https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Monday, June 16, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Pariwara
Beranda Artikel

Sumbangan Literasi Islam untuk Kemajuan Peradaban Bangsa

Redaksi Oleh Redaksi
2 years ago
in Artikel, Islam, Literasi, Pendidikan
Reading Time: 4 mins read
A A
0
5
Bagikan
51
Melihat

Oleh Hamdani Mulya

Pegiat Literasi di Forum Penulis Aceh dan Guru SMAN 1 Lhokseumawe

“Membaca adalah jendela dunia, dengan membaca kita mengenal dunia yang jauh di luar sana.” Itulah sebuah kalimat yang tepat untuk mengawali pembicaraan ini. Membaca merupakan pilar penting yang seharusnya perlu ditingkatkan dalam upaya pengembangan literasi. Sejatinya membaca merupakan pengalihan ilmu pengetahuan dari sebuah buku atau karya tulis ke dalam pikiran seseorang. Wawasan yang dimiliki oleh seseorang dapat diperoleh dari seorang guru atau melalui membaca. Seperti dalam sebuah peribahasa disebutkan “Buku adalah gudang ilmu, kuncinya adalah membaca.” Dengan demikian, jika seseorang ingin pintar dan berwawasan berarti harus selalu akrab dengan guru, buku, dan dunia perpustakaan.

Mana mungkin sebuah negara akan maju, jika mutu pendidikan dan wawasan warga negaranya masih rendah. Maka untuk meningkatkan kemajuan dan mutu pendidikan perlu upaya-upaya yang sistematis dalam memajukan literasi. Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela pernah berkata “Pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk memajukan peradaban sebuah bangsa.” Ia menyadari bahwa pendidikan adalah jalan terbaik untuk menuju gerbang kemajuan sebuah bangsa.

Indonesia sebagai negara sedang berkembang memiliki peringkat terendah indeks kegemaran membaca di dunia menurut hasil survei UNESCO.Dikutip dari laman https://www.djkn.kemenkeu.go.id tingkat literasi masyarakat memiliki hubungan vertikal terhadap kualitas bangsa. Tolak ukur kemajuan serta peradaban suatu bangsa adalah budaya membaca yang telah mengakar pada masyarakatnya. UNESCO menyatakan dari 1000 orang penduduk Indonesia, ternyata hanya satu orang yang memiliki minat baca. Indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Masyarakat Indonesia rata-rata membaca 0-1 buku setiap tahun. Berbeda dengan warga negara Amerika Serikat yang terbiasa membaca 10-20 buku setahun, sedangkan warga Jepang 10-15 buku ย setahun. Ini merupakan sebuah tragedi. Hal ini mengonfirmasi bahwa literasi masih termarjinalkan pada lanskap ekonomi dan politik negara kita.

Padahal jauh-jauh hari sebelum masyarakat di dunia bagian benua Amerika dan Eropa mengenal tradisi membaca yang dalam konteks modern disebut literasi. Islam sudah memerintahkan membaca sejak lebih dari 1400 tahun lalu. Sejak Allah Swt menurunkan wahyu Al-Qur’an ayat pertama: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.” (QS Al-โ€˜Alaq: 1).

Membaca merupakan ajaran luhur agama Islam yang diperintahkan oleh Allah Swt kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw dan umatnya. Hal ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama peloporpertama yang mengajak manusia untuk membaca.

Memahami dan Mengenal Literasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Akan tetapi, makna kata literasi tidak hanya dipahami sebagai kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga sebagai pemahaman yang lebih kompleks dan dinamis.

Faktanya, banyak sekali macam-macam definisi literasi yang terlahir dan dicetuskan oleh beberapa pihak, salah satunya ialah menurutย National InstituteforLiteracyย yang membantu untuk memahami bahwa kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah berada pada tingkat keterampilan yang dibutuhkan oleh pekerjaan, keluarga, dan masyarakat merupakan definisi dari apa ituliterasi. Pemahaman inilah yang menempatkan literasi dalam lingkungan kontekstual. Selain membaca dan menulis, literasi pun juga mendukung pada konteks lingkungan.

Sementara itu dikutip dariย liputan6.com yang menjelaskan bahwa UNESCO memberikan pengertian literasi adalah seperangkat keterampilan nyata, terutama keterampilan dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan itu diperoleh, siapa yang memperoleh, dan bagaimana cara memperolehnya. Sementara itu, Education Development Center (EDC) memahami literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis. Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi danย skillย yang dimiliki dalam hidupnya. Sejalan dengan kemampuan tersebut, ketika seseorang dapat memaknai literasi, seseorang dapat membaca dunia.

