• Terbaru
Kuliah Tanpa Beban: Kritik Terhadap Klaim Kuliah yang Terlalu Mudah

Empat Pulau Kembali ke Aceh: Kemenangan Marwah Daerah, Kekalahan Geng Solo

June 20, 2025

Menangguh Politik Hukum Ijazah Palsu

November 14, 2025

Nyanyian Terakhir Cenderawasih

November 14, 2025

Menjaga Integritas dan Kesehatan Finalis Melalui Gerakan Self Love

November 13, 2025

Serangkai Puisi Alkhair Aljohore

November 13, 2025

Rumah Tuhan pun Dikorupsi, Kurang Brengsek Apa Korupsi di Negeri Ini

November 13, 2025

Puisi-Puisi S.Sigit Prasojo

November 13, 2025

Membaca Anugerah Fiksi Szalay dan Deem

November 13, 2025

Bali Istimewa (yang) bukan Daerah Istimewa

November 13, 2025
Pendekatan Parindra Terhadap Kaum Marhaen di Jambi: Nasionalisme dan Gerakan Ekonomi Rakyat

Pendekatan Parindra Terhadap Kaum Marhaen di Jambi: Nasionalisme dan Gerakan Ekonomi Rakyat

November 12, 2025

Hening, Diam dan Sunyi

November 12, 2025

BENGKEL OPINI RAKyat

November 12, 2025
Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

November 12, 2025
Friday, November 14, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

Empat Pulau Kembali ke Aceh: Kemenangan Marwah Daerah, Kekalahan Geng Solo

Dayan AbdurrahmanOleh Dayan Abdurrahman
June 20, 2025
0
Reading Time: 4 mins read
Kuliah Tanpa Beban: Kritik Terhadap Klaim Kuliah yang Terlalu Mudah
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh: Dayan Abdurrahman

Ketika empat pulau — Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek — akhirnya dipulangkan kembali ke Aceh oleh Presiden Prabowo Subianto, bukan hanya tanah dan laut yang kembali, tetapi juga marwah dan harga diri rakyat Aceh. Kita patut bersyukur, karena sejarah dan logika akhirnya menang melawan kekeliruan birokrasi dan, siapa tahu, mungkin juga melawan permainan kekuasaan yang nyaris menggusur hak Aceh secara diam-diam.

Mari kita jujur: jika tak ada gejolak dari masyarakat, tokoh adat, DPR Aceh, dan bahkan reaksi nasionalis dari mahasiswa serta pengamat hukum tata negara, barangkali keputusan ngawur yang “menyerahkan” empat pulau ke Sumut itu tetap akan berjalan mulus. Tapi Aceh, dengan segala luka sejarah dan kesadarannya hari ini, tidak lagi bisa ditidurkan.

Aceh Menang, Indonesia Menang

Ada yang menyebut ini sebagai kemenangan Aceh. Tapi sesungguhnya, ini kemenangan untuk Indonesia juga. Sebab, bila sebuah kesalahan administratif (yang entah disengaja atau tidak) bisa mengalihkan wilayah tanpa dasar sejarah dan dialog yang adil, maka yang terancam bukan hanya Aceh — tapi seluruh struktur keadilan dalam negara ini.

Maka, kita layak bersyukur. Tidak hanya karena Aceh tak kehilangan wilayah, tapi juga karena kita menyaksikan satu momen langka: pusat mengakui kesalahan dan memperbaikinya. Sebuah pemandangan yang selama ini kita impikan, tapi jarang kita dapatkan — apalagi jika melibatkan mereka yang ‘kebetulan’ dekat dengan lingkaran kuasa dari Solo.

Ya, kita tidak bisa menutup mata. Beberapa pihak yang paling semangat ‘mengklaim’ pulau-pulau itu ke Sumatera Utara adalah mereka yang—kebetulan—punya garis langsung ke pusat kekuasaan. Atau mungkin terlalu percaya bahwa apa pun yang mereka inginkan akan dikabulkan, sebab mereka bagian dari “keluarga besar istana”.

Tapi Aceh bukan ladang kosong yang bisa diambil seenaknya. Bukan juga anak tiri yang bisa dikorbankan demi kalkulasi politik.

Sumut Harus Fair

Tentu saja, kita memahami jika sebagian pihak di Sumatera Utara merasa kecewa. Tapi fairness adalah inti dari republik ini. Kalau dari awal pulau-pulau itu sudah ada dalam peta Aceh, dan bahkan diakui bersama lewat SKB 1992, maka tidak ada alasan etis maupun legal untuk memindahkannya hanya karena koordinat digital yang salah di tahun 2008.

