https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Monday, June 16, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Pariwara
Beranda Artikel

Suara Sampah Memekik Negeri

Redaksi Oleh Redaksi
6 years ago
in Artikel, Literasi, mencerdaskan, POTRET Budaya, Potret Remaja, POTRET Sekolah
Reading Time: 4 mins read
A A
0
5
Bagikan
50
Melihat
Oleh : Khairunnisa Berutu
Siswi kelas 10-IPA 2, SMA Negeri 1 Simpang Kiri, Subulussalam, Aceh
12-01-2019
Kadangkala mungkin saja engkau pernah berpikir, bagaimana tangan-tangan peminta ‘hak’ itu memilihmu. Kadangkala pikiran tanggung jawab itu tergandeng dengan kenyamanan yang diperolehnya. Terkadang kau takut salah langkah memilih jalan membawa pedang kepemimpinan. Resah dan lelah itu tentu terajamah, keringat kau usap dengan tangan, menuntun diri tampil baik dan indah, monggoncang diri jika tidur di peperangan sekejap saja.
Suara ini hanya sampah. Yang entah bagaimana seperti kalian pemimpin menanggapinya. Hanya saja aku butuh perhatianmu, tetapi bukan dari lipatan uang hasil emisan pertemuan penting. Bukan pula dari kerokan harta negeriku yang dijejali โ€œcangkul asingโ€. Yang demikian itu membuat tanahku malu dan menipis. Meninggalkan kerusakan juga kebodohan.
Sampah ini masih bersua. Lalu dengan apa aku menghidupi kalian, jika tidak demikian?. Itu hanya pertanyaan yang kubuat-buat membayangkan dirimu sendiri yang mengatakan itu.
Dalam bayangan kujawab : Lalu dengan apa engkau membayarnya? Terus  sampai kapan bergantung pada tanahku yang dikerok?
Utang untuk yang bernyawa di tanah Papua itu juga tanggunganmu. Hidup ini kita nikmati dengan sepoi angin pembawa kenikmatan. Lalu bagaimana dengan mereka di sana?
Sampah ini menyeruak sok tahu, ternyata. Lantang sekali. Ya, itu pemikiran yang kucapai pendek memang. Wanginya suaramu dengan tangan mengepal meyakinkan kami, tak sebanding dengan baunyaโ€ suara sampahโ€  ini menyusup telingamu. Bukan hanya telingamu sebenarnya.
Jangan perbodoh kami dengan kata โ€œsejahteraโ€, jika bumiku menderita. Seimbangnya kami cerdas meraupnya bersama denganmu bukan lagi dengan โ€œcangkul asingโ€ itu. Kita bekerja bumiku pun terima. Seimbang.
Punggungmu tertimbun untaian harapan. Semua berharap di dunia. Yakinlah jika memajukan dirimu menjadi tonggak bangsa. Jangan seperti di tempatku yang juga tahtamu, menebar koar api gombal beriring sedemikian tunai di tangan yang memilihnya. Setelah benar-benar terpilih, ia akan menerima gaji pimpinan tak lupa dengan uang gelap yang dimakan seperti berbalas dedam pada orang-orang yang dulu disogoknya. Bukannya merukunkan tanggung, malah menambah beban panggung.
Sampah.. sampah..’gua yang penuh lumut kebosanan’ Dengarlah jeritan ini wahai calon Presiden kami. Engkau saudara mulia berani jadi pertama naungan rakyat. Merakyatlah untuk kita yang belum menuai perubahan sesungguhnya.
Bagaimanakah saat belia engkau bermimpi begitulah laksanakan tanpa henti, jangan ada benci, apalagi undur diri. Giliran mu, laksanakan tongkat estapet di tanganmu, ukur peta perbaikan negeri.
Arungilah lembah rakyat dengan sabar. Berenanglah membuka selimut kebodohan kami ini. Jadilah nahkoda di samudera keterpurukan, rangkul kami dengan tangan berpikirnya. Berjuanglah di kegelapan masalah dengan ikhlas, jangan ceroboh jangan sembunyi tangan.
Singsingkan tanganmu agar kami ikuti di barisan anak bangsa. Adillah agar kami di bawah bersikap selayaknya. Bukan hidup jika tak ada masalah, tidak ada negara jika kami tidak ada, apalagi pula pemimpin.
Ingatlah, terkadang kita memetik masalah itu atas ulah kita bangsa ini, goyah dengan rakus itu. Dinginlah pada yang tak rakus agar tidak berani rakus, hangatlah pada yang rakus hingga ia sadar muliamu dan tak lagi rakus. Ada kalanya kau panas pada yang benar-benar rakus. Jagan lupa bercermin jikalau entah engkaunya yang patut diberlakukan panas.
Kembalilah jadi fitrahmu.
Jajakan list masamu secara terhormat dan mundurlah secara terhormat.
Presidenku yang baru…
Menjabatlah dengan hebat. Jangan lambat, sedikit-sedikit berdebat. Seringkali perdebatan itu masalah publik itu sendiri.
Dan engkau yang telah menjabat, terimakasih. Lihat lembar jayamu, lihat halaman runtuhmu. Semoga halaman itu tidak tertemu.
Untuk kaumku, ayo  bangun. Jangan lagi bergelung, lalu tertidur di lorong kemalasan. Apa daya api semangat  ksatria jikalau kita ogah-ogahan  tersengat. Keluarlah dari tong-tong bau busuk itu, jangan lagi kita seolah ‘wangi’. Namun benar-benarlah harum. Setelah memilih dan terpilih, kitalah yang dipersoalkan.
Wahai calon presiden kami,
Kuperkenalkan suara jeritan sampah ini, entah suara merdu menggelitik gairahmu memimpin negeri…
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya

Membangun Kembali Budaya Mendongeng di Kota Subulussalam

Cahaya Cinta

TIGA KUNCI SURGA VERSI AL-QURโ€™AN DAN SUNNAH

Wanita Di Sudut Kota

Rasa Yang Hilang

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
388

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
355

Responden Terpilih

March 14, 2025
129
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
375

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
237

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
127

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
81

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
104

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Senja Merah

Senja Merah

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/28
0
91

Oleh Tabrani Yunis Senja merah Merekah Bagaikan darah Tumpah Ruah  Senja merah darah Mengalir menjarah lembah Di ufuk barat tampak...

Populer

  • Ali Hasyimi Tokoh Multitalenta

    Ali Hasyimi Tokoh Multitalenta

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Mengenal Tito Karnavian yang Memutasi Empat Pulau ke Sumut

    14 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Aceh Selatan: Negeri Kutukan bagi Orang-Orang Hebat?

    23 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Dana Desa dan Qurban yang Hilang. Tragedi Ketimpangan di Serambi Mekkah

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Kopdes Merah Putih Perusak Kemandirian Bangsa

    5 shares
    Share 2 Tweet 1
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00