Oleh Tabrani Yunis
Judul tulisan di atas, membuat setiap orang ikut bertanya. Paling kurang mengapa harus ditanyakan hal itu terhadap sekolah? Apakah ada keraguan bahwa sekolah tidak bisa atau mampu mengajarkan kejujuran kepada peserta didik? Apakah sekolah bukan tempat belajar kejujuran bagi peserta didik? Tentu masih ada pertanyaan- pertanyaan lain yang mengemuka. Bagaimana dengan sikap anda?
Anda pun Setuju bahwa judul tulisan itu seakan menggambarkan rasa tidak percaya atau keraguan terhadap sekolah dalam mengajarkan sikap jujur ke dalam diri peserta didik. Rasa tidak percaya, sekolah bisa mengajarkan dan mendidik anak-anak bisa belajar kejujuran di sekolah yang sesungguhnya, sekolah adalah tempat membangun watak dan perilaku anak atau peserta didik untuk memiliki sikap dan perilaku yang baik-Baik serta berlaku jujur. Karena sekolah bukan hanya tempat atau lembaga yang transfer ilmu, tetapi juga karakter atau perilaku yang mulia.
Maka, tidak salah bila ada yang berpersepsi terbaliik. Ya, paling tidak secara implisit, bahkan eksplisit semakin ada keraguan bahwa sekolah bukan lagi sebagai tempat bagi peserta didik belajar dan melatih hidup dengan jujur. Artinya kredibilitas sekolah membangun dan memperbaiki ranah afektif sudah diragukan, kalau tidak bisa dikatakan melorot.