• Terbaru
Pengemis Lapangan Tugu USK

Pengemis Lapangan Tugu USK

November 11, 2024

Menangguh Politik Hukum Ijazah Palsu

November 14, 2025

Nyanyian Terakhir Cenderawasih

November 14, 2025

Menjaga Integritas dan Kesehatan Finalis Melalui Gerakan Self Love

November 13, 2025

Serangkai Puisi Alkhair Aljohore

November 13, 2025

Rumah Tuhan pun Dikorupsi, Kurang Brengsek Apa Korupsi di Negeri Ini

November 13, 2025

Puisi-Puisi S.Sigit Prasojo

November 13, 2025

Membaca Anugerah Fiksi Szalay dan Deem

November 13, 2025

Bali Istimewa (yang) bukan Daerah Istimewa

November 13, 2025
Pendekatan Parindra Terhadap Kaum Marhaen di Jambi: Nasionalisme dan Gerakan Ekonomi Rakyat

Pendekatan Parindra Terhadap Kaum Marhaen di Jambi: Nasionalisme dan Gerakan Ekonomi Rakyat

November 12, 2025

Hening, Diam dan Sunyi

November 12, 2025

BENGKEL OPINI RAKyat

November 12, 2025
Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

November 12, 2025
Friday, November 14, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

Pengemis Lapangan Tugu USK

RedaksiOleh Redaksi
November 11, 2024
0
Reading Time: 3 mins read
Pengemis Lapangan Tugu USK
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh Fathur Rahman Zahri Pohan

Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, UIN Ar- Raniry, Banda Aceh

Di tengah keramaian lapangan Tugu Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh tampak sosok dua anak kecil yang berbeda dari keramaian pengunjung lain. Firza, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun, menggenggam erat tangan adiknya, Nur Jannah. Terkadang Firza juga kerap memangku adiknya, saat adiknya tersebut tertidur, yang baru berusia 3 tahun. Dengan membawa karung goni lusuh di tangan mereka, mereka berjalan menyusuri lapangan untuk mencari botol bekas yang bisa dijual kembali.

Penulis yang sedang mendapat tugas melakukan observasi atau mengamati kehidupan para pengemis yang saat ini banyak ditemukan di kota Banda Aceh, langsung mendekati kedua anak kecil tersebut.

Saat mendekati mereka dan berbincang singkat, penulis mengetahui alasan di balik aktivitas ini. Firza dan Nur Jannah ternyata bukan anak yatim piatu; mereka masih memiliki kedua orang tua. Namun, kondisi kesehatan ibunya yang sedang sakit dan ekonomi keluarga yang sulit membuat mereka harus turun ke jalan demi membantu kebutuhan hidup sehari-hari.

Firza bercerita bahwa ibunya mengalami luka di kaki yang terus bernanah, membutuhkan biaya pengobatan yang besar, sedangkan ayahnya adalah seorang pengangguran.

Perjuangan Hidup Sehari-hari

Setiap hari, Firza dan adiknya berangkat dari rumah mereka di Alue Naga menuju Lapangan Tugu USK. Dari sore hingga pukul 10 malam, mereka berjalan dari satu sudut ke sudut lainnya, dan ketika mereka sudah mendapatkan botol plastik yang mereka cari, mereka akan istirahat duduk di bawah pohon di pinggir jalan. Mungkin mereka berharap ada orang baik yang memberi sedikit bantuan, atau sekadar menemukan botol plastik yang bisa dijual.

Saat jam menunjukkan pukul 10 malam, sang ayah datang menjemput mereka pulang. Pendapatan yang mereka peroleh dari mengemis sekitar Rp30.000 hingga Rp50.000 per hari. Uang ini biasanya digunakan untuk membeli beras, minyak makan, dan kebutuhan pokok lainnya.

📚 Artikel Terkait

Padangpanjang: ANGIN MENAMPAR SEPI DAN NYERI

Generasi Z dan Investasi Kripto: Urgensi Literasi Keuangan Syariah

Entrepreneur Jadi Kartu AS Mahasiswa?

10 Penyair Hebat Sumbar dan Prof Hashim Yaacob Malaysia Baca Puisi pada Merdeka Berkarya SatuPena Sumbar

Terkadang, mereka menerima bantuan berupa makanan, yang cukup membantu untuk mengurangi beban belanja harian. Firza berharap bisa mengumpulkan cukup uang untuk biaya operasi ibunya, agar ibunya bisa sembuh dan keluarga mereka bisa hidup lebih baik.

Pengalaman hidup Firza dan adiknya, Nur Jannah, menggambarkan betapa kerasnya perjuangan yang harus mereka hadapi dalam keterbatasan. Di usia yang masih sangat belia, mereka terpaksa memikul beban yang seharusnya tidak mereka alami, hanya demi untuk membantu perekonomian keluarga yang serba kekurangan. Kisah mereka memberikan gambaran yang jelas tentang realitas pahit yang dialami oleh banyak keluarga miskin di tengah kota Banda Aceh.

Selain faktor kemiskinan, kondisi fisik dan ayah mereka yang menganggur menjadi tantangan besar dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Kisah Firza dan Nur Jannah seharusnya menjadi cermin bagi kita semua mengenai pentingnya perhatian yang lebih besar dari pemerintah daerah. Tidak hanya dalam memberikan bantuan sesaat, tetapi juga dalam menciptakan kebijakan yang dapat membuka peluang bagi keluarga-keluarga yang terjebak dalam kemiskinan. Salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan keterampilan atau modal usaha bagi orang tua yang berusaha mencari nafkah. Hal ini akan membantu meningkatkan perekonomian keluarga secara berkelanjutan, sehingga anak-anak seperti Firza dan Nur Jannah tidak perlu lagi terpaksa mengemis di jalanan.

Selain itu, masyarakat juga memiliki peran yang sangat besar dalam mengurangi ketergantungan pada kegiatan mengemis. Solidaritas sosial yang lebih tinggi di kalangan warga dapat menciptakan lingkungan yang peduli, di mana mereka tidak hanya memberikan belas kasihan sesaat, tetapi turut mendorong program pemberdayaan ekonomi yang lebih luas.

Dengan demikian, ketika seseorang menghadapi keterbatasan fisik atau ekonomi, mengemis tidak menjadi satu-satunya solusi yang terlihat untuk bertahan hidup.

Masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk memberikan alternatif yang lebih baik dan lebih manusiawi bagi mereka yang terjebak dalam kesulitan. Dengan perhatian dan dukungan yang lebih besar, Firza, Nur Jannah, dan anak-anak lainnya dapat menjalani hidup yang lebih layak dan memiliki kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih cerah, dengan program bantuan sosial dan akses pengobatan bagi keluarga kurang mampu dapat menjadi harapan baru bagi Firza dan Nur Jannah, agar mereka bisa hidup layak tanpa harus mengemis di jalanan.

Pengamatan ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya bersyukur atas kehodupan yang kita miliki dan pentingnya solidaritas dan keperdulian sosial. Semoga dengan penelitian ini dapat menjadi perhatian pemerintah agar bisa membantu mereka meraih masa depan yang lebih cerah, serta mewujudkan harapan Firza untuk melihat ibunya kembali sehat.

29 September 2024

Banda Aceh, Lapangan Tugu USK.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 227x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 209x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 180x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 168x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 159x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya

Kepala dan Guru SLBN Langsa Raih Juara Satu dan Dua Jambore GTK Hebat 2024

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

INFO REDAKSI

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

October 7, 2025

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

September 10, 2025

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00