Literasi juga disebut sebagai melek huruf karena literasi ini merupakan kemampuan dasar untuk mencari ilmu atau pengetahuan. Tetapi di zaman sekarang, literasi dikembangkan menjadi beberapa bagian seperti literasi finansial, literasi digital, literasi sains dan masih banyak lainnya.

Saat ini selain buku, hampir semua orang sangat mengenal yang namanya literasi digital. Literasi digital sangat dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat hampir diseluruh penjuru dunia. Menurut wikipedia, literasi digital atau kemelekan digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum sesuai dengan kegunaannya dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Literasi Dunia Islam

Di antaraย keagungan Islam adalah adanya warisan yang ditinggalkannya; baik berupa peninggalan fisik yang menunjukkan adanya peradaban (hadharah) atau pun warisan yang bersifat kebudayaan (tsaqafah) yang lebih menampilkan tingkah laku dan tradisi. Di sisi lain ada warisan agung berupa peninggalan intelektual yang lebih memperlihatkan adanya sejumlah karya para ilmuwan (turats).

Tradisi ilmiah semacam ini, para ahli menyebutnya dengan budaya literasi sebagaimana yang telah ditempuh para cerdik pandai (Al-โ€˜Allamah, Al-โ€˜Ulama) dalam bentangan karya-karya mereka yang tersebar di seantero jagat, sehingga bumi ini penuh dengan mozaik atau khazanah intelektual yang melimpah.

Sarjana Muslim dan Budaya Literasi

Tidak ada alasan untuk menjauhkan budaya literasi dari kehidupan sarjana muslim, kaitan keduanya laksana kolam dengan ikannya. Ikan akan mati sia-sia apabila kolam tidak dirawatnya dengan baik. Demikian pula dalam kehidupan pembelajaran; Malasnya para sarjana dalam menghidupkan membaca, menulis, berdiskusi, menganalisis dan aktivitas lainnya dapat menyebabkan kemalasan berfikir yang dapat menjadikan miskinnya gagasan, bahkan matinya gagasan.

Apabila iklim seperti ini tidak segera dipulihkan, maka yang terjadi adalah lahirnya sarjana-sarjana yang kehilangan jiwa kemandiriannya; sepi kreatifitasnya, matiย  inovasinya dan instan cara berfikirnya. Para salaf terdahulu, sangat menitikberatkan agar menjadi kaum pembelajar.

Milan Kundera seorang novelis asal Ceko berkata: โ€œJika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya; maka pastilah bangsa itu akan musnah.โ€ Ini menunjukkan bahwa buku sebagai unsur literasi memegang peranan penting dalam memajukan suatu bangsa. Melalui buku, masyarakat terlebih para sarjana akan mampu menerobos batas-batas kehidupan dunia. Selain itu, bahwa sebagai bagian dari masyarakat akademis, para sarjana juga mempunyai kewajiban membaca. (tengkuhamdani@yahoo.com).ย 

ย 

ย 

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya
MEMBACA CATATAN KEBENCIAN

MEMBACA CATATAN KEBENCIAN

Puisi-Puisi Zab Bransah

Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah, Mau Raih Emas?

Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah, Mau Raih Emas?

Maraknya Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Maraknya Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Pagelaran Rapaโ€™i Geleng SDIT Muhamadiyah Manggeng di Anjungan ABDYA Pada PKA 8

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
388

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
355

Responden Terpilih

March 14, 2025
129
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
375

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
237

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
127

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
81

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
104

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Senja Merah

Senja Merah

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/28
0
91

Oleh Tabrani Yunis Senja merah Merekah Bagaikan darah Tumpah Ruah  Senja merah darah Mengalir menjarah lembah Di ufuk barat tampak...

Populer

  • Ali Hasyimi Tokoh Multitalenta

    Ali Hasyimi Tokoh Multitalenta

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Mengenal Tito Karnavian yang Memutasi Empat Pulau ke Sumut

    14 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Aceh Selatan: Negeri Kutukan bagi Orang-Orang Hebat?

    23 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Dana Desa dan Qurban yang Hilang. Tragedi Ketimpangan di Serambi Mekkah

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Kopdes Merah Putih Perusak Kemandirian Bangsa

    5 shares
    Share 2 Tweet 1
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00