https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Sunday, July 13, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda akhlak

Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Berterima Kasih Pada Anak

Sopan Santun dan akhlak mulia itu berawal dan bersumber dari rumah

Redaksi Oleh Redaksi
3 years ago
in akhlak, Ala Rasulullah, Anak, Anak-anak, Artikel, Bingkai Sekolah, didaktika, Edukasi
Reading Time: 3 mins read
A A
0
6
Bagikan
59
Melihat

 

 

Oleh Tabrani Yunis

Akhir-akhir ini, sejalan dengan perubahan zaman, dimana kemajuan teknologi, terutama teknologi digital yang begitu pesat, telah menyebabkan perilaku manusia berubah begitu pesat pada semua tingkat usia, termasuk generasi Baby bommers, generasi yang kini sudah berusia 50 ke atas. Generasi baby boomers kelahiran mulai 1946 hingga 1964 yang menurutย  Abramson mengatakan, bahwa generasi Baby Boomer memiliki karakteristik yang berkomitmen tinggi,mandiri dan kompetitif. Bahkan generasi ini juga digolongkan sebagai generasi yang kolot, dan sulit menerima perubahan. Sehingga ketika menyaksikan dan berhadapan dengan perubahan perilaku kaum atau generasi milenials, atau generasi Y yang katanya kelahiran 1981ย  hingga 1996, generasi baby boomers merasa galau terhadap masa depan generasi milenial yang digolongkan sebagai generasi malas, manja dan lalai. Generasi yang dimanjakan oleh teknologi digital, sehingga mereka dianggap atau diprediksikan akan kehilangan kecerdasan, karena mengalami banyak disrupsi. Disrupsi yang bermuara pada hilangnya nilai-nilai agama, budaya yang selama ini menjadi benteng kemajuan moral atau akhlak.

Kiranya, kegalauan ini bukan hanya menjadi kegalauan atau kekhawatiran generasi baby boomers atau generasi X, tetapi juga kegalauan dari generasi Y dan bahkan generasi Z sendiri. Ya,ย  apalagi generasi X yang lahir pada tahun 1965 sampai 1980ย  juga memiliki karakter yang tidak jauh berbeda dengan generasi baby boomer dalam melihat realitas kehidupan dan gaya hidup kaum milenial atau generasi Z dan juga kaum atau generasi A atau Alfa. Lebih ekstrim lagi, generasi tua bahkan menuduh dan mengklaim bahwa generasi milenial adalah generasi yang rusak dan perusak di abad ini.

Pokoknya, derasnya arus perubahan yang terjadi di tengah masyarakat kita dan masyarakat dunia pada umumnya, menimbulkan kegalauan dan kegelisahan, terutama pada perubahan pola hidup atau gaya hidup alias life style yang melupkan nilai-nilai moral dan mematikan semangat beragama dan berakhlak mulia sesuai dengan ajaran agama. Adat istiadat yang menjadi instrumen yang mengatur kehidupan yang baik, normatif dan sesuai tata kehidupan generasi sebelumnya menjadi diabaikan dan berganti dengan model budaya modern, lebih bebas nilai dan instant. Perubahan yang begitu cepat mengikis tata krama, nilai-nilai lama, sehingga saat ini, sopan santun yang harusnya tetap melekat di dalam berkehidupan di era ini, ikut terkikis dan menipis. Bukan hanya itu, sikap atau karakter apresiatif yang sebelumnya sejak masa anak-anak di rumah dan di sekolah telah diajarkan untuk bersikap apresiatif, tahu berterima kasih, sehingga dalam menjalankan segala aktivitas di tengah masyarakat kita, anak-anak hingga dewasa tahu diri dan selalu mengapreasiasi dan berterima kasih. Kini, bahkan semakin terlihat perubahan itu. Semakin banyak anak atau orang yang memiliki sikap tahu berterima kasih. Semakin sedikit pula orang yang mempraktikan sikap sopan santun dan lainnya.

