Dengarkan Artikel
“Pengetahuan adalah kekuatan,” kata Francis Bacon. Maka merdeka, dalam pandangannya, adalah ketika manusia bebas dari kegelapan prasangka dan takhayul, merdeka untuk mengetahui, menyelidiki, dan membentuk dunianya sendiri melalui rasionalitas.
Namun bagi Jacques Derrida, merdeka tidak pernah mutlak. Ia terurai dalam teks, dalam bahasa yang senantiasa mengguncang makna. Merdeka bukan sesuatu yang selesai, tapi selalu menunda dirinya. Maka, merdeka adalah dekontruksi atas apa yang dianggap pasti.
Nietzsche datang dengan palunya. Ia menghancurkan berhala moral palsu dan menyeru pada kemerdekaan kehendak untuk berkuasa. Merdeka, baginya, adalah menjadi individu yang mampu menciptakan nilai sendiri, bukan tunduk pada narasi dominan.
Hegel memandang kemerdekaan sebagai proses dialektika sejarah: dari ketidaksadaran menuju kesadaran-diri. Merdeka adalah rekonsiliasi antara individu dan masyarakat, antara kehendak pribadi dan akal universal.
Heidegger menyoal lebih dalam: apakah kita benar-benar ada dalam kebebasan, atau justru terjebak dalam kejatuhan (fallenness) dalam dunia yang memperbudak? Merdeka adalah keberanian untuk menjadi otentik, untuk merengkuh keberadaan yang sejati, bukan sekadar hidup mengikuti arus.
Dan Ali Shariati, dari ranah perlawanan, berseru: merdeka adalah pembebasan manusia dari penindasan struktural, dari kolonialisme, kapitalisme, dan juga dogma keagamaan yang menumpulkan kesadaran. Merdeka adalah tauhid sosial, sebuah perjuangan menuju keadilan.
Lalu bagaimana Anda memaknai merdeka. Tuliskan opini dan pendapat Anda dalam bentuk esai populer, opini kritis, atau refleksi filosofis-naratif. Dengan ketentuan sebagai berikut:
📚 Artikel Terkait
1. Panjang tulisan: 700–1000 kata.
2. Orisinal bukan plagiat.
3. Bukan karya AI
4. Belum pernah dipublikasikan di media manapun.
5. Tidak mengandung unsur SARA.
6. Dan lomba terbuka untuk pelajar, mahasiswa serta umum.
Adapaun tema lomba menulis bulan Agustus 2025 adalah; “Merdeka adalah Merdeka”. Anda dapat mengirimkan naskah terbaik Anda melalui whatsapp redaksi, email redaksi maupun kolom kirim tulisan. Anda dapat mengirimkan lebih dari satu naskah. Sertakan hastag #bulanmerdeka #potretonline #lombamenulisagustus di akhir tulisan Anda. Tulisan dapat dikirim mulai 1 Agustus sampai 25 Agustus.
Pemenang akan diumumkan pada 31 Agustus 2025. 3 naskah terbaik akan mendapatkan kaos ekslusif dari potretonline.com. Kaos akan dikirimkan ke alamat penulis bagi yang berdomisili di luar Banda Aceh dan Aceh Besar. Selamat menulis dan salam literasi.
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini









