yang merupakan bentuk perbudakan dan feodalisme warisan kolonialisme harusnya menjadi bagian penting dari isu perjuangan politik buruh.

Pokok perjuangan isu perburuhan di seluruh dunia sangat tergantung kepada organisasi serikat buruh itu sendiri. Selain tentu daya dukung para reformis sosial dan intelektuil aktivis. Konsolidasi politik ideologis sangat penting untuk rombak regulasi dan kebijakan ke arah agenda demokratisasi ekonomi dan politik lebih luas.

Jakarta, 4 Januari 2023

Suroto
Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis ( AKSES)

#buruh #partaiburuh #esop #demokratisasiekonomi

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya
Mencetak Sastrawan Dunia

Mencetak Sastrawan Dunia

Kompleksitas Dunia Modern dan Solusi Islam

Kompleksitas Dunia Modern dan Solusi Islam

PERTOLONGAN

PERTOLONGAN

Perbaiki Orientasi Gerakan, Temukan โ€œTitik Temuโ€ dan โ€œTitik Pusatโ€

Ketika Parpol Merampok Hak Demokrasi

Proporsional Tertutup 8 Partai Politik Bersepakat Melawan PDIP

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
407

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
362

Responden Terpilih

March 14, 2025
132
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
384

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
240

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
131

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
85

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
108

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Senja Merah

Senja Merah

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/28
0
94

Oleh Tabrani Yunis Senja merah Merekah Bagaikan darah Tumpah Ruah  Senja merah darah Mengalir menjarah lembah Di ufuk barat tampak...

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Mengenang Kembali “Risalah Ammanโ€

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Sejarah Banda Aceh (Emperom dan Goheng) – Review Artikel

    9 shares
    Share 4 Tweet 2
  • Senja Kala Kesultanan Aceh

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Senja Terakhir Kesultanan

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00