Menurun dan bahkan hilangnya sikap berterima kasih serta sopan santun dari kehidupan anak-anak generasi masa kini, wajar menjadi kegalauan dan kekhawatiran. Oleh sebab itu, setiap orang tua harusnya sadar bahwa perubahan itu kini terus melanda dan membahayakan masa depan generasi. Untuk itu, setiap orangtua harus berupaya membangun pemahaman, kesadaran anak-anak untuk memiliki rasa berterima kasih dan bisa menghargai orang lain. Tidaklah baik membiarkan anak-anak generasi milenial, generasi Z dan A kehilangan sikap berterima kasih tersebut. Selayaknya, sekali lagi setiap orang tua harus dengan serius membangun kembali sikap dan kesadaran anak-anak untuk tahu berterima kasih.

Hal ini perlu mendapat perhatian ekstra dari setiap orangtua, pemerintah dan semua stakeholders untuk lebih giat membangun sikap-sikap seperti pintar dan cerdas berterima kasih. Kemajuan teknologi digital, terbukti terus berhasil mempercepat proses disrupsi terhadap berbagai macam produk yang bersifat fisik dan nirfisik, seperti nilai-nilai sosial dam agama dalam kehidupan manusia. Dalam kondisi ini, peran orang tua dan guru serta masyarakat umum sangat diperlukan. Untuk hal ini juga diperukan kemauan poitik untuk membangun kesadaran bahwa sikap berterima kasih itu adalah sikap yang baik dan diajarkan dalam agama dan budaya kita.

Menumbuhkan sikap positif untuk menghargai orang yang membantu atau memberikan sesuatu atau memberikan ucapan baik

Nah, apa yang harus dilakukan? Tentu tidaklah terlalu sulit untuk menumbuhkan kesadaran, membiasakan anak untuk selalu berterima kasih dalam kata dan perbuatan atau tindakan adalah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan atau ditempuh. Setiap orang tua harus mau mempraktikan sikap tersebut sejak di rumah dan di mana saja. Sebenarnya dalam kehidupan masyarakat kita, hal-hal semacam ini bisa diambil dari teladan orangtua yang bahkan tanpa harus terlalu berharap dari lembaga pendidikan sekolah. Setiap orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anak dalam bersikap dan berterima kasih. Sopan santun dan sikap baik serta memiliki etika harus dimulai dari rumah. Sebab orang tua adalah teladan yang pertama dan utama dalam perkembangan kepribadian anak. Setiap orang tua tidak boleh enggan mengucapkan terima kasih kepada anak ketika anak berinisiasi melakukan hal-hal positif terhadap orang tua. Hal ini bisa dilakukan dengan cara pembiasaan. Ya, karena biasa, kita bisa.

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya
SUNYI DI PENJARA YANG TIDAK BERJERUJI

SUNYI DI PENJARA YANG TIDAK BERJERUJI

Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan

Sejarah (Dunia)

Sejarah (Dunia)

RANGKING KELAS ITU PRESTISE BUKAN PRESTASI

RANGKING KELAS ITU PRESTISE BUKAN PRESTASI

GILA BAYANGAN

GILA BAYANGAN

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
431

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
382

Responden Terpilih

March 14, 2025
138
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
395

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
244

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
Diamuk Rindu

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani Yunis
2025/07/12
0
105

Oleh Tabrani Yunis  Tak sempat menulis, atau belum ada waktu menulis. Itulah dua ungkapan yang sangat sering kita dengar, keluar...

BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
142

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
92

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
122

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Populer

  • Pahitnya Kopi Tak Sepahit Nasib Guru

    12 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Tak Sempat Menulis

    11 shares
    Share 4 Tweet 3
  • In Memorial Bapak Dr.Qismullah Yusuf, Sang Inspirator.ย 

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • A Book in Hand Is Worth a Thousand on a Pen Drive

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Hidup Bukan Lomba, Tapi Perjalanan: Untukmu, yang Baru Lulus Tapi Belum Jadi Apa-Apa

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00