https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Sunday, July 13, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Aceh

Lampu Merah dan Pengemis Bekostum Badut

Fenomena Baru Pengemis Banda Aceh

Redaksi Oleh Redaksi
8 months ago
in Aceh, Artikel, Banda Aceh, Covid 19, Dinas Sosial, FEB UIN Ar-Raniry, POTRET Budaya
Reading Time: 2 mins read
A A
0
5
Bagikan
54
Melihat

Oleh: Siti Radha Novarianti

Semester 5, Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh

Fenomena pengemis yang berdandan sebagai badut di Banda Aceh kini semakin sering dijumpai. Salah satunya adalah pria berusia sekitar 40 tahun yang biasa terlihat beroperasi di Simpang Dodik, Jl. Cut Nyak Dhien, Lamtemen Barat, Kecamatan Jaya Baru. Pria tersebut mengenakan kostum badut lengkap sambil berjoget diiringi musik dari speaker kecil, berharap belas kasih dari pengendara yang melintas.

Pria tersebut mulai mengemis sebagai badut jalanan pada tanggal 29 September 2024, di salah satu lokasi ramai di Banda Aceh, yaitu Simpang Dodik. Ia sering kali terlihat pada jam-jam sibuk, ketika banyak kendaraan berhenti di lampu merah. Pria ini memilih menjadi pengemis badut karena kondisi fisiknya yang terbatas.

Dulunya, ia bekerja sebagai tukang bangunan, namun harus berhenti setelah mengalami kecelakaan kerja yang membuatnya tak lagi mampu mengangkat peralatan berat. Atas saran seorang teman yang juga berprofesi sebagai badut

jalanan, ia menyewa kostum dan mulai bekerja di jalanan untuk menghidupi istri dan anaknya yang masih kecil. Penghasilan istrinya sebagai penjual donat hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang lokasi dan biaya penyewaan kostum, pria tersebut

enggan memberikan informasi. Ketika disarankan pekerjaan yang lebih ringan, ia menjelaskan bahwa usianya yang tak lagi muda serta pendidikan yang hanya sampai tingkat sekolah dasar menyulitkannya dalam mencari pekerjaan lain. Menurutnya, menjadi badut jalanan adalah satu- satunya pilihan yang memungkinkan saat ini.

Kepala Dinas Sosial Aceh, Muslem Yacob, di Media Haba Aceh, 2024, menyatakan keprihatinannya terhadap semakin maraknya pengemis di wilayah Aceh, baik yang bekerja sendiri maupun dalam jaringan. Muslem mengatakan bahwa fenomena ini memerlukan kajian mendalam. โ€œFenomena ini meresahkan

pikiran saya, menjamurnya pengemis di berbagai tempat, baik itu jaringan maupun calo. Hal ini tentunya perlu kajian mendalam,โ€ kata Muslem dalam keterangannya, Sabtu (13/1).

Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Marzuki, pada Rabu (4/7/2024) menjelaskan beberapa langkah yang telah dilakukan untuk menangani gelandangan dan pengemis (gepeng) di Banda Aceh. โ€œKami melakukan patroli rutin seminggu

dua kali di area yang sering dijadikan tempat beroperasi gepeng. Kami juga bekerja sama dalam operasi penertiban yang dilakukan Satpol PP dan WH Banda Aceh, serta berkoordinasi dengan

Dinas Syariat Islam Banda Aceh untuk sosialisasi melalui dakwah dan mimbar Jumat. Selain itu,kami juga berkoordinasi dengan Dinsos Aceh untuk langkah penertiban lebih lanjut,โ€ ujarnya.

Marzuki menambahkan bahwa hampir setiap hari Satpol PP dan WH menyerahkan gepeng kepada Dinsos untuk diberikan pelatihan. โ€œSesuai laporan yang kami terima dari rumah singgah, hampir setiap hari pihak Satpol PP dan WH menyerahkan gepeng untuk mengikuti pelatihan,โ€

jelasnya. Para gepeng tersebut menjalani pelatihan yang mencakup aspek fisik, mental, dan spiritual di rumah singgah di Gampong Lamjabat, Kecamatan Meuraxa. Berdasarkan hasil penilaian, mereka akan dikembalikan ke keluarga masing-masing atau dirujuk ke Dinsos Aceh untuk pelatihan lanjutan di Rumoh Sejahtera Beujroh Meukarya (UPTD RSBM) di Ladong,

Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.

Menurut data dari Dinas Sosial, jumlah pengemis di Banda Aceh memang meningkat, terutama sejak pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyak warga kehilangan pekerjaan.

Untuk mengatasi masalah ini, Dinsos tengah mengembangkan program bantuan sosial dan pelatihan keterampilan bagi warga rentan agar mereka dapat memperoleh peluang kerja yang

lebih layak dan tidak bergantung pada kegiatan mengemis di jalanan. Diharapkan, upaya ini akan mengurangi jumlah pengemis, termasuk yang berdandan sebagai badut, di masa mendatang.(Dinas Sosial Aceh, 2024).

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya
Perempuan Dengan Ember Hitam

Perempuan Dengan Ember Hitam

Anak-Anak yang Dipaksa Hidup di Jalanan

Anak-Anak yang Dipaksa Hidup di Jalanan

Pengemis Berkostum  Animasi di Banda Aceh

Pengemis Berkostum Animasi di Banda Aceh

INNALILLAH MENJADI ALHAMDULILAH

INNALILLAH MENJADI ALHAMDULILAH

Usia Senja  Merantau dan Bertahan Hidup Bersama Anak Down Syndrome

Usia Senja Merantau dan Bertahan Hidup Bersama Anak Down Syndrome

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
432

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
383

Responden Terpilih

March 14, 2025
138
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
395

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
244

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
Diamuk Rindu

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani Yunis
2025/07/12
0
108

Oleh Tabrani Yunis  Tak sempat menulis, atau belum ada waktu menulis. Itulah dua ungkapan yang sangat sering kita dengar, keluar...

BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
142

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
92

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
122

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Populer

  • Pahitnya Kopi Tak Sepahit Nasib Guru

    14 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Tak Sempat Menulis

    11 shares
    Share 4 Tweet 3
  • In Memorial Bapak Dr.Qismullah Yusuf, Sang Inspirator.ย 

    17 shares
    Share 7 Tweet 4
  • Menulislah dan Anda Akan Bahagia

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Puisi-Puisi Ilhamdi Sulaiman

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00