https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Sunday, July 13, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Diafragma

Ngobrol Merdeka Belajar Sambil Ngopi

Tabrani Yunis Oleh Tabrani Yunis
2 years ago
in Diafragma, didaktika, Edukasi, Kurikulum Merdeka, Literasi, Merdeka Belajar, Pendidikan
Reading Time: 3 mins read
A A
0
5
Bagikan
54
Melihat

Oleh Tabrani Yunis

Sore Kamis. 24 Agustus  saya memenuhi undangan untuk dari Diskominfo dan Persandian Aceh  di Oen Kupi, di kawasan Batoh, Banda Aceh. Undangan sebagai narasumber dalam acara “ Ngobrol Seputar Opini” atau disingkat dengan “ Ngopi”, yang disiar langsung oleh stasiun radio swasta Jati FM di gelombang 103.6 FM yang menjangkau wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, serta radio City di kawasan Lhok Seumawe.

Acara ngobrol seputar Opini atau Ngopi kali ini mengangkat tema mengenal Merdeka Belajar dengan menghadirkan 3 orang narasumber masing-masing Nilawati, kepala SMA Negeri 1 Banda Aceh, John Abdi, Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Aceh, dan saya  sendiri sebagai pengamat atau pemerhati pendidikan.  Acara yang disiarkan langsung oleh dua radio itu secara langsung juga dihadiri oleh sejumlah siswa SMA, MAN dan mahasiswa dari Universitas Syiah Kuala (USK) dan peserta lain dari beberapa sekolah. Bahkan juga dihadiri oleh perangkat desa Batoh, Banda Aceh. Tentu saja hadir dari pihak penyelenggara  sendiri, dari Dinas Kominfo dan persandian Aceh. Pokoknya lumayan ramai dan semarak.

Acara ngobrol yang dimoderatori oleh Yayan Zamzami memulai obrolan dengan meminta kepala SMA Negeri 1 Banda Aceh memaparkan tentang pengalaman pertama menjalankan kurikulum merdeka dan juga ketika menjalankan peran sekolah sebagai sekolah penggerak.  Sebagaimana kita ketahui bahwa kurikulum Merdeka, konsep merdeka belajar merupakan kurikulum yang usianya masih seumur jagung. Ya, kurikulum yang hadir di masa Mas Nadiem Anwar Makarim dipercayakan oleh Jokowi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Mendikbudristek) RI.

Sudah menjadi tradisi dan pameo “ Ganti Menteri, Ganti Kurikulum”. Maka, begitu pula halnya dengan Mas Menteri Nadiem Anwar Makarim ini.  Sebagai sosok yang popular di dunia IT, karena dianggap berhasil di Gojeknya, maka popularitasnya membawa berkah sebagai menteri pendidikan di era Jokowi dan Makruf Amien. Ya, tidak kalah pula beliau dibandingkan dengan Menteri Pendkdikan yang pernah menggelindingkan konsep link and match, Prof Wardiman, maka Nadiem Anwar Makarim dengan harapan membawa pendidikan di Indonesia mampu menghadapi perubahan zaman yang begitu cepat ke masa depan yang serba digital ini.

Sebagai kurikulum baru dengan membawa strategi pendidikan yang membebaskan atau memerdekakan itu, tentu tidak secara serta merta bisa dijalankan. Walaupun berbagai macam nomenklatur, juknis dan juklak sudah dikeluarkan, berbagai aplikasi sudah diluncurkan dan sejumlah guru penggerak, sekolah penggerak hingga pengawas penggerak sudah disiapkan, namun pemahaman semua orang tentu belum sama. Karena pemahaman dan persepsi orang sangat tergantung pada seberapa banyak referensi yang sudah dipelajari tentang kurikulum merdeka dan merdeka belajar itu.  Artinya, masih dicahayai dengan cara yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, perlu upaya untuk menyamakan visi, misi, persepsi mengenai konsep kurikulum merdeka dan merdeka belajar. Ini sangat penting agar semua memiliki pemahaman yang sama, dan bisa melibatkan semua stakeholder dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka dan merdeka belajar tersebut.

