https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Saturday, November 8, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Anak Cerdas

Sepeda

Tulisan dalam rangka Lomba Menulis Essai Majalah POTRET yang diselenggarakan oleh CCDE, POTRET Gallery, Majalah POTRET dan Majalah Anak Cerdas dengan dukungan Toko Serikat Bike dan Jasaroda. Tulisan ditayangkan Apa adanya dari penulis, tanpa diedit oleh pihak penyelenggara. Silakan baca dan berikan komentar terhadap tulisan dan berikan like.

Redaksi Oleh Redaksi
3 years ago
in Anak Cerdas, Artikel, Budaya Menulis, CCDE, Esai, Lomba Menulis POTRET, Pendidikan, POTRET Gallery, Program 1000 sepeda dan kursi Roda, Sepeda, Yatim. Piatu. Miskin
Reading Time: 4 mins read
A A
0
5
Bagikan
53
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh  Mukramati

Mahasiswa Universitas Al Muslim, Bireun, Aceh

Sepeda telah menawarkan berbagai kebaikan bagi manusia maupun lingkungan. Menjadi pilihan gaya hidup sehat, bebas polusi, sarana olahraga, ramah lingkungan, dan masih banyak manfaat baik lainnya yang diperoleh dengan mengaplikasikan sepeda sebagai alat transportasi. Banyak negara-negara maju yang sudah menerapkan sepeda sebagai alat transpotasi utama mereka seperti Kanada, Belanda, inggris, Jepang dan masih banyak lagi . Menariknya, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan 3 Juni sebagai peringatan hari sepeda Dunia. Hal tersebut merupakan pesan simbolik untuk mendorong konsumsi dan partisipasi manusia menghasilkan kesadaran dan sinergi untuk menjadikan sepeda sebagai transportasi berkelanjutan yang berdampak baik bagi kelestarian lingkungan. Dengan alasan yang sama, Indonesia turut serta dalam mengatur dan menggalakkan penggunaan transportasi sepeda. Bahkan penggunaan sepeda di Indonesia melambung tinggi sejak masa pandemi Covid- 19 hingga saat ini. Disisi yang berbeda, sepeda juga mempunyai keterkaitan yang erat dengan pendidikan. Bagaimana tidak, karena sepeda merupakan alat transportasi yang ideal untuk anak- anak mulai dari bangku SD hingga SMP pada umumnya. Tidak memerlukan bahan bakar, sehingga lebih hemat biaya dan pastinya tidak memerlukan surat izin khusus mengemudi.

Ingin mengantongi berbagai manfaat dari penggunaan sepeda tersebut, Aceh sebagai provinsi paling barat Indonesia turut mengadopsi penggunaa sepeda dalam kehidupan sehari- hari. Di Aceh, penggunaan sepeda didominasi oleh anak-anak dan beberapa penggemar sepeda. Sebagai orang Aceh saya juga turut dalam menggunakan sepeda. Tapi itu dulu saat saya masih sekolah, kini saya sudah tidak konsisten lagi dalam menggunakannya. Bukan karena tidak ingin meminimalisisr polusi dan menjaga kelestarian lingkungan . Akan tetapi kendaraan roda dua berpedal itu dirasa sudah kurang efektif digunakan oleh seorang mahasiswa lemah seperti saya, yang memiliki jarak tempuh cukup jauh menuju ke Kampus tempat saya menimba ilmu. Tungkai saya belum cukup perkasa untuk menggowes pedal sepeda dengan jarak berkilo-kilo meter setiap hari. Walau demikian, saya juga masih menggunakannya sesekali untuk menyusutkan beberapa gram lemak di perut saya.

Sepeda telah menjadi kebutuhan yang cukup berharga bagi mayoritas anak-anak sebagai akses mobilitas mereka menuju sekolah. Setiap hari mereka akan menggowes sepeda agar bisa sampai ke sekolah masing-masing. Namun, pada kenyataannya harga seonggok sepeda tidaklah murah bagi mereka yang kurang mampu. Orang tua tentunya ingin membantu kebutuhan sang anak, namun kebutuhan rumah tangga tentunya lebih memaksa. Disamping itu kendala lain muncul bagi anak-anak kurang mampu yang tinggal di daerah-daerah pedalaman yang jauh jaraknya dengan sekolah mereka, Lantas anak-anak itu harus berjuang lebih keras untuk bisa sampai kesekolah hingga rela berjalan kaki dengan sangat jauh. Tidak sedikit dari mereka yang memilih menyerah dan putus sekolah. Anak-anak itu pada dasarnya punya semangat yang tinggi untuk belajar, mereka ingin tetap bisa sekolah. Anak-anak hebat seperti mereka perlu mendapatkan perhatian khusus, mereka butuh uluran tangan serta kepeduliaan orang-orang baik yang bisa memudahkan kebutuhan akses transportasi mereka kesekolah.

