• Terbaru

Otsus Aceh di Persimpangan Jalan

November 16, 2025

Penjor vs Kabel PLN

November 17, 2025

Kebugaran dan Kebersamaan di Bawah Langit Paya Kareung

November 17, 2025

Pendapat Prof Jimly Soal Ijazah Jokowi

November 16, 2025

Korupsi di Sektor Kesehatan: Dari Nasionalisme STOVIA hingga Penjara KPK

November 16, 2025

Malam Layar Puisi Anak Muda 2025

November 16, 2025

Prasasti Kebon Kopi

November 15, 2025

Bullying, Feodalisme, dan Ekstremisme

November 16, 2025

Dari Sumber Daya ke Sumber Daya Damai

November 15, 2025

Catatan Ringkas Sejarawan dan Fiksiwan Dari NDC Manado

November 15, 2025

Ketika Tsunami Aceh

November 14, 2025

‎Lukisan Sepasang Bangau, Cerita Pendek dan Puisi Dua Larik di Warung Kopi

November 14, 2025

Menangguh Politik Hukum Ijazah Palsu

November 14, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
Monday, November 17, 2025
POTRET Online
  • Login
  • Register
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

Otsus Aceh di Persimpangan Jalan

: Mengapa Dana Besar Tidak Menghasilkan Perubahan Besar?

Dayan AbdurrahmanOleh Dayan Abdurrahman
November 16, 2025
0
Reading Time: 5 mins read
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh Dayan Abdurrahman –

Pendahuluan

Sejak Perjanjian Helsinki tahun 2005, Aceh memasuki era baru sebagai daerah penerima Otonomi Khusus (Otsus). Dalam hampir dua dekade, Aceh menerima dana yang sangat besar dengan harapan dapat memperbaiki ekonomi, membangun stabilitas, dan menyejahterakan masyarakat pasca-konflik. Namun, realitas di lapangan justru menunjukkan gambaran yang kontras. Indikator kemiskinan tetap tinggi, ekonomi stagnan, dan ketimpangan sosial semakin kentara. Hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar: mengapa dana besar tidak menghasilkan perubahan besar di Aceh?

Untuk menjawab pertanyaan ini, tulisan ini mengulas persoalan dari berbagai perspektif, termasuk politik, ekonomi, tata kelola pemerintahan, sosial, serta sistem pembangunan nasional.


Politik Otsus: Antara Harapan dan Realitas di Lapangan

Otonomi Khusus diharapkan menjadi ruang politik bagi masyarakat Aceh untuk mengatur daerah sendiri dan merancang masa depan pasca-konflik. Namun, praktik di lapangan sering kali tidak sejalan dengan tujuan tersebut. Otsus justru terjebak dalam pusaran kepentingan elite lokal yang menggunakan kewenangan ini sebagai alat konsolidasi kekuasaan.

Distribusi jabatan strategis sering kali berdasarkan kompromi politik, bukan meritokrasi. Akibatnya, birokrasi berjalan tidak efektif, rentan korupsi, dan tidak memiliki visi jangka panjang. Pada titik ini, Otsus kehilangan karakter sebagai instrumen pembangunan rakyat dan berubah menjadi arena perebutan sumber daya di antara elite politik.


Ekonomi yang Tidak Bertransformasi: Dana Ada, Industri Tidak Tumbuh

Dari perspektif ekonomi, Aceh belum mampu melakukan transformasi struktural meskipun menerima kucuran dana besar. Struktur ekonomi tetap bergantung pada belanja pemerintah dan konsumsi masyarakat. Sektor produksi, industri, dan investasi belum berkembang secara signifikan.

    Dana Otsus memang menggerakkan ekonomi jangka pendek, terutama melalui proyek fisik dan belanja pemerintah. Namun, dampaknya tidak berkelanjutan. Tidak ada penguatan sektor industri, minim inovasi teknologi, dan rendahnya penciptaan lapangan kerja baru.

    Dengan kata lain, dana besar tidak menciptakan pondasi ekonomi yang mandiri. Ketika dana mengalir, ekonomi bergerak; ketika dana berhenti, seluruh roda ekonomi ikut melambat. Kebergantungan ini menunjukkan bahwa Aceh belum memiliki strategi ekonomi jangka panjang yang jelas.


    Tata Kelola Pemerintahan: Lemahnya Pengawasan dan Transparansi

    Salah satu faktor utama kegagalan Otsus adalah lemahnya tata kelola pemerintahan dan minimnya pengawasan. Banyak laporan lembaga auditor menunjukkan inefisiensi anggaran, program tidak tepat sasaran, hingga dugaan penyimpangan. Namun, sangat sedikit kasus yang benar-benar ditindak secara serius.

