🔊
Dengarkan Artikel
Oleg Biola Pustaka
Kau kukenal serupa senyum terompet
yang mampu menyeret
gendang telingaku untuk lari dari sunyi
hangatkan malamku yang pernah mati
Kau seperti canda tawa bocah-bocah berlarian
membawa kembang api di tangan kanan
dan menggenggam waktu di tangan kiri
begitu erat hingga malam terhenti
biar lonceng perpisahan tak terdengar pagi
Luruh tetesan gerimis
menampung hujan di bejana
Ternyata, waktu yang melukis kenangan itu
melebihi kesunyian yang begitu agung
memeluk malam-malamku di sini
Sejenak, sepasang mata kita
tertuju pada satu arah yang sama
melihat percikan kembang api di angkasa
menjelma butiran peri yang terbang
membentuk garis gugusan senyumanmu
Ingin aku terbentang dan berputar
seperti bianglala itu
mengulang kembali masa lalu
yang pernah merengkut air matamu
Ingin aku selalu bernyanyi untukmu
mengisi keheningan di hatimu
meski aku tiada pernah sampai
menyentuh palung yang tak pernah usai
meski sebelum lagu berakhir
tak terucap pada nafasku yang terakhir
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 114x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 103x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 87x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 86x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 76x dibaca (7 hari)
📚 Artikel Terkait
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis.
Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
