Hal itu mengingatkan saya pada salah satu program sepeda yang terkenal dan sempat viral di Indonesa. Tak lain adalah pemberian hadiah sepeda oleh pak Presiden Joko Widodo kepada para pelajar kurang mampu dan masyarakat yang membutuhkan di berbagai daerah di Indonesia. Banyak masyarakat yang mendukung, bahagia dan merasa tertolong dengan program luhur beliau. Sama halnya dengan program bagi-bagi sepeda oleh Pak Jokowi, Center For Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh ,Majalah POTRET dan majalah anak cerdas juga telah menggagas program 1000 sepeda untuk anak-anak kurang mampu dan yatim piatu. Program tersebut merupakan bentuk kepedulian sosial terhadap anak-anak kurang mampu, dan yatim piatu di Aceh yang memiliki keterbatasan alat transportasi menuju kesekolah. Pusat pengembangan masyarakat dan pendidikan tersebut telah membangun sebuah komitmen dan hingga kini tetap konsisten mendonasikan 1000 sepeda untuk anak yatim piatu dan kurang mampu di seluruh Aceh. Terwujudnya program ini didukung dan diapresiasi oleh para donator yang berbaik hati menyumbangkan sebagian rezekinya karena peduli terhadap keberlanjutan pendidikan anak-anak di Aceh. Direktur CCDE bapak Tabrani Yunis mengungkapkan bahwa uluran donasi yang di peroleh datang dari mana-mana saja, pribadi, Komunitas hingga luar negeri yaitu dari warga Denmark. Tidak hanya sepeda, CCDE juga mendistribusikan sejumlah kursi roda untuk menyandang disabilitas dan menyediakan perlengkapan alat tulis belajar bagi siswa miskin di seluruh Aceh. Sebuah program kemanusiaan yang patut di apresiasi dan patut di contoh untuk setiap kalangan.

📚 Artikel Terkait

Inspirasi Festival Kitiran Sriharjo 2025: Harmoni Budaya dan Kreativitas Masyarakat

Kakankemenag Apresiasi Buku Rincong Kata Bertema Budaya dan Alam Aceh

‘SNI G2RT, Pintu Masuk Strategis Perkembangan Wirausaha Asli Daerah

Penulis Juga Punya Rasa

Menjaga lingkungan serta menjaga kesehatan tubuh merupakan sebuah kewajiban kita sebagai manusia. Salah satu yang bisa dilakukan untuk mewujudkan kepedulian itu adalah dengan bersepeda. Disamping itu pendidikan adalah hal yang tak kalah penting dari lingkungan dan kesehatan. Kerena tanpa pendidikan bagaimana bisa seseorang mengerti apalagi peduli terhadap lingkungan. Pendidikan berperan penting dalam membentuk moral dan sikap bertanggung jawab seseorang terhadap lingkungan. Di samping negara ini membutuhkan bangsa yang cerdas untuk mewujudkan kemajuan. Untuk bisa menciptakan pendidikan yang baik bagi setiap individu dibutuhkan sebuah solusi dan sinergi untuk mempermudah berbagai keperluan dalam meraih kebutuhan akan pendidikan tersebut. Diantaranya dengan membantu menyediakan kebutuhan akan akses transportasi bagi mereka yang membutuhkan. Transportasi yang hemat biaya dan efisien pastinya sehingga tidak muncul problema baru. Lagi-lagi sepeda menjadi jawaban yang tepat tentunya. Melalui gerakan 1000 sepeda oleh CCDE problema kesulitan akses tranportasi Di Aceh mulai teratasi. Anak-anak bisa tersenyum gembira karena tak perlu susah payah menempuh perjalanan menuju sekolah. Mereka bisa lebih semangat dalam belajar, menjadi anak-anak yang cerdas dan bisa menggapai cita-cita mereka serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa

Biodata Penulis

Nama : Mukramati

Tempat Tanggal Lahir : Pente Ranup, 15 Mei 2000

Alamat Rumah : Lueng Daneun, kecamatan Jangka, Kabupeten Bireuen Profesi saat ini : Mahasiswa Universitas Al Muslim Bireuen

Email : mukramati997@gmail.com

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 118x dibaca (7 hari)
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
13 Mar 2025 • 111x dibaca (7 hari)
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
15 Mar 2025 • 97x dibaca (7 hari)
Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 86x dibaca (7 hari)
Perempuan Penggenggam Pasir
Perempuan Penggenggam Pasir
5 Mar 2025 • 66x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

Essay

Petualangan

Oleh Redaksi
2021/12/03
0
54

 Oleh Ahmad RizaliBerdomisili di Depok, Jawa BaratBaru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan...

Baca SelengkapnyaDetails

Remaja Perempuan yang Terpaksa Mengemis

Dagelan Hukum di Pengadilan

Postingan Selanjutnya
PENYAIR DI RUANG TUNGGU ITU PUN BERPULANG

PENYAIR DI RUANG TUNGGU ITU PUN BERPULANG

Aceh, Perempuan dan Golput

Aceh, Perempuan dan Golput

Malam Seribu Bulan

Dampak Stunting Pada Anak

Guru Galau, Lulusan FKIP Terancam Nganggur

Guru Galau, Lulusan FKIP Terancam Nganggur

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00