https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Wednesday, September 24, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda #Perempuan Hebat

Ketika Perempuan Aceh Berdaya, Menembus Sekat Patriarki

Redaksi Oleh Redaksi
5 months ago
in #Perempuan Hebat, Flower Aceh, Gender, Perempuan Aceh
Reading Time: 2 mins read
A A
0
6
Bagikan
61
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

BANDA ACEH – Perempuan Aceh mulai mengambil peran strategis di ruang-ruang publik. Namun, dominasi budaya patriarki masih menjadi tantangan besar.

Selama 34 tahun terakhir, Flower Aceh hadir untuk memperluas ruang gerak perempuan, membangun kesadaran kritis, dan menciptakan ekosistem yang lebih setara.

Didirikan pada 23 September 1989, Flower Aceh merupakan organisasi perempuan pertama di Aceh yang muncul saat konflik masih berlangsung. Pendekatan awal mereka mencakup isu lingkungan, kesehatan, dan ekonomi.

Seiring waktu, jangkauan dan isu yang diangkat pun berkembang, termasuk pendampingan korban kekerasan, kampanye kesehatan reproduksi, dan pelatihan kepemimpinan perempuan.

“Dulu perempuan tidak terlibat dalam rapat gampong. Sekarang, mereka mulai hadir, bahkan ikut menentukan arah kebijakan desa,” kata Elvida, Ketua Pengurus Flower Aceh.

Ia menyebut perubahan ini tak lepas dari proses panjang pendidikan dan pendampingan di komunitas.

Flower Aceh saat ini mendampingi 175 perempuan akar rumput di tujuh kabupaten/kota. Mereka berperan sebagai tuha peut, kader kesehatan, kepala urusan desa, penggerak PKK, hingga tokoh adat dan agama.

Menurut Direktur Eksekutif Flower Aceh, Riswati, pendekatan yang digunakan bersifat komprehensif, membangun kapasitas, memperkuat kesehatan, dan memperluas dukungan sosial.

📚 Artikel Terkait

Yuk Harjo: 50 Tahun Lebih Mengabdi untuk Mahasiswa Aceh di Yogyakarta

Begini Cara Kerja Mafia Hukum

Kenangan Masa Kecil di Desa: Tradisi yang Mulai Hilang

Menakar Beban Tanggung Jawab Guru di Era Digital

“Ketika perempuan sehat, sadar, dan didukung, mereka mampu menjadi agen perubahan yang kuat,” jelasnya.

Kesadaran kritis tidak lahir dalam satu dua kali pertemuan. Perlu proses panjang melalui pengorganisasian, edukasi, dan kolaborasi lintas pihak.

Tantangan budaya yang masih kuat membuat keterlibatan laki-laki menjadi bagian penting dari strategi Flower Aceh.

Dalam konteks Aceh yang kental dengan nilai keislaman, Flower Aceh juga terus berdialog agar narasi keagamaan tidak menjadi penghalang, tetapi jembatan bagi keterlibatan perempuan dalam pembangunan.

“Nilai kepemimpinan sejati adalah tentang semangat membawa perubahan dan keadilan,” tambahnya

“Kehadiran perempuan bukan ancaman, tapi kekuatan untuk pembangunan yang lebih adil dan inklusif,” kata Riswati.

Koordinator Divisi KPP Flower Aceh, Hendra Lesmana, menegaskan bahwa kesetaraan bukan semata isu perempuan, melainkan persoalan keadilan sosial yang menyentuh semua lapisan masyarakat.

“Keterlibatan laki-laki sangat penting untuk menghapus bias dan stereotip. Tanpa dukungan semua pihak, perjuangan kesetaraan tidak akan berjalan efektif,” ujar Hendra.

Di momen Hari Kartini, Hendra mengajak para laki-laki di Aceh untuk turut menciptakan ruang yang setara dan saling menghargai.

“Perjuangan untuk kesetaraan bukan hanya tugas perempuan. Ini tugas kita bersama. Kesetaraan gender bukan berarti perempuan mengambil alih peran laki-laki, tapi berjalan bersama, saling mendukung, dan bertumbuh bersama,” ucapnya.

Perempuan Aceh terus bergerak menembus sekat-sekat budaya patriarki yang telah lama membatasi ruang partisipasi mereka. Hari Kartini menjadi momentum bagi perempuan Aceh untuk menunjukkan kontribusinya dalam berbagai bidang. Baik itu di tingkat gampong, komunitas, atau organisasi, perempuan kini lebih berani dan mampu mengambil peran strategis (*)

(*)

📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

Gender

Menggugat Pendidikan Diskriminatif, Menuntut Pendidikan Berkeadilan Gender dan Kebhinekaan

Oleh Redaksi
2017/05/02
0
50

 Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2017 ini tetap menjadi moment penting untuk meneguhkan kembali mandat pendidikan di Indonesia. Inti pendidikan...

Baca SelengkapnyaDetails

Apakah Perempuan Akademik yang Memilih Jadi Ibu Rumah Tangga Tidak Produktif?

Perlunya Edukasi Politik untuk Memahami Asas Pemilu

Postingan Selanjutnya

HABA Si PATok

Gambung, Hujan, dan Kenangan

Kuliah Tanpa Beban: Kritik Terhadap Klaim Kuliah yang Terlalu Mudah

Agama di Tengah Arus Disrupsi: Menimbang Peran Spiritualitas dalam Menjawab Krisis Moral dan Ekonomi

Membangun Bangsa Melalui Kearifan Lokal dan Nasional

Wajah Kurikulum Aceh: Antara Jakartalisasi dan Jiwa Tanah Rencong

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

🔥 Artikel Paling Banyak Dibaca

Kabar Redaksi
Kabar Redaksi
👁️ 1,167 pembaca 📅 2 Feb 2025
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
👁️ 1,455 pembaca 📅 7 Sep 2025
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
👁️ 1,341 pembaca 📅 11 Sep 2025
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
👁️ 1,047 pembaca 📅 7 Sep 2025
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00