Saat ini, jangankan masyarakat umum yang kurang memahami konsep yang menggunakan terminologi Merdeka tersebut, para praktisi pendidikan saja masih belum seirama. Masih banyak simpang siur dalam memahami konsep itu. Apalagi membaca sendiri semua nomenklatur, juknis dsn juklak serta berbagai macam aplikasi yang sudah disiapkan untuk mengimplementasikan konsep ini. Tentu masih banyak hambatan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kurikulum merdeka tersebut.  Hal ini juga diakui oleh narasumber yang selama ini menjadi pengawas dan tenaga Trainer di Dinas  pendidikan Aceh, John Abdi.  Artinya masih banyak hal yang harus dipersiapkan agar kurikulum Merdeka bisa berjalan sesuai dengan harapan.

Nah, ngobrol sambil ngopi yang diselenggarakan oleh Diskominfo dan Persandian Aceh ini, yang hanya dilaksanakan dalam waktu yang singkat, di satu sisi memang bagus karena ikut secara partisipatif mennsosialisasikan kurikulum Merdeks dan konsep merdeka belajar. Paling tidak, para peserta dan pendengar kedua radio yang menyiarkan acara tersebut bisa mendapatkan pemahaman baru mengenai tema  Merdeka belajar dsn kurikulum Merdeka. Semoga kegiatan semacam ini juga akan terus dilakukan karena bisa menjadi katalisator sosialisasi dan  distribusi informasi mengenai  hal ini serta hal -hal yang aktual yang perlu diketahui publik. Kegiatan ini juga ikut berkontribusi membangun kepedulian dan sikap kritis masyarakat menyikapi masalah aktual.

Share2SendShareScanShare
Tabrani Yunis

Tabrani Yunis

Bio Narasi Tabrani Yunis, kelahiran Manggeng, Aceh Barat Daya, Aceh berlatarbelakang profesi seorang guru bahasa Inggris, mulai  aktif menulis di media sejak pada medio Juni 1989. Aktif mengisi ruang atau rubrik opini di sejumlah media lokal dan hingga nasional. Menulis artikel, opini, essay dan puisi pilihan hidup yang  kebutuhan hidup sehari-hari. Telah menulis, lebih 1000 tulisan berupa opini, esası dan puisi yang telah publikasikan di berbagai media.Menerbitkan 2 buku, yang merupakan kumpupan tulisan dalam buku Membumikan Literasi dan buku antologi puisi “ Kulukis Namamu di Awan” Aktif terlibat dalam  membangun gerakan literasi anak negeri sejak tahun 1990 terutama di kalangan perempuan dan anak. Bersama mendirikan LP2SM ( Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumber daya Manusia) dan di tahun 1993 mendirikan Center for Community Development and Education (CCDE). Lalu, sebagai Direktur CCDE membidani terbitnya Majalah POTRET (2003) dan majalah Anak Cerdas (2013). Kini aktif mengelola Potretonline.com dan majalahanakcerdas.com, sambil mempraktikkan kemampuan entreneurship di POTRET Gallery, Banda Aceh

Postingan Selanjutnya
Bahasa Ibu Memercikkan Cahaya

Bahasa Ibu Memercikkan Cahaya

SLB YBSM Banda Aceh Gelar Family Gathering di Pantai Lampu'uk

FGD Wadah Silaturahmi Pemersatu Seniman Aceh

Membanggakan, Siswi dari Kepulauan Simeulue Raih Medali Perak Tingkat Nasional di Ajang FLS2N

Membanggakan, Siswi dari Kepulauan Simeulue Raih Medali Perak Tingkat Nasional di Ajang FLS2N

Program Jebol Mudahkan Siswa Kota Banda Aceh Dapatkan KTP

Program Jebol Mudahkan Siswa Kota Banda Aceh Dapatkan KTP

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
432

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
383

Responden Terpilih

March 14, 2025
138
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
395

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
244

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
Diamuk Rindu

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani Yunis
2025/07/12
0
108

Oleh Tabrani Yunis  Tak sempat menulis, atau belum ada waktu menulis. Itulah dua ungkapan yang sangat sering kita dengar, keluar...

BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
142

Oleh Tabrani Yunis  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
92

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
122

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Populer

  • Pahitnya Kopi Tak Sepahit Nasib Guru

    14 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Tak Sempat Menulis

    11 shares
    Share 4 Tweet 3
  • In Memorial Bapak Dr.Qismullah Yusuf, Sang Inspirator. 

    17 shares
    Share 7 Tweet 4
  • Menulislah dan Anda Akan Bahagia

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Puisi-Puisi Ilhamdi Sulaiman

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00