• Terbaru

Pembunuhan Demokrasi yang Sedang Bertumbuh dan Berkembang di Indonesia

November 30, 2024

Memaknai Hari Pahlawan: Moral dalam Kebebasan Digital yang Harus Dikawal

November 18, 2025

Kafka dan Trio RRT Di Depan Hukum

November 17, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 17, 2025

Penjor vs Kabel PLN

November 17, 2025

Kebugaran dan Kebersamaan di Bawah Langit Paya Kareung

November 17, 2025

Otsus Aceh di Persimpangan Jalan

November 16, 2025

Pendapat Prof Jimly Soal Ijazah Jokowi

November 16, 2025

Korupsi di Sektor Kesehatan: Dari Nasionalisme STOVIA hingga Penjara KPK

November 16, 2025

Malam Layar Puisi Anak Muda 2025

November 16, 2025

Prasasti Kebon Kopi

November 15, 2025

Bullying, Feodalisme, dan Ekstremisme

November 16, 2025

Dari Sumber Daya ke Sumber Daya Damai

November 15, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
Tuesday, November 18, 2025
POTRET Online
  • Login
  • Register
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

Pembunuhan Demokrasi yang Sedang Bertumbuh dan Berkembang di Indonesia

RedaksiOleh Redaksi
November 30, 2024
0
Reading Time: 2 mins read
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh Jacob Ereste

Demokrasi itu seperti sosok seorang demonstran yang melakukan protes tentang ketidakadilan,  kesemena-menaan dan kelancangan dalam mengangkangi hukum dan perundang-undangan yang telah menjadi kesepakatan untuk dihargai dan ditaati  bersama, seperti etika, moral dan akhlak sebagai penjaga sikap dan watak culas agar tidak ugal-ugalan bersikap dan bertindak tanpa mengindahkan hak orang lain.

Pembunuhan terhadap demokrasi, memang tidak sampai mematikan, tetapi telah membuat cedera dan kerusakan yang terkait dengan banyak hal segi dan sendi kehidupan orang banyak, akibat birahi dan egoisme yang diumbar untuk kesenangan. Dilakukan demi kepuasan serta agar kemenangan dapat dicapai hanya untuk kepentingan diri sendiri, atau kelompok serta geng dari kroni yang dibangun untuk merampas hak-hak dan kesempatan orang lain dengan segala cara yang dihalalkan.

Padahal, semua perolehan yang dilakukan dengan segala cara itu adalah haram (hal yang tidak boleh dan tidak patut dilakukan), karena bertentang dengan prinsip umum yang telah menjadi konvensi, kesepakatan yang tidak tertulis. Namun,  telah menjadi norma kesepakatan umum yang wajib dihormati dan disepakati, tanpa kecuali.

Maka itu, gonjang-ganjing saat Pemilu 2024 — khususnya untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia tahun 2024 telah tercatat dalam sejarah demokrasi yang kelam di Indonesia. Dipraktikan  dengan berbagai trik serta tipu daya yang sangat amat tercela. Hal ini sudsh menjadi sorotan dunia atas prilaku buruk kepada budaya demokrasi di Indonesia.

📚 Artikel Terkait

Bangun Literasi di Sekolah Terpencil, Kadisdikbud Aceh Selatan Bagikan Majalah Anak Cerdas

Potensi Laut dan Perekonomian Masyarakat Tanpa Melindas Nilai BudayaBlok Masela dan Oceanomics Indonesia Timur

Retorika Hidup Beragama

Janji Menteri pun Tak Mampu Meluluskan Supriani

Upaya membunuh demokrasi di Indonesia tidak sepenuhnya untuk mematikan demokrasi itu, karena yang terpenting bagi penjahat demokrasi ini adalah bagaimana maksud dan tujuan utamanya untuk terus menggenggam kekuasaan, seperti yang telah dipertontonkan pada Pemilu 2024 di Indonesia. Bagaimana perilaku cawe-cawe tiada rasa malu dilakukan secara vulgar, serta terbuka seperti mengumbar paket sembako entah dari  mana sumber dan cara memperoleh dana tersebut.

Budaya pembunuhan demokrasi itu terus berlanjut dengan cara  yang halus dan kasar. Istilah “menyantet”  demokrasi sendiri sampai kepada pejuang demokrasi dilakukan dengan cara merangkul, mengambil alih atau mengkudeta sampai melancarkan intimidasi serta ancaman hendak di KPK-kan. Sedangkan bagi pejuang demokrasi yang setengah matang, cukup dijinakkan dengan berbagai imingi-iming yang menggiurkan untuk dipilih dan dinikmati dalam kondisi yang menindas rakyat.

Itulah sebabnya kaum oposisi terkesan jadi pasang-surut seperti Kali Ciliwung yang keruh dan membelah kota Jakarta. Istilah kolaborasi dan koalisi menjadi siluet dari persekongkolan jahat untuk melumpuhkan perlawanan budaya rakyat.

Inilah potret buram dari wajah demokrasi kita di Indonesia yang masih terus bertepuk dana sebagai warga bangsa demokratis dalam jejeran negara yang menyunggi demokrasi di atas kepala dengan penuh kebungahan semu yang tengah menjadi bahan tertawaan warga masyarakat di dunia.

Banten, 29 November 2024

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 114x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 103x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 87x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 86x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 76x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya

Mengenal "Klausula Baku" dan Praktik Kotornya di Lahan Parkir, Sebuah Kesalahan yang Jarang Disadari

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

INFO REDAKSI

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

October 7, 2025

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

September 10, 2025

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00
Go to mobile version