• Terbaru

Indonesia : 60,3% Rakyat Miskin?

April 30, 2025

Otsus Aceh di Persimpangan Jalan

November 16, 2025

Pendapat Prof Jimly Soal Ijazah Jokowi

November 16, 2025

Korupsi di Sektor Kesehatan: Dari Nasionalisme STOVIA hingga Penjara KPK

November 16, 2025

Malam Layar Puisi Anak Muda 2025

November 16, 2025

Prasasti Kebon Kopi

November 15, 2025

Bullying, Feodalisme, dan Ekstremisme

November 16, 2025

Dari Sumber Daya ke Sumber Daya Damai

November 15, 2025

Catatan Ringkas Sejarawan dan Fiksiwan Dari NDC Manado

November 15, 2025

Ketika Tsunami Aceh

November 14, 2025

‎Lukisan Sepasang Bangau, Cerita Pendek dan Puisi Dua Larik di Warung Kopi

November 14, 2025

Menangguh Politik Hukum Ijazah Palsu

November 14, 2025

Nyanyian Terakhir Cenderawasih

November 14, 2025
Sunday, November 16, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

Indonesia : 60,3% Rakyat Miskin?

RedaksiOleh Redaksi
April 30, 2025
0
Reading Time: 3 mins read
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh ReO Fiksiwan

„Kemiskinan bukanlah kurangnya karakter. Kemiskinan adalah kurangnya uang.” —Rutger Bregman(37), Humankind: A Hopeful History(2019).

„Kemiskinan bukanlah suatu kecelakaan. Seperti perbudakan dan apartheid, kemiskinan adalah buatan manusia dan dapat dihilangkan melalui tindakan manusia.” —Nelson Mandela(1918-2013).

Secara antropologi isu kemiskinan adalah persoalan klasik dan klise. Namun, sejak ide globalisasi muncul menyertai merkantelisme dan kapitalisme, kemiskinan jadi pangkal perujuk kemiskinan struktural dan kultural.

Struktural, berarti kemiskinan adalah tindakan. Kultural, berarti kebiasaan yang muncul dari perbuatan.

Yang pertama bisa dipetik dari Mahbub Ul Haq, Tirai Kemiskinan(YOI,1995) atau Asian Drama: an inquiry into the poverty of nations(1968), Gunnar Myrdal. Kedua, Five Families(1959), Oscar Lewis(1914-1970).

Akan tetapi, pada abad-20 tengah, antropologi kemiskinan di Asia Tenggara, oleh sosiolog S.H. Alatas, telah dikritik sebagai waham mitos pribumi malas produk kolonialisme(The myth of the lazy native, 1977).

Dengan kata lain, produk kemiskinan di Indonesia seperti baru saja diproyeksikan Bank Dunia(https://brief.id/bank-dunia-penduduk-miskin-indonesia-tertinggi-kedua-di-asean/), tentu struktural bisa mencapai angka fantastis 60,3%.

Alasannya?
Berdasarkan ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas, Bank Dunia memproyeksikan jumlah penduduk miskin di Indonesia akan turun, yakni menjadi 58,7% pada 2025; 57,2% pada 2026; dan 55,5% pada 2027.

📚 Artikel Terkait

Super Absurd, Masa’ Wakil Bupati Laporkan Bupati Jember ke KPK

Here the way to buy Acehnese hadicraft at POTRET Galery

Hari Tani Nasional 2025: Memperjuangkan Marhaen di Tengah Tantangan Pertanian

Hilangnya Peran Wakil Rakyat Aceh dalam Menyuarakan Suara Rakyat Aceh Sendiri

Melalui laporan tersebut, persentase penduduk miskin di Indonesia pada tahun lalu diketahui menjadi yang tertinggi kedua di antara negara-negara berkembang Asia Tenggara.

Sebagai perbandingan, tingkat penduduk miskin di Indonesia sebesar 60,3% hanya lebih rendah dari Laos sebesar 68,9%.

Tingkat penduduk miskin di Indonesia itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia sebesar 1,3%, Thailand sebesar 7,1%, Vietnam sebesar 18,2%, dan Filipina sebesar 50,6%.

Sebagai catatan, Bank Dunia tidak memasukkan data kemiskinan di Kamboja dan Myanmar.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat 24,06 juta penduduk miskin di Indonesia per September 2024.

Angka itu mengalami penurunan 1,16 juta orang bila dibandingkan dengan 25,22 juta penduduk miskin per Maret 2024.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan angka ini merupakan 8,57% terhadap populasi di Indonesia.

Persentase ini juga mengalami penurunan 0,46% poin terhadap Maret 2024(https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/69681/bank-dunia-60-rakyat-ri-tergolong-miskin-tertinggi-ke-2-asean).

Proyeksi Bank Dunia tertanggal 29 April 2025 ini, mendadak meruak deras di ruang berita medsos(https://x.com/bospurwa/status/1917110021642719628?s=46&t=h5otWI7LEJVnYRZJH9tQgA).

Meski telah dinafikan kantor BPS, proyeksi kemiskinan (di) Indonesia dapat dirasionalisasi dengan krisis ekonomi — dari efisiensi, PHK, MBG hingga defisit APBN — oleh para ekonom eksper dapat „dipolitisir“ secara ilmiah.

Karena itu, proyeksi Bank Dunia bukan ihwal momok ekonomi semata. Tapi, bagaimana momok politik sebagai anak kembar kekuasaan, bisa menjelaskan itu secara komunikatif-konstruktif.

Kemiskinan, struktural maupun kultural, adalah wajah peradaban. Bukan kosmetik kekuasaan yang dengan mudah di-skincare dengan produk palsu bernama: policy.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 184x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 171x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 151x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 138x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 124x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya
BENGKEL OPINI RAKyat

🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

INFO REDAKSI

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

October 7, 2025

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

September 10, 2025

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00