https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Thursday, June 19, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Pariwara
Beranda Aceh

TRADISI ACEH ‘MAKMEUGANG’ TETAP TERJAGA DI PADANGPANJANG

Redaksi Oleh Redaksi
3 years ago
in Aceh, Artikel, Berbagi, Budaya, POTRET Budaya
Reading Time: 2 mins read
A A
0
5
Bagikan
54
Melihat

Oleh: Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn

TRADISI Makmeugang atau Meugang bagi masyarakat Aceh telah menjadi budaya.

Meugang tetap dilaksanakan bagi masyarakat Aceh walaupun tidak menetap di negerinya.

Makmeugang atau Meugang diawali pada masa kerajaan Aceh dengan memotong hewan dalam jumlah yang banyak lalu dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

Hal ini dilakukan sebagai rasa syukur dan ungkapan terima kasih atas kemakmuran negeri Aceh dalam menyambut hari-hari besar (suci) umat Islam.

Menurut Wikipedia, tradisi Meugang sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun yang lalu. Tradisi ini dimulai sejak masa kerajaan Aceh Sultan Iskandar Muda (1607โ€”1636 Masehi). Masa itu Sultan Iskandar Muda memotong hewan yang banyak lalu membagikannya kepada masyarakat. Makmeugang atau Meugang merupakan tradisi yang diawali dengan pemotongan sapi, kerbau, kambing, dan ayam, serta itik (bebek). Kebiasaan ini dilakukan ketika menyambut bulan Ramadan (dua hari sebelum Ramadan), atau menyambut hari raya Idulfitri, juga hari raya Iduladha.

Kegiatan Makmeugang memiki nilai religius dengan bersedekah atau saling berbagi sesama masyarakat yang memiliki kemampuan lebih kepada masyarakat kurang mampu. Ini sekaligus memupuk nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Setiap lebaran Idulfitri, iduladha atawa menyambut Ramadan jika istri saya ada di rumah pastilah melaksanakan tradisi Makmeugang, sekaligus di lebaran pertama kami menunggu adik-adik mahasiswa yang tidak mudik untuk saling berbagi, juga saling bersilaturahim dengan masyarakat Aceh yang berdomisili di Padangpanjang khususnya dan Sumatera Barat umumnya.

โ€œMakmeugang atau Meugang adalah tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga dan yatim piatu oleh masyarakat Aceh.โ€ (Wikipedia)

Atas dasar itulah, keluarga saya di Padang Panjang, Sumatra Barat, ini hari Sabtu, 30 April 2022,ย  menjadikan hari Meugang pertama dan besok Minggu (01/05) Meugang kedua. Kami tidak memotong hewan, tetapi kami membeli daging di pasar. Lalu, istri saya memasak sie mirah (daging merah), sie puteh (daging putih atau masak daging kurma namanya kalau di Minang), memasak rendang daging,ย  Opor ayam kampung, juga memasak soto kesukaan saya.

Ada lagi yang telah menjadi warisan secara turun temurun dalam keluarga kami setiap hari raya (lebaran) baik itu Idulfitri maupun iduladha, kami selalu memasak ketupat/ lontong khas Aceh. Kenapa menjadi khas, karena selain ketupat/lontong, karena memiliki racikan masakan sayurnya boleh jadi sayur lodeh dari buah jipang, atau sayur gudeg dari buah nangka. Ditambah Opor Ayam kampung, Rendang Daging, Coco yang diracik dengan cabai hijau, kentang dan hati daging kerbau, Sambal goreng tempe, serta serbuk kacang kuning yang telah ditumbuk. Semuanya diaduk jadi satu, luar biasa nikmatnya. Ini hari semua perlengkapan untuk itu sudah lengkap. Istri saya sekarang sedang meraciknya.

Kami sekeluarga walau berada di rantau bersama adik-adik mahasiswa asal Aceh juga masyarakat Aceh yang telah menetap di Ranah Minang, tetap saja menikmati hariย  Makmeugang pertama ini dengan sederhana untuk tetap menjaga tradisi religius, kebersaman, dan gotong royong tersebut yang telah diwariskan leluhur.

InsyaAllah nanti sembari berbuka puasa Ramadan telah dapat menikmati kuliner khas Aceh. โ€œSelamat menyambut Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah. Mohon maaf lahirย  batin kepada seluruh kerabat dan saudara umat muslim di mana pun berada.โ€ (*)

*) Penulis adalah Sastrawan, Esais, Kolomnis, Dramawan, Sutradara Teater, Pendiri/Penasihat Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang, Pendiri Sanggar Cempala Karya Banda Aceh, Pendiri UKM. Teater NOL USK, Ketua Panitia Pendirian Kampus Seni ISBI Aceh, Ketua Jurusan Seni Teater ISI Padangpanjang, Dosen Pascasarjana (S2) ISI Padangpanjang.

Editor : Hamdani Mulya

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya
Senerai Puisi Religi Mohd Adid Ab Rahman

SEBUAH PIALA KEMENANGAN DI UJUNG PERJUANGAN

Hentak Syair Savitri Jumiati

Mengabu Usia

Reuni Akbar

KAPAL RAMADHAN TELAH DATANG

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
392

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
358

Responden Terpilih

March 14, 2025
130
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
380

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
239

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
129

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
81

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
104

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Senja Merah

Senja Merah

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/28
0
91

Oleh Tabrani Yunis Senja merah Merekah Bagaikan darah Tumpah Ruah  Senja merah darah Mengalir menjarah lembah Di ufuk barat tampak...

Populer

  • Christiaan Snouck Hurgronje, Antropolog yang Selalu Membela Aceh dan Islam

    Surat Wasiat Christiaan Snouck Hurgronje akan Dibuka Tahun 2036 oleh Notaris di Leiden, Belanda

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    41 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Begitu Susahnya Tito Minta Maaf pada Rakyat Aceh

    25 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Ali Hasyimi Tokoh Multitalenta

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Christiaan Snouck Hurgronje, Antropolog yang Selalu Membela Aceh dan Islam

    14 shares
    Share 6 Tweet 4
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00