Oleh Munawarah
Mahasiswi Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh
Dunia konseling harus mampu bekerja sama dengan dunia teknologi dalam menyikapi dan mempertahankan keberadaan bimbingan dan konseling. Untuk bertahan dan diterima oleh masyarakat, TIK harus digunakan untuk memberikan bimbingan dan konseling secara efisien dan efektif.
Sebagaimana kita ketahui saat ini, teknologi telah mendominasi dunia. Siapapun yang menguasai teknologi akan menguasai dunia. Maka, bimbingan dan konseling sebagai jurusan yang membantu memecahkan masalah anak bangsa, harus bisa berkembang sejalan dengan kemajuan perkembangan teknologi, khususnya teknologi digital yang terus berkembang. Maka, bimbingan dan konseling, tampaknya harus bekerja secara sinergis dengan teknologi yang sedang dikembangkan.
Pesatnya perkembangan komputer dan penyebarannya tidak berbanding lurus dengan perkembangan dunia konseling.
Kemampuan konselor sekolah untuk menghadapi dunia teknologi tampaknya masih jauh. Sehingan sering terjadi kejutan budaya antara teknologi dan kemampuan teknologi. Oleh karena itu, konselor harus memiliki keterampilan menghadapi konselor di dunia TIK ini.
Tak dapat dipungkiri bahwa pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini membawa dampak besar terhadap semua sektor kehidupan, termasuk bagi jurusan dan sarjana Bimbingan dan konseling. Salah satu dampak teknologi informasi pada BK adalah penerapan dukungan sistem. Dukungan sistem dapat berupa infrastruktur, sistem pendidikan, sistem pendidikan, visi dan misi sekolah.
Berbicara soal infrastruktur, untuk memasuki era globalisasi dengan pesatnya teknologi dan luasnya informasi, dunia konseling perlu menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat luas. Itulah mengapa apa yang disebut dengan cyber konseling saat ini sedang dikembangkan.
Pada hakekatnya penggunaan cyber konseling merupakan salah satu pemanfaatan IT dalam dunia bimbingan dan konseling. Strategi layanan konseling yang harus diperhatikan dalam layanan konseling di era globalisasi adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta pendekatan lintas budaya. Terkait pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), perlu adanya kerjasama dengan bimbingan dan konseling.
Penggunaan TIK dalam konseling akan mengarah pada perkembangan media konseling. Selain konseling tatap muka, konseling telepon, konseling videophone, konseling radio dan televisi, konseling berbantuan komputer, konseling internet, konseling surat magnetik (floppy to diskette)
Hines (2002) menyarankan beberapa kemampuan yang harus dimiliki konselor mengenai TIK. Artinya, konselor perlu melakukan hal-hal berikut (Nurhudaya: 2005):
Pertama, menjadi konsumen ICT yang berpengetahuan dan terampil. Kedua, akrab dengan tren penggunaan TIK dalam pendidikan. Ke tiga, Berbagai sumber teknologi tersedia. Ke empat, dapat membuat rencana penggunaan teknologi untuk layanan BK. Ke lima, merancang, membuat dan mengevaluasi program interaktif. Ke enam, memahami implikasi hukum dan etika dari penggunaan teknologi. Ke tujuh, menggunakan teknologi secara efektif untuk mengelola data siswa. Ke delapan, teknologi dapat digunakan sebagai alat.
Selain soal kemampuan seorang konselor, juga tidak lepas dari kendala. Salah satu kendala lain yang terkait dengan penerapan sistem teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling adalah masalah aksesibilitas, baik fisik maupun kemampuan untuk memanfaatkan dan menggunakan TI untuk bimbingan dan konseling.
Tentu saja, pentingnya menggunakan teknologi informasi dalam berbagai aspek penggunaan teknologi juga dapat berdampak Untuk guru BK, menggunakan internet.Tentu saja obrolan tertinggal jika dibandingkan dengan mereka yang sedang mengobrol. Gunakan internet yang lebih beragam dan produktif dengan guru/konselor BK. Jika tidak menggunakan teknologi informasi dengan tepat dan benar akan menjadi persoalan baru. Pengunaan internet akanmembantu untuk mempresentasikan banyak hal/Idealnya guru BK/konselor maksimal dalam menggunakan teknologi informasi yang digunakan oleh guru/konselor BK.
Pemikiran kreatif dan inovatif tentang isu-isu terkini perlu untuk meningkatkan kualitas hidup, tentunya teknologi informasi yang produktif, kreatif dan inovatif. Triyono & Febriani, 2018, menyatkan pentingnya teknologi informasi dalam semua kegiatan pelayanan BK di sekolah.
Fitur guru BK dan konselor yang memanfaatkan teknologi Informasi tentang layanan tradisional, yaitu setiap kali memberikan layanan memanfaatkan teknologi yang ada (Fahdini, Mulyadi, Suhandani, dan Julia, 2014). Laptop, infocus, speaker, media dan lain-lain dapat digunakan seperti Power Point. Salah satu fitur guru dan konselor BK menggunakan teknologi Informasi dalam penyampaian layanan selalu menunjukkan inovasi. Cara baru dan semakin beragam dalam memberikan layanan oleh guru BK merupakan hal yang harus selalu dilakukan. Oleh karena itu, dengan metode pelayanan tradisional yang dikatakan membosankan Itu cenderung kurang termotivasi dan dapat direformasi dengan cepat dengan menggunakan media TI.
Metode media dan layanan beragam dan inovatif secara linier, berdampak pada penyerapan materi pengabdian mahasiswa. Termotivasi oleh meningkatnya minat dan peningkatan interaktivitas dalam proses sebuah layanan yang mengedepankan pengembangan potensi setiap siswa.
Layanan berbasis teknologi informasi melalui media interaktif ini diharapkan muncul. Ciri lainnya adalah selalu berpikir kreatif. Ini mungkin apabila menguasai komputer dan aplikasi dengan tujuan memberikan layanan dan meningkatkan cara mereka dilayani secara lebih beragam dan tidak membosankan.
Karena salah satu permasalahan terkait perkembangan teknologi informasi di bidang BK, tidak semua guru/konselor BK dapat beradaptasi dengan teknologi. informasi. Guru/konselor BK tidak bisa menggunakan teknologi Informasi yang mempengaruhi proses dan hasil layanan. Misalnya ketika seorang guru/konselor BK memberikan kuliah hanya tanpa menggunakan teknologi media, siswa mengalami kebosanan. Mengapa siswa tidak tertarik dan pesan yang disampaikan?
Jawabnya, penggunaan teknologi informasi merupakan elemen penting dalam proses layanan konseling. Pemanfaatan teknologi informasi diharapkan dapat mendorong guru Konselor/konselor lebih kreatif, inovatif dan beragam dalam mencari informasi. Karena itu, perlu menggunakan teknologi.
Memastikan guru/konselor BK memberikan pelayanan yang terbaik dan terbaik, dapat memberikan hasil terbaik. Oleh karena itu, teknologi Itu akan digunakan secara optimal dan tidak akan lepas dari kemauan, Pengetahuan dan keterampilan guru/konselor BK untuk memanfaatkannya Proses layanan. Guru BK/konselor yang berilmu dan berilmu serta terampil cenderung memanfaatkan teknologi informasi Layanan bimbingan dan konseling