https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Sunday, May 25, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Cerpen

KEMBALILAH IBU

Redaksi Oleh Redaksi
7 years ago
in Cerpen, Literasi, Pidie Jaya, SMP Negeri 1 bandar Dua, Ule Glee
Reading Time: 3 mins read
A A
0
5
Bagikan
54
Melihat
Dok. Suka suka
Oleh Natasya Wulandari
Kelas VII, SMP Negeri 1 Bandar Dua, Ule Glee, Pidie jaya, Aceh.
Sebut saja namaku Laras. Aku memiliki ayah, ibu dan abang. Abangku masih duduk di bangku sekolah SMA.  Abang, tipe anak yang cuek, mungkin karena dari kecil tidak dapat perhatian dari ibu. Dari kecil aku sudah diasuh oleh ayahku.   Aku memiliki seorang ibu yang tidak pernah ada di sampingku . Karena ibuku pergi terlalu jauh dariku dan ayahku…
            Selam itu, ibuku tidak pernah pulang. Sampai ayah bermusyawarah dengan Tuhapeut  di kampong untuk mencari ibu. Kemana – mana ayah sudah mencari, tetapi jejak ibu tak berbekas. Di tahun 2010 saat usiaku 4 tahun, ayah mendapat kabar  ibu berada di ibukota provinsi. Bergegas ayah dan keluarga menelusuri ibu. Kami berangkat  dengan menggunakan 2 mobil. Harapan ayah, ibu mau kembali, mengingat usiaku yang masih kecil. Akhirnya kami selesaikan masalah ini dan berjumpa dengan ibu di Polsek kabupaten kecil . Ketika ditanya  ibu tak mengaku nama sebenarnya, ‘Halimatusakdiah’. Ibu mengaku namanya ‘Ica’ dan ibu tak mengakui  Laras sebagai putri kandungnya. Laras sedih…. hati ini menjerit. Tapi aku bisa apa yang kala itu masih kecil yang tidak tahu apa apa. Air mataku membasahi pipi. Dinding Polsek itu menjadi saksi dan ibu ku mengaku belum menikah. Padahal mereka adalah suami istri. 
Semenjak aku  berumur dua bulan, hingga aku  berumur tiga belas tahun pun juga belum pulang ibu. Ibu bilang, ibu kuliah di Provinsi. Waktu demi waktu, umurku makin bertambah menjadi empat belas tahun. Aku kian tumbuh jadi gadis remaja. Aku malu ketika teman dan guruku selalu bertanya mana ibumu Laras ?  Aku hanya bisa bilang, ibu kuliah. Begitulah ayah menjelaskan padaku. Aku memiliki seorang ayah yang  sangat super sekali sangat sabar menghadapi kami . Ayah lah yang selama ini mengurusi kami. Ayahku tidak pernah mengatakan lelah dalam mengurusi kami. Ayahku bangun setiap pukul 05.00 WIB  untuk memasak nasi buat kami. Supaya kami sarapan dan tidak lapar waktu  bersekolah.
            Karena kami tidak memiliki seorang ibu, begitulah nasib kami dengan abang. Tentulah, kami merasa sedih karena kekurangan seorang ibu, karena ibu kami selau sibuk dengan pekerjaannya. Aku selalu berharap semoga ibu bisa bersatu kembali dengan kami. Ibu…. dimana pun engkau berada, jika engkau membaca tulisan ini. Pulanglah ibu.  Aku gadis kecilmu yang tak pernah kau belai manja sudah tumbuh menjadi gadis remaja. Aku membutuhkanmu. Aku tak membencimu walau terkadang kesal. Kepada siapa aku kesal? Aku pun bingung padamu kah pada ayah? Atau kah  pada takdir?. Orang bilang, aku ‘lasak’ kreh kroh. Ya beginilah aku. Aku mencoba menghibur diriku sendiri. Aku anak yang periang, tidak pernanh murung, selalu tersenyum. Padahal, setiap malam kala mau tidur, seperti ada yang kurang. Ada yang tidak aku dapatkan seperti layaknya anak lain. Ayahlah yang selalu menguatkan, walaupun tanpa ibu kami bahagia. Ayah yang selalu memberikan fasilitas untukku. Handphone, yaa Hp menjadi temanku kemana pun aku pergi. Aku lalai dengan hp, sehingga kerinduan kepada ibu tak kuingat lagi. Sampai sampai aku sering ditegur oleh guru sekolah dan guru mengaji, karena asyik dengan Hp. Janganlah kawan kawan seperti diriku, biar lah nestapa ini menjadi kisah hidupku. 
            Sampai sekarang aku masih bingung sebenarnya, apa yang menyebabkan ibu sibuk bekerja sampai tak pernah kembali. Saat menulis ini air mataku berlinang, adakah engkau di sana merindukanku ibu?  Doakan lah aku selalu. Salam rindu, buat ibu ku tercinta di peraduan.
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya

Rasa Cinta

“Ie Pet”

Resah Batin Ini

Aku Dan Meong

JANGAN PERNAH TERLUPAKAN KAWAN !

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
346

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
342

Responden Terpilih

March 14, 2025
124
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
360

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
232

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
Jejak Kelelawar

Jejak Kelelawar

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/24
0
69

Oleh Tabrani Yunis  Burung-burung kelelawar datang berkunjung Berkerumun -kerumun saling sambung Terbang tinggi jauh melambung Langit terang kelihatan mendung Burung-burung...

Gerimis Turun Menjelang Petang

Gerimis Turun Menjelang Petang

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/18
0
71

Oleh Tabrani Yunis Mendung berarak menjelang petang Kala mentari bergegas pulang Berbalut pelangi jingga luas membentang Diguyur gerimis bergoyang kencang ...

Merevitalisasi PDIA, Merawat Ingatan Membangun Ketangguhan

Merevitalisasi PDIA, Merawat Ingatan Membangun Ketangguhan

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/17
0
91

Oleh Tabrani Yunis Perasaan hati bercampur aduk, kala masuk ke ruang pertemuan di gedung  BAST -ANRI atawa gedung Balai Arsip Statis...

Bhoi Morica: Inovasi Kue Tradisional Aceh Oleh 3 Mahasiswi USK Sebagai Solusi Anti-Stunting dan Anti-Cacingan

Bhoi Morica: Inovasi Kue Tradisional Aceh Oleh 3 Mahasiswi USK Sebagai Solusi Anti-Stunting dan Anti-Cacingan

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/16
0
182

Oleh: Tabrani Yunis Bhoi Morica merupakan inovasi pangan fungsional berbasis kue tradisional Aceh yang dikembangkan sebagai solusi lokal untuk mengatasi...

Populer

  • Memaknai Kekhususan Hari Jum’at

    Abu Syech Mud; Syekhul Masyayikh Ulama Dayah Aceh Periode Awal. 

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Bunda Literasi di Era Artificial Intelligence

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Nol Saldo di Masjid Jogokariyan; Literasi Keuangan

    9 shares
    Share 4 Tweet 2
  • Jejak Kelelawar

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Puisi-Puisi Abdul Aziz Ali. Ipoh, Perak, Malaysia

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00