https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Sunday, July 13, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda #Era AI

Antara Mekkah dan NEOM: Wajah Ganda Arab Saudi sebagai Negara Spiritual dan Teknologis

Dayan Abdurrahman Oleh Dayan Abdurrahman
2 months ago
in #Era AI, #Moderenisasi, #NEOM, Arab, Artikel
Reading Time: 3 mins read
A A
0
6
Bagikan
60
Melihat


Oleh: Dayah Abdurrahman

Peneliti Independen Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Arab Saudi sedang berada dalam fase transformatif yang sangat menentukan dalam sejarah modernnya. Di satu sisi, negeri ini tetap menjadi pusat spiritual umat Islam sedunia dengan keberadaan Mekkah dan Madinah sebagai dua kota suci. Di sisi lain, melalui inisiatif ambisius Visi 2030, kerajaan ini mendorong revolusi ekonomi, sosial, dan teknologi dengan proyek futuristik seperti NEOM.

Artikel ini akan membahas apakah Arab Saudi dapat mengelola wajah gandanyaโ€”sebagai negara spiritual sekaligus negara modernโ€”dengan tetap menjaga harmoni antara nilai-nilai tradisional dan tuntutan zaman.

Warisan Spiritual: Identitas Tak Tergantikan

Secara historis, Arab Saudi dikenal luas sebagai penjaga dua tanah suci. Setiap tahun, jutaan umat Islam dari seluruh dunia menunaikan ibadah haji dan umrah ke Mekkah dan Madinah, menjadikan Arab Saudi sebagai episentrum spiritual Islam global. Nilai-nilai keislaman tidak hanya melekat dalam sistem hukum dan sosial masyarakatnya, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan nasional.

Data dari General Authority for Statistics Saudi Arabia (2023) menunjukkan bahwa sebanyak 2,4 juta jemaah haji dan 7 juta jemaah umrah datang ke Arab Saudi setiap tahunnya sebelum pandemi. Ini bukan sekadar angka ekonomi, tetapi juga menunjukkan kekuatan simbolik Arab Saudi sebagai โ€œrumah spiritualโ€ umat Islam.

Lompatan Menuju Modernitas: NEOM dan Visi 2030

Bersamaan dengan citra religiusnya, Arab Saudi juga tengah menjalankan proyek-proyek futuristik untuk membangun kekuatan ekonominya di luar sektor minyak. NEOM, misalnya, adalah megaproyek kota pintar berbasis teknologi hijau senilai 500 miliar dolar AS yang dirancang untuk menjadi pusat riset, teknologi, dan wisata global.

Proyek ini diperkirakan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nonmigas Arab Saudi. Menurut laporan McKinsey & Company (2022), sektor nonmigas di Arab Saudi tumbuh sebesar 5,4% per tahun sejak diluncurkannya Visi 2030. Hal ini menunjukkan bahwa negara ini tidak lagi hanya mengandalkan kekayaan minyak, tetapi mulai merintis jalan menuju ekonomi berbasis inovasi dan pengetahuan.

Pandangan Edukasi dan Kultural: Antara Tantangan dan Peluang

Transformasi ini mengundang respons beragam, baik dari dalam maupun luar negeri. Beberapa pihak melihatnya sebagai langkah progresif yang perlu disambut. Akademisi seperti Dr. Huda Al-Abdullah, pakar pendidikan dari King Saud University, menyatakan bahwa modernisasi membuka peluang besar bagi generasi muda Arab Saudi untuk berkembang dalam ranah global, terutama dalam pendidikan STEM (science, technology, engineering, and mathematics).

Namun, ada pula kekhawatiran bahwa modernisasi yang terlalu cepat dan bertumpu pada model Barat dapat menggerus nilai-nilai kultural dan keagamaan yang selama ini dijaga ketat. Sebagian ulama dan pengamat budaya lokal menekankan pentingnya menjadikan Islam bukan sebagai โ€œkorban modernitasโ€, melainkan sebagai kerangka nilai yang memandu arah modernisasi.

Data Kualitatif: Persepsi Masyarakat

Hasil survei dari Arab Barometer (2022) memperlihatkan bahwa 68% warga Arab Saudi menyambut baik transformasi ekonomi dan sosial, namun 52% di antaranya juga menyatakan kekhawatiran bahwa nilai-nilai keislaman dapat terpinggirkan. Artinya, mayoritas masyarakat mendukung modernisasi selama tidak menghilangkan identitas religius.

