https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Wednesday, June 25, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Pariwara
Beranda Artikel

SESAT PIKIR

Redaksi Oleh Redaksi
4 years ago
in Artikel, Essay, Kontemplasi, POTRET Budaya
Reading Time: 5 mins read
A A
0
5
Bagikan
51
Melihat

 

          Oleh Syamsuarni Setia

         

Banyak kesesatan dipamerkan dalam medsos yang membahayakan moralitas anak bangsa. Kali ini saya tidak menyinggung problem sesat moral koruptor, tapi sesat pikir lain yang tak kalah boomingnya. Ada sesat pikir hobbi pamer hoax, sesat pikir  hatespeech dengan assesoir/pernak pernik fitnah dan pelecehan seperti kasus terakhir membenarkan pelecehan kalimat tauhid. Sesat-sesat ini agar tidak terjebak di dalamnya perlu diilmui secara otodidak berhubung tidak diajar di pendidikan formal. Saya perhatikan, bagi sosok yang sesat pikir, menjadikan medsos sebagai menu harian untuk menanamkan paham sesatnya dengan celoteh usang tentang hoax, ujar kebencian, fitnah dan rasa tidak senang pada seseorang, kelompok dan organisasi.  

Di medsos menurut amatan saya ada dua pelaku sesat pikir yang dipertontonkan, yaitu: “pelaku fallacy” dan “pelaku paralogisme”. Keduanya sengaja menyesatkan orang lain. Kaum pelaku fallacy ini selalu berusaha dengan sadar memengaruhi dengan argumentasi yang menyesatkan agar terkesan kehebatannya, walaupun audien yang mendengar berusaha meluruskan sesatnya. Sedangkan pelaku paralogisme tidak menyadari kekurangan dirinya, tapi sadar dia sedang berbual, sehingga dia tidak bertanggung jawab pada setiap argumen atau pendapat yang dikemukakannya. 

Baik pelaku fallacy maupun paralogisme, pada umumnya adalah para pelaku sesat pikir yang menyimpan tendensi  pribadi seperti sudah terlanjur membenci karena dipengaruhi oleh situasi dan kondisi lain seperti sosok yang dibenci sering mengkritik atau berseberangan dengan tokoh idolanya. Contoh di medsos sesat pikir yang dibangun dengan pernak pernik pelecehan sering melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan sekarang, sedangkan si pelaku sesat pikir merasa tidak senang sehubungan menyangkut tokoh idolanya.

Sebagai mantan Detektif Sesat Pikir selama karier sebagai ASN yang sering  menelaah dan memberi rekomendasi tindak lanjut terhadap penyimpangan bidang sesat mengelola finansial, aparatur, proyek dan pengelolaan tupoksi entitas aparatur beberapa priode, ada beberapa langkah untuk menjaga diri tidak terperangkap pada jebakan sesat pikir. Namun bukanlah obat mujarrab, semuanya terserah pada pribadi masing-masing, karena basic kepribadian punya tipikal beda. Ada yang kritis dan ada yang tidak kritis. Bahayanya tipikal tidak kritis sering dibuai oleh mimpi-mimpi yang nikmat. Sebaliknya tipikal kritis cepat sadar tersentak dari roh-roh jahat yang memperdaya.

Untuk referensi, sekadar sumbang saran, agar tidak terperdaya pada kaum fallacy dan paralogisme perlu dibaca:

Pertama, โ€œPenyesatan Opini”, karya Adian Husaini, M.A.

Kedua, โ€œTren Pluralisme Agama, Tinjauan Kritis”, karya Dr. Anis Malik Thoha.

Ke tiga, โ€œGerakan Theosofi di Indonesia” karya Artawijaya. 

Ke empat, โ€œ Peradilan Yang Sesat”, karya Hermann Mostar (Gerhart Herman). 

Mudah-mudahan  hari ini kita mampu mengusir roh dan anasir-anasir jahat yang menyesatkan langkah kita, melalui zikir-zikir kepada Allah Subhanahu Wata’ala, di samping juga mengilmui diri secara otodidak, karena ada pepatah “tak kenal maka tak sayang”. 

Dengan mengenal “sesat pikir” menjadi ibrah bagi kita untuk menyayangi ketidak-sesatan, sehingga kita sebagai penempuh jalan menemukan the straight path (jalan yang lurus), sebagaimana dikatakan oleh Alwi Alatas dl bukunya The Straight Path:

“Kita semua adalah penempuh jalan.

 Sebagian memilih jalan kemuliaan

 dan kebahagiaan sejati

 Selebihnya memilih jalan kehinaan

 dan kesengsaraan abadi”.

Selamat menjalani hari-hari manis. Di depan telah menunggu rintangan dan tantangan. Apakah kita sebagai penempuh jalan memilih jalan kemuliaan atau jalan kehinaan?. Mudah -mudahan kita tidak salah pilih. Semua penyesat pikir yang menggoda hari-hari kita dapat kita lawan, sehingga kita tidak tersesat seperti orang-orang yang sudah terlanjur tersesat.

         Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh !.

(Dahlia 11, Bna 03 Nop 2021)

(sekali-kali dakwah, siapa takut…)

                   ???

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya

Angin November

MELATI CANTIK NAN WANGI

Senerai Puisi Mohd. Adid AB Rahman

*Teh Nasihat*

Untaian Puisi Mohamad Iskandar

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
407

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
362

Responden Terpilih

March 14, 2025
132
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
384

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
240

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
131

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
85

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
108

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Senja Merah

Senja Merah

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/28
0
94

Oleh Tabrani Yunis Senja merah Merekah Bagaikan darah Tumpah Ruah  Senja merah darah Mengalir menjarah lembah Di ufuk barat tampak...

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Mengenang Kembali “Risalah Ammanโ€

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Sejarah Banda Aceh (Emperom dan Goheng) – Review Artikel

    9 shares
    Share 4 Tweet 2
  • Senja Kala Kesultanan Aceh

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Senja Terakhir Kesultanan

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00