BENGKEL OPINI RAKyat
Senin, 10/3/2024 (Edisi 1328)
“Kabarnya para Habib imigran Yaman sudah tidak punya tempat cari makan di Jawa Barat Bib, ada dengar tidak?”
“Ya tapi belum begitu jelas duduk persoalannya seperti apa?”
“Yang belum jelas apa kira-kira..?”
“Itu benar intruksi Gubernur atau hanya mainan Media Sosial? Yang Bang JAGo copy seperti apa?”
“Habib dilarang berceramah di Jawa Barat. Menurut kau bagaimana?”
“Kalau itu benar aku angkat salut.”
“Karena Indonesia akan aman dari tipu daya manusia bersurban pemuja makam?”
“Salah satunya itu!”
“Yang lain apa..?”
“Alhamdulillah ketika Pemerintah, MUI dan Ormas Islam lainnya tidak peduli kini muncul KDM menyelamatkan umat dari cerita halu manusia tidak jelas.”
“Begitu ya!”
“Moga-moga akan menjadi perhatian Pemerintah secara utuh.”
“Menurut kau salah tidak Kang Deddy Mulyadi mengambil langkah tegas seperti itu?”
“Ada dua jawabku. Mana dulu yang mau Abang dengar? Yang benar atau sebaliknya?”
“Alasan kau membenarkannya kenapa? Itu dulu yang mau aku dengar!”
“Pertama, sebagai Gubernur Kang Deddy wajib melindungi warganya dari kesesatan karena ceramah orang-orang dari Yaman itu muatannya kebodohan, kebohongan dan penyesatan yang tidak boleh dibiarkan.”
“Ada benarnya. Terus..?”
“Sebagai orang yang diberi amanah oleh rakyat KDM berhak menjaga harkat dan mertabat bangsa khususnya ulama pribumi yang selalu dikerdilkan oleh cucu palsu dari Kanjeng Nabi kita.”
“Satu lagi saja apa..?”
“Diakui atau tidak Jawa Barat sudah dipilih menjadi basis penggerakan kaum Ba’alawi untuk menguasai Nusantara. Kang Deddy Mulyadi adalah benteng terakhir apakah mereka gagal atau berhasil?”
“Kalau yang salah apa kira-kira?”
“Bila yang dilarang itu syiar agama. Misalnya Kang Deddy melarang semua aktifitas agama para Habaib sekali pun Habib itu bukan rasnya Riziq atau Bahar.”
“Apa bukannya itu yang dilarang!”
“Menurutku tidak!”
“Jadi..?”
“Itu khusus kepada para Habib yang selama ini kerjanya memprokasi umat.”
“Provokasi bagaimana?”
“Untuk membenci negaranya sendiri supaya cinta Tarim dan mengkerdilkan ulama pribumi karena terhasut untuk cinta Habib..!”
🙏Heri Iskandar