• Terbaru
Permintaan Terakhir Albert Einstein: Warisan Kebajikan di Penghujung Hidup

Permintaan Terakhir Albert Einstein: Warisan Kebajikan di Penghujung Hidup

May 31, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Benarkah Matematika Mata Pelajaran Horor?

November 11, 2025

Kepemimpinan, Kecantikan, dan Penampilan Perempuan Dibentuk oleh Budaya Patriarki

November 11, 2025

Kasino Pertama di Uni Emirat Arab: Antara Diversifikasi Ekonomi dan Dilema Identitas Islam

November 11, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Pahlawan dan Peradaban

November 11, 2025

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Mengoreksi Adab Kemanusiaan Kita ( Hari Pahlawan)

November 10, 2025

Menimbang Relativisme Pahlawan

November 10, 2025

Kehebohan Miss Universe 2025: Drama, Sponsor, dan Suara Perempuan

November 10, 2025
Kuliah Tanpa Beban: Kritik Terhadap Klaim Kuliah yang Terlalu Mudah

Banda Aceh Menuju Kota Empat Bahasa: Gerbang Baru Indonesia ke Dunia

November 9, 2025
Pujangga Lama dan Pujangga Baru Punah, Karena Tidak Mendapat Tempat Dalam Negara Sistem Republik

Ketika Kebijakan Menkeu Sudah Bersilangan Dengan Presiden, Purbaya Yudhi Sadewa Akan Lebih Mulia & Terhormat Mundur dari Kabinet

November 9, 2025
Tuesday, November 11, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

Permintaan Terakhir Albert Einstein: Warisan Kebajikan di Penghujung Hidup

RedaksiOleh Redaksi
May 31, 2025
0
Reading Time: 2 mins read
Permintaan Terakhir Albert Einstein: Warisan Kebajikan di Penghujung Hidup
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh : Muhammad Abrar, S.E., M.E., C.GM., C.HL., C.PS., C.TM., C.TMr

Albert Einstein (1879–1955) dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah ilmu pengetahuan modern. Penemuannya yang revolusioner—terutama teori relativitas—tidak hanya mengubah arah perkembangan fisika teoretis, tetapi juga memberi sumbangsih besar terhadap pemahaman umat manusia tentang alam semesta. Nama Einstein menjadi ikon intelektualitas dan simbol kejeniusaan ilmiah pada abad ke-20.

Namun di balik seluruh pencapaian akademiknya, Einstein tidak semata-mata ingin dikenang sebagai ilmuwan besar. Ia memiliki pandangan yang lebih dalam mengenai kehidupan, warisan, dan bagaimana seseorang seharusnya diingat setelah meninggal dunia. Di penghujung hayatnya, Einstein tidak berbicara tentang sains, penghargaan, atau popularitas. Sebaliknya, ia justru lebih menekankan pada nilai-nilai moral, kesederhanaan, dan keinginan untuk tidak dipuja secara berlebihan setelah wafat.

Pada bulan April 1955, Einstein dirawat di Princeton Hospital, Amerika Serikat, akibat pecahnya aneurisma aorta—suatu kondisi medis serius yang menyebabkan pendarahan internal dari arteri utama tubuhnya. Di masa-masa terakhir inilah ia menyadari bahwa waktu hidupnya di dunia tidak lama lagi. Dalam kondisi fisik yang melemah namun pikiran yang tetap jernih, ia menyampaikan dua permintaan yang mencerminkan prinsip dan keyakinan hidupnya kepada orang-orang terdekatnya.

Pertama, Einstein menegaskan bahwa ia tidak ingin rumah tempat tinggalnya dijadikan museum atau tempat ziarah. Ia menyadari bahwa dengan reputasi yang dimilikinya, ada kemungkinan publik akan berusaha mengabadikan tempat tinggalnya sebagai lokasi penghormatan. Namun ia secara sadar menolak upaya tersebut, karena tidak ingin kehidupannya dikultuskan atau dijadikan simbol yang melampaui esensi nilai-nilai yang ia perjuangkan selama hidup.

📚 Artikel Terkait

Perempuan, Media Massa, dan Menulis

Berkelola Komunitas

Wajah Negeriku

KOBARAN SEMANGAT MOU HELSINKI DAN UUPA

Kedua, ia meminta agar ruang kerja atau kantornya tidak dibiarkan kosong atau diabadikan sebagai ruang kenangan, melainkan diserahkan kepada orang lain untuk digunakan. Baginya, ruang kerja adalah tempat untuk berkarya dan berbagi ilmu, bukan monumen diam yang hanya dikenang namun tidak lagi memberi manfaat langsung. Permintaan ini mencerminkan pandangannya bahwa keberlanjutan pemanfaatan ruang dan pengetahuan jauh lebih berarti daripada sekadar mempertahankannya sebagai simbol sejarah.

Selain dua permintaan tersebut, Einstein juga menolak segala bentuk seremoni kematian yang bersifat formal dan penuh penghormatan berlebihan. Ia tidak menginginkan adanya upacara pemakaman yang megah, arak-arakan jenazah, atau pendirian tugu peringatan untuk mengenangnya. Ia berulang kali menyampaikan bahwa dirinya ingin pergi dalam keheningan, tanpa ritual yang bersifat simbolik. Ia percaya bahwa tindakan baik, nilai-nilai kemanusiaan, serta kontribusi ilmiah yang nyata adalah bentuk penghormatan tertinggi yang dapat dikenang oleh generasi selanjutnya.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap keinginannya, keluarga dan kolega dekat Einstein memastikan bahwa seluruh proses pemakamannya dilakukan dengan sangat sederhana. Jenazahnya dikremasi secara privat, dan hingga kini lokasi abu jenazahnya tidak pernah dipublikasikan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkembangnya kultus individu yang bertentangan dengan prinsip hidup Einstein.

Apa yang dilakukan Einstein menjelang kematiannya menjadi pengingat penting bagi dunia, bahwa warisan sejati seseorang tidak terletak pada seberapa besar popularitas atau penghargaan yang diterimanya, melainkan pada dampak positif yang ia tinggalkan dan nilai-nilai luhur yang terus menginspirasi setelah ia tiada. Einstein mengajarkan bahwa kemuliaan bukan berasal dari dipuja, tetapi dari kerendahan hati, kesederhanaan, dan pengabdian kepada kebenaran dan kemanusiaan.

Dengan demikian, permintaan terakhir Einstein bukan sekadar catatan personal menjelang ajal, tetapi juga merupakan manifestasi dari filosofi hidup seorang ilmuwan besar—yang hingga akhir hayatnya tetap konsisten pada prinsipnya: bahwa ilmu pengetahuan harus berpihak pada kemanusiaan, dan bahwa warisan moral jauh lebih abadi dibandingkan monumen fisik.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 202x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 175x dibaca (7 hari)
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 153x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 145x dibaca (7 hari)
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
13 Mar 2025 • 140x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    152 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya
Pranata Sumedanglarang

Pranata Sumedanglarang

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00