Wawancara mendalam yang dilakukan oleh tim peneliti dari Middle East Institute juga menunjukkan adanya aspirasi masyarakat yang lebih bersifat moderat: mereka ingin Arab Saudi menjadi negara maju yang tetap berbasis pada nilai-nilai Islam, bukan negara sekuler ala Barat. Beberapa narasumber menyebut pentingnya โ€œwasathiyyahโ€ (moderat) sebagai prinsip utama transformasi ini.

Menuju Integrasi Nilai: Harmoni atau Konflik?

Pertanyaannya, apakah mungkin Arab Saudi menjadi negara yang modern tanpa kehilangan ruh spiritualnya? Jawabannya tidak dapat dirumuskan dalam hitam-putih. Yang tampak adalah upaya untuk merumuskan model modernitas Islamiโ€”yakni pendekatan pembangunan yang tidak menanggalkan nilai-nilai keislaman, melainkan mengintegrasikannya dalam struktur ekonomi dan sosial modern.

Kurikulum pendidikan baru yang diperkenalkan pada 2021, misalnya, telah menggabungkan materi sains modern dengan prinsip-prinsip Islam. Hal ini menunjukkan bahwa Arab Saudi tidak sedang menanggalkan identitasnya, tetapi sedang berupaya membentuk sintesis antara dua kutub: spiritualitas dan kemajuan teknologi.

Penutup: Menjaga Wajah Ganda sebagai Kekuatan

Arab Saudi saat ini sedang menulis ulang narasi kebangsaannya. Mekkah dan Madinah tetap menjadi simbol spiritual dunia Islam, sementara NEOM dan Visi 2030 menjadi simbol kekuatan masa depan. Kedua wajah ini bukanlah kontradiksi jika dikelola dengan bijak dan berkesadaran nilai.

Bagi dunia pendidikan dan kebudayaan, perjalanan Arab Saudi ini menjadi studi penting: bagaimana membangun peradaban yang tidak meniru Barat sepenuhnya, tetapi menciptakan jalan tengah yang harmonis dan berkarakter. Maka, modernitas dan spiritualitas bukan harus dipertentangkanโ€”ia dapat dirangkai menjadi jalinan nilai yang memperkaya arah pembangunan bangsa.

Share2SendShareScanShare
Dayan Abdurrahman

Dayan Abdurrahman

Bio narasi Saya adalah lulusan pendidikan Bahasa Inggris dengan pengalaman sebagai pendidik, penulis akademik, dan pengembang konten literasi. Saya menyelesaikan studi magister di salah satu universitas ternama di Australia, dan aktif menulis di bidang filsafat pendidikan Islam, pengembangan SDM, serta studi sosial. Saya juga terlibat dalam riset dan penulisan terkait Skill Development Framework dari Australia. Berpengalaman sebagai dosen dan pelatih pendidik, saya memiliki keahlian dalam penulisan ilmiah, editing, serta pendampingan riset. Saat ini, saya terus mengembangkan karya dan membangun jejaring profesional lintas bidang, generasi, serta komunitas akademik global.

Postingan Selanjutnya

Mengapa Aceh Selalu Diperlakukan Tidak Adil oleh Jakarta?

Mengenal Budi Arie Setiadi yang Dilaporkan PDIP ke Polisi

Mengenal Budi Arie Setiadi yang Dilaporkan PDIP ke Polisi

A Soulโ€™s Journeyย Back to Allah

Senja Merah

Senja Merah

Gratis kata MK (apakah) Titik atau Koma?

Gratis kata MK (apakah) Titik atau Koma?

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
431

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
382

Responden Terpilih

March 14, 2025
138
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
395

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
244

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
Diamuk Rindu

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani Yunis
2025/07/12
0
105

Oleh Tabrani Yunis  Tak sempat menulis, atau belum ada waktu menulis. Itulah dua ungkapan yang sangat sering kita dengar, keluar...

BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
142

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
92

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
122

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Populer

  • Pahitnya Kopi Tak Sepahit Nasib Guru

    12 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Tak Sempat Menulis

    11 shares
    Share 4 Tweet 3
  • In Memorial Bapak Dr.Qismullah Yusuf, Sang Inspirator.ย 

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • A Book in Hand Is Worth a Thousand on a Pen Drive

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Hidup Bukan Lomba, Tapi Perjalanan: Untukmu, yang Baru Lulus Tapi Belum Jadi Apa-Apa

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00