• Terbaru
Aku dan Sepedaku, Antara Harapan dan Kenyataan

Aku dan Sepedaku, Antara Harapan dan Kenyataan

March 29, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Benarkah Matematika Mata Pelajaran Horor?

November 11, 2025

Kepemimpinan, Kecantikan, dan Penampilan Perempuan Dibentuk oleh Budaya Patriarki

November 11, 2025

Kasino Pertama di Uni Emirat Arab: Antara Diversifikasi Ekonomi dan Dilema Identitas Islam

November 11, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Pahlawan dan Peradaban

November 11, 2025

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Mengoreksi Adab Kemanusiaan Kita ( Hari Pahlawan)

November 10, 2025

Menimbang Relativisme Pahlawan

November 10, 2025

Kehebohan Miss Universe 2025: Drama, Sponsor, dan Suara Perempuan

November 10, 2025
Kuliah Tanpa Beban: Kritik Terhadap Klaim Kuliah yang Terlalu Mudah

Banda Aceh Menuju Kota Empat Bahasa: Gerbang Baru Indonesia ke Dunia

November 9, 2025
Pujangga Lama dan Pujangga Baru Punah, Karena Tidak Mendapat Tempat Dalam Negara Sistem Republik

Ketika Kebijakan Menkeu Sudah Bersilangan Dengan Presiden, Purbaya Yudhi Sadewa Akan Lebih Mulia & Terhormat Mundur dari Kabinet

November 9, 2025
Tuesday, November 11, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

Aku dan Sepedaku, Antara Harapan dan Kenyataan

Tulisan dalam rangka Lomba Menulis Essai Majalah POTRET yang diselenggarakan oleh CCDE, POTRET Gallery, Majalah POTRET dan Majalah Anak Cerdas dengan dukungan Toko Serikat Bike dan Jasaroda. Tulisan ditayangkan Apa adanya dari penulis, tanpa diedit oleh pihak penyelenggara. Silakan baca dan berikan komentar terhadap tulisan dan berikan like

RedaksiOleh Redaksi
March 1, 2023
0
Reading Time: 2 mins read
Aku dan Sepedaku, Antara Harapan dan Kenyataan
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh: Zulfadli Kawom

Aku berharap ayah membeli sepeda baru buatku untuk ku kayuh ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) setelah tamat Sekolah Dasar (SD), tapi ayah membeli sepeda sudah pernah dipakai tapi bermerk, phoenix di pasar Geurugok pada agen sepeda kenalannya.

Kini langlahku makin panjang, setiap pulang sekolah, daya jelajahku makin jauh menjangkau luar kampungku, melewati persawahan, perbukitan bahkan laut, pergi ke rumah teman sekolah, rumah saudara bahkan tempat-tempat untuk bermain. Aku mulai menghafal jalan dan lorong-lorong tikus dan landmark-landmark sebagai penanda, misalnya kedai, mesjid, tugu, paberik, bahkan pohon-pohon besar, biasanya di tempat kuburan umum.

Aku sangat ingin sekali mengayuh sampai jauh, Krueng Geukuh, Lhok Weeng, Jamuan, PT.KKA tercapai, jaraknya sekitar 12 batu dari rumahku.

Hingga aku target Kota Lhokseumawe berjarak 50 Batu dari kamlungku,  dan itu tercapai ketika Suloi yang tinggal dengan neneknya mengajak ke rumah orang tuanya yang telah pindah ke Loh Kala, Blang Panyang.

Pagi-pagi kami mulai meminjam pompa di Bengkel Sepeda Apa Raoh dan memompa ban sampai keras. Berangkatlah kami ada empat sepeda, Yadi, Midi dan Amat.

📚 Artikel Terkait

MUSIBAH DI 13.03.2011

DELEGASI FORKAPPSI, DIJAMU MAKAN BAJAMBA DI SUMATERA BARAT

Makna Kebaikan Sejati dan Ukhuwah Islamiyah/Basyariyah

Sastra yang Lupa Berkaca

Kami telah melewati Krueng Geukuh, baru 10 Batu, Midi tak sanggup lagi mengayuh, ke lelahan lalu mereka balek. Kini tinggal Amad, Yadi saja. Ternyata sampai Batuphat mereka menyerah. Tinggallah aku dan Suloi yang terus komit.

Kami telah mengayuh hampir tiga jam secara bergantian di jalan nasional Medan-Banda Aceh, sudah mencapai 45 Batu. Akhirnya sampailah kami dirumah orang tua Suloi. Aku sangat senang, rumahnya di perbukitan, nampak Kota Lhokseumawe dan kapal tangker pengangkut migas, kami berlari lari dibukit yang banyak ditumbuhi pohon jomblang dekat Gua Jepang.

Karena sudah sore kamipun pamit pulang ke Krueng Mane pada orang tua Suloi. Di jalan sudah kemalaman, sepeda tanpa lampu terus ku kayuh. Tepat jam sepuluh malam aku sampai di kampung, aku tidak berani pulang kerumah.

Aku kini mulai akrab dengan namanya gemuk, pompa, minyak tanah, dan beberapa bagiam sepeda yang terkadang harus kuganti sendiri ketika rusak.

Apa Mut adalah montir sepeda terkenal di daerah kami, selain beberapa yang lain. Aku selalu memperhatikan saat mereka membongkar pasang agar aku bisa melakukan sendiri untuk menghemat biaya.

Ada juga teman-teman yang tidak punya sepeda ke sekolah, bayangkan tiap pagi harus jalan kaki satu kilometer bahkan dua kilometer lebih, terkadang mereka kutemukan di depan rumahnya, di tengah jalan dan ‘syeet” mereka seperti terlatih meloncat dan berdiri pada tumpuan as belakang yang agak panjang, sengaja aku memasang baut panjang supaya teman-teman juga aku sendiri kalau letih mengayuh bisa berdiri di belakang, terkadang kalau petualangya jauh, bisa berjam-jam berdiri di belakang setelah ganti supir.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 202x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 175x dibaca (7 hari)
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 153x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 145x dibaca (7 hari)
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
13 Mar 2025 • 140x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    152 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya
Dari Sekadar  Hobi Hingga Menjadi Peluang Bisnis

Dari Sekadar Hobi Hingga Menjadi Peluang Bisnis

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00