Sumut yang besar, bersejarah, dan penuh kebanggaan tentu tidak ingin dikenal sebagai provinsi yang mengambil milik tetangga karena kelengahan dokumen. Ini saatnya menunjukkan kedewasaan politik dan sportivitas. Mari kita ingat, mempertahankan yang benar bukan berarti melawan. Dan mengalah untuk yang sah, bukan berarti kalah.

📚 Artikel Terkait

Mengapa Bangsa Gagal?Analisis Kritis atas Pudarnya Nalar Panjang dan Dangkalan Kesadaran dalam Masyarakat Post-Kolonial

Kesejahteraan Lansia di Aceh Semakin Meningkat

Hujan Cinta

Partisipasi Pemuda Indonesia Dalam Pengusulan Kandidat Menpora Kepada Presiden Prabowo

Rakyat Aceh Bersorak, Tapi Tetap Waspada

Kita, rakyat Aceh, boleh bersyukur hari ini. Tapi jangan sampai euforia ini membuat kita lalai. Sebab kalau bukan karena tekanan publik dan pengawalan media, bisa saja pergeseran wilayah ini sudah sah secara de jure dan de facto. Kita harus tetap waspada: sejarah bisa dirampas bukan hanya dengan senjata, tapi juga dengan tanda tangan dan stempel pejabat.

Kemenangan ini harus jadi bahan bakar untuk menguatkan posisi Aceh sebagai daerah dengan hak otonomi yang harus dihormati. Jangan sampai narasi ‘kita semua NKRI’ dijadikan tameng untuk mengaburkan hak-hak wilayah yang sudah diatur dalam konstitusi dan sejarah.

Kekalahan Geng Solo?

Apakah ini kekalahan bagi Geng Solo dan lingkaran kekuasaan yang selama ini merasa segala sesuatu bisa diatur dari pusat tanpa konsultasi daerah? Mungkin tidak akan pernah mereka akui. Tapi satu hal pasti: rakyat menang, hukum menang, dan Aceh tak tunduk pada logika kekuasaan yang seringkali terlalu percaya diri.

Ini pelajaran penting bagi siapa pun yang duduk di kekuasaan: bahwa kesewenang-wenangan bisa dikoreksi, bahwa suara rakyat bisa menembus istana, dan bahwa satu provinsi di ujung barat Indonesia bisa memberikan perlawanan yang elegan dan bermartabat.


Penutup: Menjaga yang Telah Kembali

Kini tugas Pemerintah Aceh adalah menjaga wilayah yang telah kembali, membangun ekonomi pesisir, memberdayakan nelayan dan warga pulau, serta menunjukkan kepada Indonesia bahwa Aceh bukan hanya bisa mempertahankan haknya, tapi juga mampu mengelola amanahnya dengan bijak.

Dan bagi Sumut — mari bersaudara seperti sediakala. Karena pulau boleh kembali ke Aceh, tapi persatuan dan harga diri sebagai sesama anak bangsa harus tetap kita jaga.

Kita menang bukan karena mengambil, tapi karena mempertahankan yang memang milik kita.


Dayan Abdurrahman adalah warga Aceh, pengamat sosial-politik, dan penulis opini tentang marwah daerah dan keadilan republik.

–

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 227x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 209x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 180x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 168x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 159x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Dayan Abdurrahman

Dayan Abdurrahman

Bio narasi Saya adalah lulusan pendidikan Bahasa Inggris dengan pengalaman sebagai pendidik, penulis akademik, dan pengembang konten literasi. Saya menyelesaikan studi magister di salah satu universitas ternama di Australia, dan aktif menulis di bidang filsafat pendidikan Islam, pengembangan SDM, serta studi sosial. Saya juga terlibat dalam riset dan penulisan terkait Skill Development Framework dari Australia. Berpengalaman sebagai dosen dan pelatih pendidik, saya memiliki keahlian dalam penulisan ilmiah, editing, serta pendampingan riset. Saat ini, saya terus mengembangkan karya dan membangun jejaring profesional lintas bidang, generasi, serta komunitas akademik global.

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya
Mengenal Ayatollah Ali Khemeini Sang Keturunan Nabi

Mengenal Ayatollah Ali Khemeini Sang Keturunan Nabi

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

INFO REDAKSI

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

October 7, 2025

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

September 10, 2025

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00