• Terbaru
Menembus Sunyi, Menyalakan Cita

Catatan Seorang Guru Bakti untuk Mas Menteri

July 5, 2025
Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

November 12, 2025

Teladan Pahlawan Sebagai Cermin Moral Generasi Muda

November 11, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Benarkah Matematika Mata Pelajaran Horor?

November 11, 2025

Kepemimpinan, Kecantikan, dan Penampilan Perempuan Dibentuk oleh Budaya Patriarki

November 11, 2025

Kasino Pertama di Uni Emirat Arab: Antara Diversifikasi Ekonomi dan Dilema Identitas Islam

November 11, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Pahlawan dan Peradaban

November 11, 2025

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Mengoreksi Adab Kemanusiaan Kita ( Hari Pahlawan)

November 10, 2025

Menimbang Relativisme Pahlawan

November 10, 2025

Kehebohan Miss Universe 2025: Drama, Sponsor, dan Suara Perempuan

November 10, 2025
Wednesday, November 12, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

Catatan Seorang Guru Bakti untuk Mas Menteri

RedaksiOleh Redaksi
July 5, 2025
0
Reading Time: 2 mins read
Menembus Sunyi, Menyalakan Cita
šŸ”Š

Dengarkan Artikel

Oleh RAHAYULISNA, S. Pd

Guru SD NEGERI 11 BANDAR BARU, Pidie Jaya, Aceh

Saya mengajar di sebuah desa, jauh di balik bukit. Jauh dari keramaian . Saya adalah seorang guru bakti—julukan yang disematkan pada kami yang mengabdi dengan tulus, pahlawan tanpa pamrih, meski digaji tak seberapa. Setiap pagi, saya menyalakan motor tua says yang mesinnya sering terbatuk, lalu menempuh jalan pegunungan yang tidak rata.

Di tengah perjalanan, saya sering bertanya dalam hati:”Masih kuat sampai kapan?” Bukan hanya tubuh saya yang lelah, tapi juga harapan saya juga. Karena bertahun-tahun menjadi guru bakti,  saya seperti hidup dalam ruang tunggu yang tak pernah ada panggilan, tak ada honor tetap. 

Kadang sebulan, kadang dua bulan baru datang. Dan jika datang pun, tak jarang hanya cukup untuk membeli minyak motor.  Namun saya bertahan dan tetap pergi mengajar. Bukan karena tak punya pilihan, tetapi karena yang saya hadapi setiap hari bukan angka-angka,tapi wajah-wajah kecil yang penuh harapan. 

Anak-anak yang masih percaya bahwa sekolah bisa mengubah masa depan mereka dan saya ingin menjadi bagian dari jalan menuju masa depan mereka.

šŸ“š Artikel Terkait

Disdukcapil Lakukan Perekaman KTP di SMA Negeri 9 Banda Aceh

HABA Si PATok

Fenomenal, Masjid Jogokariyan Dengan 3.500 Ta’jil Berbuka Puasa Selama Bulan Ramadan

Koperasi Sebagai Pilihan Badan Hukum Usaha Tambang

Satu hal yang selalu menjadi mimpi bagi saya adalah PPG(Pendidikan Profesi Guru). Di situ ada harapan untuk diakui sebagai pendidik sejati dan mendapatkan tunjangan. Tapi dari tahun ke tahun, nama kami para guru bakti seperti tak pernah dianggap. 

Syaratnya terlalu banyak, aksesnya terlalu jauh, dan peluangnya begitu sempit. Karena lebih diutamakan untuk PNS. Namun semua itu berubah di tahun 2024. Di tengah lesunya harapan, tiba-tiba saya menerima kabar baik dan kali ini bukan sekadar angin lalu. PPG dibuka kembali dengan kebijakan baru. Tidak serumit dulu. Tidak seberat dulu. Dan untuk pertama kalinya, guru bakti seperti saya dipanggil juga dan semua biayanya gratis. Kesempatan itu datang dengan wajah baru berkat kebijakan dari Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan saat itu.

Air mata bahagia tak terasa mengalir di pipi saat melihat di aplikasi PMM saya menjadi salah satu peserta PPGnya. Dan semua kegiatannya PPG dilakukan secara daring selama kurang lebih 3 bulan. Sehingga saya tidak perlu meninggalkan keluarga untuk mengikuti kegiatan PPG ini. Saya mengikuti semua prosesnya. Memang tidak mudah, saya belajar di malam hari, menyelesaikan tugas di sela waktu mengajar, dan tetap hadir untuk murid-murid saya setiap pagi. 

Tapi di setiap langkah, semangat saya tumbuh. Karena saya tahu, kali ini perjuangan saya tidak akan berakhir sia-sia dan sertifikasi menanti di depan mata. 

Dan benar. Di akhir perjuangan itu, Saya menerima kabar kelulusan. Sertifikat pendidik itu kini ada di tangan saya. Bukan hanya selembar kertas. Tapi sebuah pengakuan yang selama ini hanya bisa saya lihat dari jauh. Bukti bahwa perjuangan saya selama ini tidak sia-sia.

Mas Menteri, terima kasih. Engkau mungkin tak sempat bertemu kami satu per satu. Tapi kebijakanmu menyentuh kami sampai ke desa-desa yang tak pernah masuk peta. Di akhir masa baktimu, engkau membuka pintu besar bagi ribuan guru yang selama ini diam-diam mengabdi

šŸ”„ 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 210x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 193x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 160x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 151x dibaca (7 hari)
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 151x dibaca (7 hari)
šŸ“
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

SengketaĀ Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    152 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya
What is Scholasticide?

Public Statement on the Destruction of theĀ ā€œJeju Treeā€Ā in Banda Aceh

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

Ā© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00