• Terbaru
Orang Tua yang Takut pada Anak

Orang Tua yang Takut pada Anak

May 5, 2025

Menangguh Politik Hukum Ijazah Palsu

November 14, 2025

Nyanyian Terakhir Cenderawasih

November 14, 2025

Menjaga Integritas dan Kesehatan Finalis Melalui Gerakan Self Love

November 13, 2025

Serangkai Puisi Alkhair Aljohore

November 13, 2025

Rumah Tuhan pun Dikorupsi, Kurang Brengsek Apa Korupsi di Negeri Ini

November 13, 2025

Puisi-Puisi S.Sigit Prasojo

November 13, 2025

Membaca Anugerah Fiksi Szalay dan Deem

November 13, 2025

Bali Istimewa (yang) bukan Daerah Istimewa

November 13, 2025
Pendekatan Parindra Terhadap Kaum Marhaen di Jambi: Nasionalisme dan Gerakan Ekonomi Rakyat

Pendekatan Parindra Terhadap Kaum Marhaen di Jambi: Nasionalisme dan Gerakan Ekonomi Rakyat

November 12, 2025

Hening, Diam dan Sunyi

November 12, 2025

BENGKEL OPINI RAKyat

November 12, 2025
Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

November 12, 2025
Friday, November 14, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

Orang Tua yang Takut pada Anak

Hanif ArsyadOleh Hanif Arsyad
May 5, 2025
0
Reading Time: 3 mins read
Orang Tua yang Takut pada Anak
🔊

Dengarkan Artikel

Refleksi atas Kebutuhan Regulasi Emosi dan Komunikasi dalam Parenting Masa Kini
Oleh: Hanif Arsyad


Dalam era modern yang ditandai oleh perubahan sosial, teknologi, dan nilai-nilai keluarga yang dinamis, pola asuh anak mengalami pergeseran yang cukup signifikan. Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan adalah munculnya pola pengasuhan di mana orang tua tampak “takut” terhadap anaknya sendiri. Takut anak marah, takut anak mogok sekolah, bahkan takut anak pergi dari rumah menjadi dasar utama mengapa sebagian orang tua merasa terpaksa memenuhi seluruh permintaan anak, tanpa menyaring mana yang baik dan layak, serta mana yang justru kontraproduktif terhadap tumbuh kembang mereka.

Fenomena ini tampaknya bukan semata-mata lahir dari kelemahan struktur keluarga, melainkan lebih dalam: dari ketidakmampuan orang tua dalam mengelola emosi dan membangun komunikasi yang sehat dengan anak. Dua keterampilan ini—regulasi emosi dan komunikasi—merupakan pilar utama dalam parenting yang adaptif dan efektif. Tanpa keduanya, orang tua akan cenderung reaktif, permisif, atau bahkan kehilangan otoritasnya dalam mendidik anak.

Fenomena Ketakutan Orang Tua terhadap Anak


Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak orang tua masa kini menghadapi tekanan besar dalam pengasuhan, baik dari aspek sosial, ekonomi, maupun psikologis. Di tengah tuntutan untuk menjadi “orang tua yang baik” versi media sosial atau komunitas, banyak yang justru terjebak dalam pola asuh permisif yang berlebihan. Anak yang tidak mau makan disogok dengan jajanan; anak yang menangis diberikan mainan mahal; dan ketika anak ngambek, orang tua buru-buru menyerah agar “situasi kembali tenang.” Dalam jangka panjang, pola ini membentuk persepsi dalam diri anak bahwa setiap keinginannya akan dipenuhi jika ia cukup keras memintanya—dengan menangis, mengancam, atau memanipulasi emosi orang tua.

Regulasi Emosi: Kunci Pengasuhan yang Tangguh


Regulasi emosi adalah kemampuan individu untuk menyadari, mengontrol, dan menyesuaikan respons emosionalnya dalam situasi tertentu. Dalam konteks parenting, keterampilan ini menjadi landasan utama dalam menghadapi berbagai dinamika perilaku anak yang menantang. Orang tua yang tidak mampu mengatur emosinya akan cenderung bersikap impulsif: marah berlebihan, menyalahkan, bahkan menggunakan kekerasan verbal atau fisik.

📚 Artikel Terkait

Sejumlah Janji dan Harapan Dari Pemerintahan Prabowo Subianto yang Dinanti Rakyat

EPISODE GURITA TUA

Irwanda DSi Ajak Jamaah Jangan Bermegah Megahan

Rahmat Allah di Bulan Ramadhan

Sementara itu, regulasi emosi yang baik memungkinkan orang tua untuk mengambil jeda emosional, memaknai perilaku anak secara lebih bijak, dan merespons dengan cara yang mendidik. Penelitian psikologi perkembangan menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan pengasuhan yang stabil secara emosional cenderung lebih sehat secara mental dan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi (Gross & Thompson, 2007). Mereka belajar dari orang tuanya bahwa emosi tidak harus meledak, dan bahwa konflik bisa diselesaikan tanpa kemarahan.

Komunikasi Positif: Jembatan Relasi Orang Tua dan Anak


Komunikasi dalam keluarga bukan sekadar pertukaran kata-kata, tetapi merupakan jembatan utama yang menghubungkan emosi, nilai, dan pemahaman. Komunikasi yang sehat ditandai oleh kejelasan, empati, dan kehadiran emosional. Sayangnya, banyak orang tua justru gagal membangun koneksi ini, baik karena kesibukan maupun karena tidak dibekali pengetahuan yang cukup tentang komunikasi efektif.

Dalam praktiknya, komunikasi yang buruk bisa membuat anak merasa tidak dimengerti, diabaikan, atau bahkan dimusuhi. Sebaliknya, orang tua yang terbiasa mendengarkan anak secara aktif, menyampaikan pesan tanpa menghakimi, dan menunjukkan empati dalam percakapan, akan menciptakan suasana rumah yang nyaman secara emosional.

Anak akan lebih terbuka, lebih patuh secara sukarela, dan merasa dihargai sebagai individu. Lebih dari itu, komunikasi yang sehat membantu membangun kelekatan emosional (emotional bonding) yang menjadi fondasi kuat dalam menghadapi fase remaja dan dewasa anak.

Menjawab Tantangan: Implikasi dan Rekomendasi


Keterampilan regulasi emosi dan komunikasi tidak tumbuh begitu saja. Diperlukan proses internalisasi nilai, pelatihan, serta bimbingan berkelanjutan. Oleh karena itu, pelibatan pihak-pihak eksternal seperti sekolah, lembaga masyarakat, dan pemerintah menjadi krusial dalam menyediakan program penguatan parenting. Kelas parenting, pelatihan komunikasi keluarga, dan konseling psikologis adalah bentuk-bentuk intervensi yang layak dikembangkan secara sistemik.

Di sisi lain, pendidikan pranikah juga perlu memasukkan materi pengasuhan berbasis kecerdasan emosional, agar pasangan muda tidak hanya siap secara finansial, tetapi juga matang dalam aspek psikologis dan sosial. Orang tua bukan hanya “penyedia kebutuhan” anak, tetapi juga pendamping utama dalam proses tumbuh kembang mereka secara menyeluruh.


Dari uraian di atas bisa kita simpulkan bahwa fenomena orang tua yang “takut” kepada anak mencerminkan lemahnya penguasaan atas dua keterampilan fundamental dalam pengasuhan: regulasi emosi dan komunikasi. Bila tidak disadari dan dibenahi, pola ini akan melahirkan generasi yang lemah dalam empati, tidak terbiasa menghadapi batasan, dan mudah menggunakan tekanan emosional untuk mendapatkan keinginannya. Oleh karena itu, membangun kesadaran kolektif dan sistem dukungan yang memperkuat keterampilan orang tua menjadi langkah penting dalam mewujudkan generasi masa depan yang sehat secara emosional dan kuat secara sosial.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 227x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 209x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 180x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 168x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 159x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Hanif Arsyad

Hanif Arsyad

Hanif Arsyad adalah lulusan Magister Pendidikan Bahasa Inggris USK, berpengalaman sebagai dosen, penulis akademik, dan pengembang konten literasi. Saya aktif menulis di bidang pendidikan karakter, pengembangan SDM, serta kajian kebahasaan dan sosial. Saat ini, saya mengajar di Universitas Malikussaleh dan Hanna English School sebagai owner yang berlokasi di Aceh Utara. Saya juga menjabat sebagai Koordinator Yayasan Askar Ramadhan di Aceh yang bergerak di bidang sosial, serta dipercaya sebagai Kepala Sekolah Akademi Berbagi untuk klaster Aceh Utara dan Lhokseumawe. Keahlian saya mencakup penulisan ilmiah, editing, dan pendampingan riset.

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya

Yang Telah Hilang

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

INFO REDAKSI

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

October 7, 2025

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

September 10, 2025

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00