Dengarkan Artikel
Oleh Vinatul Muna
Mahasiswa Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh
Kamis, 26 September 2024 saya mendapatkan sebuah tugas untuk mengobservasi setiap pengemis yang ada di kota Banda Aceh. Dari sekian banyaknya pengemis yang saya jumpai, saya memutuskan untuk mewawancarai seorang pengemis lansia berisial (RM). Penampilannya, membuat rasa iba menghampiri saya, ketika melihat keadaan pengemis tersebut, dan ditambah lagi dengan seorang bayi di gendongannya.
Sekian lama saya wawancarai (RM). Hasilnya mendapatkan beberapa masalah terkait, mengapa (RM) memilih untuk melakukan hal tersebut.Pastinya, seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa permasalahannya tidaklah jauh dari masalah perekonomian yang sudah tidak asing lagi terdengar di Aceh. Faktor yang membuat mereka menjadi terbiasa dalam melakukan hal tersebut. Seolah memang hal tersebut adalah sesuatu yang paling mudah untuk dikerjakan dalam menghasilkan uang.
Kembali lagi ke permasalahan awal mengenai jawaban dari lansia berinisial (RM) tersebut mengatakan “ saya hanya meminta secukupnya. Setelah sekiranya cukup untuk makan,saya memutuskan untuk pulang” ungkapnya. Menanggapi hal tersebut timbul pertanyaan bagi saya pribadi, apakah tidak ada cara lain yang dapat dilakukan selain memilih untuk mengemis? “sudah. Saya sempat bekerja menjadi penjual minyak, tetapi hasilnya tidak seberapa, lelah sehingga memutuskan untuk berhenti saja” ungkapnya.
Mendengar hal tersebut pastinya kita segera menepis rasa iba yang sempat hadir sesaat, sehingga muncul berbagai pertanyaan bukankah itu hal yang biasa terjadi? pekerjaan memang menghasilkan rasa lelah, tetapi terbayar dengar hal yang diharapkan. Walaupun kadang tidak secukup yang dibutuhkan. “Suami kerja ikut saudara. Saya punya empat orang anak yang di antaranya sudah sekolah. Saat ini juga lagi sakit, baru saja beberapa anggota keluarga sembuh dari demam” ungkapnya.
Sekali lagi, apakah itu dapat dijadikan alasan juga dalam hal ini?. Bagaimana tanggapan kalian mengenai hal tersebut? Apakah hal tersebut dapat dijadikan sebuah alasan yang tepat? Lalu bagaimana pemerintah harus menyikapinya? Sehingga muncul berbagai pertanyaan, baik dari masyarakat, maupun pemerintah dalam menanggapi akan hal tersebut. Karena jika terus dibiarkan saja tanpa adanya tindakan yang tepat, mungkin semakin lama hal itu akan meresahkan kita nanti ke depannya.
📚 Artikel Terkait
Oleh karena itu peran pemerintah sangat dinantikan dalam menyikapi akan hal ini, bagaimana ke depannya. Nah, jika ditanya bagaimana tentang pendapat saya pribadi, jawabannya , pemerintah seharusnya dapat menyelesaikan segera masalah perekonomian di Aceh ini agar menjadi lebih baik lagi. Sehingga tidak banyak orang yang nantinya mencari uang dengan cara yang salah.
Dukungan dari pemerintah dapat dalam bentuk apa saja, seperti memberikan bantuan sosial atau semacamnya yang dapat membantu mereka dalam mengatasi ekonomi keluarga. Harapannya juga pemerintah dapat bertindak langsung dalam mengatasi hal in. Tidak memberikan tanggung jawab ini dari tangan ke tangan, karena ditakutkan nanti tidak semaksimal yang diharapkan dan seharusnya.
Langkah yang lebih jelas yang seharusnya dilakukan atau upaya yang seharusnya pemerintah lakukan untuk mengatasi masalah pengemis di Banda Aceh, bisa dilakukan beberapa upaya antara lain. Pertama, penyediaan lapangan kerja. Pemerintah dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, terutama untuk sektor informal yang dapat diakses oleh masyarakat dengan keterampilan rendah. Program pelatihan keterampilan juga dapat diberikan untuk meningkatkan kemampuan kerja mereka.
Kedua, bantuan sosial dan ekonomi. Memberikan bantuan sosial yang tepat sasaran kepada keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Bantuan ini bisa berupa uang tunai, sembako, atau subsidi lainnya yang dapat meringankan beban ekonomi, dengan catatan bantun tersebut sekali lagi sangat diharapakan diberikan langsung oleh pemerintah, tanpa ada perantara. Ini dilakukan untuk mencegah hal lainnya yang mungkin terjadi seperti yang kita ketahui biasa terjadi. Jika bantuan diberikan melalui tangan ke tangan, pastinya tidak semaksimal yang seharusnya.
Ketiga, pendidikan dan pelatihan, menyediakan program pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak dan orang dewasa untuk meningkatkan keterampilan mereka. Berikan beberapa pelatihan yang mereka mampu sehingga lebih mudah untuk mereka dalami juga jangan lupakan masalah pendidikan karena pendidikan yang layak menentukan masa depan yang pantas untuk kedepannya.
Keempat, pembangunan infrastruktur sosial, yakni membangun pusat-pusat rehabilitasi dan pelatihan bagi para pengemis. Di tempat ini, mereka dapat mendapatkan bimbingan, pelatihan keterampilan, dan bantuan untuk mencari pekerjaan yang lebih layak kedepannya.
Kelima, menegakkan peraturan yang melarang pengemis di jalanan, namun dengan pendekatan yang manusiawi. Pengemis yang tertangkap dapat diarahkan ke pusat rehabilitasi atau program bantuan sosial, lalu berikan sedikit sanksi sebagai efek jera agar kedepannya tidak mengulang hal yang sama.
Keenam, kampanye kesadaran publik. Melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif dari memberi uang kepada pengemis di jalanan. Masyarakat dapat diarahkan untuk memberikan bantuan melalui lembaga resmi yang lebih efektif, karena jika terus dibiasakan akan rasa iba kita, maka kedepannya semakin banyak yang akan melakukan hal tersebut.
Dengan beberapa upaya di atas, diharapkan masalah pengemis di Banda Aceh dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan. Untuk itu, pemerintah perlu berkomitmen untuk terus memantau dan menilai efektivitas program-program tersebut serta melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang lebih optimal. Selain itu, bergabung dengan berbagai pihak, seperti lembaga sosial, organisasi masyarakat, dan tokoh agama, menjadi kunci penting dalam mendukung keberhasilan upaya- upaya yang tersebut di atas. Meningkatkan kesadaran masyarakat juga penting dilakukan mengenai dampak memberi uang langsung kepada pengemis.
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini















