https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Wednesday, July 16, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Artikel

LAYANI RAKYAT, MESKIPUN BUKAN PENDUKUNG. TAATI PEMIMPIN, MESKIPUN BUKAN YANG DIDUKUNG

Mahmudi Hanafiah Oleh Mahmudi Hanafiah
8 months ago
in Artikel, Damai, Demokrasi
Reading Time: 3 mins read
A A
0
6
Bagikan
58
Melihat

 

Tgk. Mahmudi Hanafiah, S.H., M.H.
Dosen UNISAI Samalanga, Kab. Bireuen Prov. Aceh

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) telah selesai dilaksanakan, dan kini seluruh masyarakat tinggal menunggu penetapan hasil oleh KPU/KIP di Aceh serta proses pelantikan kepala daerah terpilih. Momen tersebut menandai titik balik dalam perjalanan politik daerah, yang diharapkan bisa membawa perubahan bagi masyarakat. Namun, di balik euforia kemenangan dan kekecewaan, ada sebuah pesan penting yang perlu diingat oleh semua pihak: โ€œIkhlas menerima hasil dan bekerja sama demi kemajuan daerahโ€.

Menerima Keputusan Pilkada dengan Penuh Keikhlasan

Pilkada merupakan bagian dari proses demokrasi yang dijalankan untuk memilih pemimpin yang akan memimpin wilayah tersebut selama beberapa tahun ke depan. Walaupun proses tersebut penuh dengan dinamika, perbedaan pendapat, serta persaingan sengit antar calon, pada akhirnya, hasil Pilkada adalah hasil yang perlu diterima dengan lapang dada oleh semua pihak. Baik yang memenangkan maupun yang kalah, semuanya harus menjaga prinsip demokrasi dan menerima keputusan tersebut dengan keikhlasan.

Dalam hidup berbangsa dan bernegara, kita harus siap menerima keputusan apapun dengan hati yang terbuka. Kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari takdir Allah yang perlu diterima dengan lapang dada. Ini juga selaras dengan apa yang diajarkan dalam agama Islam, yakni kesabaran dalam menghadapi segala takdir. Dalam konteks Pilkada, setiap warga negara seharusnya mampu menerima bahwa meskipun pilihan kita tidak terpilih, kita tetap menjadi bagian dari masyarakat yang harus mendukung pembangunan bersama.

Pemimpin adalah Milik Semua Rakyat

Setelah penetapan hasil Pilkada, mereka yang terpilih sebagai kepala daerah tidak hanya menjadi pemimpin bagi kelompok atau golongan yang mendukungnya, tetapi harus siap melayani seluruh rakyat tanpa pandang bulu. Seperti yang dikatakan oleh Rasulullah SAW, โ€œSetiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari). Hadis ini mengingatkan bahwa seorang pemimpin tidak hanya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat, tetapi juga di dunia. Tanggung jawab tersebut mencakup kepemimpinan yang adil, bijaksana, serta merata dalam melayani seluruh masyarakat tanpa memandang latar belakang politik.

Pemimpin yang terpilih harus menyadari bahwa amanah yang diberikan oleh rakyat adalah sebuah tanggung jawab besar. Setiap keputusan yang diambil, setiap kebijakan yang dijalankan, haruslah berdasarkan pada kepentingan seluruh rakyat, bukan hanya segelintir kelompok pendukung. Bahkan ketika pemimpin terpilih harus mengambil keputusan yang tidak populer, dia harus melakukannya dengan dasar keadilan dan kepentingan bersama. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemimpin untuk mendengarkan suara rakyat dari berbagai kalangan, menjaga keseimbangan antara berbagai aspirasi yang ada.

Taat kepada Pemimpin, Meski Bukan Pilihan Kita

Dalam sebuah negara yang menganut sistem demokrasi, pemimpin yang terpilih adalah hasil dari pilihan rakyat. Karena itu, kewajiban bagi setiap warga negara adalah untuk menaati pemimpin tersebut, meskipun dia bukan pilihan pribadi. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, โ€œWahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, serta ulil amri di antara kamu.” (QS. An-Nisa: 59). Ayat ini mengajarkan kita untuk taat kepada pemimpin yang sah, karena ketaatan itu adalah bagian dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Dalam konteks Pilkada, kita diingatkan bahwa ketaatan kepada pemimpin yang terpilih adalah bentuk dukungan untuk menjaga ketertiban dan kemajuan daerah. Walaupun seorang pemimpin tidak terpilih berdasarkan preferensi kita, namun sebagai warga negara yang baik, kita wajib menghormati dan mendukung kebijakan-kebijakan yang diambil demi kepentingan bersama. Dalam masyarakat yang plural, perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar, tetapi menghormati hasil pemilu adalah kewajiban yang harus ditegakkan.

Amanah Kepemimpinan: Harapan untuk Pemimpin yang Adil dan Mampu Berubah

Ke depan, siapa pun yang terpilih sebagai kepala daerah diharapkan bisa menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya untuk dirinya, tetapi untuk seluruh rakyat baik yang memilihnya, maupun yang memilih paslon yang tidak terpilih. Pemimpin yang terpilih harus memiliki visi yang jelas tentang masa depan daerah yang dipimpinnya, serta strategi untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik. Setiap kebijakan yang diambil harus dilandasi oleh niat yang tulus untuk mensejahterakan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, serta mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh daerah.

Selain itu, pemimpin juga harus memiliki kemampuan untuk mendengarkan berbagai suara dan aspirasi dari masyarakat. Oleh karena itu, kualitas kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang adil, bijaksana, dan proaktif. Dalam Islam, pemimpin yang adil adalah pemimpin yang mampu menegakkan hukum dengan seimbang, memberi perhatian kepada kebutuhan rakyatnya tanpa membedakan golongan, serta menciptakan keadilan sosial di setiap sektor kehidupan.

Sebagai pemimpin, juga harus siap mengubah arah jika kebijakan yang diambil tidak memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu beradaptasi, memperbaiki diri, dan mencari solusi terbaik untuk memajukan daerah. Pemimpin harus bisa melihat jauh ke depan, tidak hanya terjebak pada rutinitas politik jangka pendek.

Pilkada memang telah usai, namun tugas besar masih menanti di depan mata. Kita semua harus menerima hasilnya dengan penuh keikhlasan, mendukung pemimpin yang terpilih dengan semangat kebersamaan, serta berperan aktif dalam mendukung kemajuan daerah. Sebagai rakyat, kita juga memiliki kewajiban untuk menaati pemimpin yang sah, meskipun dia bukan pilihan kita. Pada akhirnya, yang terpenting adalah menjaga persatuan dan berusaha bersama-sama menciptakan perubahan yang lebih baik bagi daerah dan negara kita.

Tags: #PilkadaLiterasi
Share2SendShareScanShare
Mahmudi Hanafiah

Mahmudi Hanafiah

Postingan Selanjutnya

MONEY POLITIC

Melawan Politik Uang dengan Elegan

Prospek Usaha Melalui PRK Bulog yang Murah Meriah Beresiko Rendah

Anggota Dewan Fraksi PAN Ucapkan Selamat untuk Syaikh Muharram

Anggota Dewan Fraksi PAN Ucapkan Selamat untuk Syaikh Muharram

Terima Kasih Guruku Ustazah Halimah Alaydrus Tersayang, Telah Berkunjung ke Ranah Minang

Terima Kasih Guruku Ustazah Halimah Alaydrus Tersayang, Telah Berkunjung ke Ranah Minang

Sejumlah Janji dan Harapan Dari Pemerintahan Prabowo Subianto yang Dinanti Rakyat

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
435

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
383

Responden Terpilih

March 14, 2025
138
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
395

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
244

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
Diamuk Rindu

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani Yunis
2025/07/12
0
118

Oleh Tabrani Yunis  Tak sempat menulis, atau belum ada waktu menulis. Itulah dua ungkapan yang sangat sering kita dengar, keluar...

BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
142

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
93

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
123

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Populer

  • Melihat Sejarah Aceh Dalam Perspektif Temuan Keramik Kuno

    Melihat Sejarah Aceh Dalam Perspektif Temuan Keramik Kuno

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Aceh dan Salem: Jejak Sejarah Dagang yang Terancam Terhapus

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Salemโ€™s City Seal Controversy: Between Historical Legacy and Modern Sensitivities

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Kemampuan Memahami Bacaan – Ulasan

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Mengenal Prinsip Pareto di Tengah Ketidakseimbangan Hidup

    15 shares
    Share 6 Tweet 4
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00