    📚 Artikel Terkait

    Pengusaha Taipan, Kasta Ekonomi Yang Tidak Mesti Identik Dengan Kultur Kecinaan

    The Unsung Heroes: Honouring the Role of Teachers in Society

    Korupsi Layak Masuk Olimpiade

    Raker Forhati Aceh Diwarnai Tausiah Maulid Nabi Muhammad SAW

    Dari sisi pusat, pengawasan sering longgar demi menghormati kewenangan Otsus. Sementara di daerah, pengawasan internal kerap melemah karena kedekatan dengan kepentingan politik. Akibatnya, tercipta ruang abu-abu di mana otonomi diberikan, tetapi akuntabilitas tidak berjalan.

    Dalam kondisi ini, dana besar mudah terserap tanpa menghasilkan dampak yang signifikan bagi masyarakat luas.


    Perspektif Sosial: SDM Belum uDisiapkan untuk Mengelola Otsus

      Otonomi bukan hanya soal dana, melainkan soal kualitas manusia yang mengelolanya. Aceh masih memiliki tantangan besar dalam kapasitas sumber daya manusia. Masalah yang sering ditemui antara lain: kurangnya tenaga ahli dalam perencanaan pembangunan, rendahnya profesionalisme birokrasi, minimnya literasi publik mengenai hak dan tanggung jawab Otsus, dan budaya kerja yang belum adaptif terhadap tuntutan pembangunan modern.

      Selain itu, masyarakat sering tidak dilibatkan dalam proses perencanaan, sehingga banyak program tidak berkelanjutan atau tidak sesuai kebutuhan lapangan.

      Otsus seharusnya menjadi alat untuk membangun manusia Aceh, bukan sekadar membangun infrastruktur. Namun, transformasi SDM belum menjadi prioritas utama.


      Sistem Pembangunan Nasional: Aceh Mandiri Tetapi Tidak Dibimbing

      1. Dalam kerangka pembangunan nasional, Aceh berada dalam posisi unik. Aceh menerima kewenangan luas dan dana besar, tetapi tidak mendapatkan integrasi ekonomi yang kuat ke dalam jaringan industri nasional.

      Tanpa dukungan industrial, teknologi, dan investasi besar yang terstruktur, Aceh berjalan sendiri dengan kewenangan besar tetapi tanpa strategi pendampingan atau mentoring dari pusat. Kondisi ini membuat Aceh seolah: mandiri dalam kewenangan, tetapi tidak mandiri dalam kapasitas pembangunan.

      Akibatnya, pembangunan sering stagnan karena tidak terhubung dengan rantai nilai nasional maupun global.


      Ketimpangan Sosial: Mengapa Elite Makin Kaya dan Rakyat Tidak Berubah?

      Fenomena yang paling mencolok dalam dua dekade Otsus adalah meningkatnya kesejahteraan sebagian elite politik, pejabat, dan kontraktor, sementara kondisi masyarakat biasa tidak menunjukkan perubahan signifikan. Ketimpangan ini adalah indikasi kuat bahwa: pembangunan tidak inklusif, manfaat Otsus tidak menyentuh akar rumput, dan sirkulasi ekonomi hanya berputar di kalangan tertentu.

      Jika Otsus tidak membawa manfaat nyata bagi rakyat, maka Otsus telah kehilangan tujuan dasarnya.


      Kesimpulan: Apa yang Harus Dilakukan Aceh Ke Depan?

      Aceh berada pada titik persimpangan. Publik mulai mempertanyakan kelayakan Aceh sebagai daerah penerima Otsus bukan karena Aceh tidak pantas, tetapi karena hasil pembangunan tidak sejalan dengan besarnya anggaran yang diterima.

      Otsus bukanlah kesalahan. Masalah utama terletak pada model pengelolaan, lemahnya pengawasan, rendahnya kapasitas SDM, dan kebijakan ekonomi yang tidak berbasis produktivitas.

      Untuk memperbaiki keadaan, Aceh perlu melakukan langkah-langkah strategis:

      Reformasi tata kelola Otsus secara menyeluruh. Perkuat kapasitas SDM dan etos profesional aparatur. Fokus pada pembangunan sektor produktif, bukan proyek jangka pendek. Perkuat pengawasan independen dari masyarakat sipil. Bangun integrasi ekonomi dengan pusat agar Aceh tidak berjalan sendiri.

      Jika langkah-langkah ini dilakukan, maka Otsus bisa kembali pada tujuan awalnya: membawa manfaat nyata dan keberlanjutan bagi rakyat Aceh, bukan hanya bagi kelompok elite tertentu.

      🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

      Pria Yang Merindukan Prostatnya
      Pria Yang Merindukan Prostatnya
      28 Feb 2025 • 153x dibaca (7 hari)
      Oposisi Itu Terhormat
      Oposisi Itu Terhormat
      3 Mar 2025 • 134x dibaca (7 hari)
      Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
      Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
      2 Oct 2025 • 117x dibaca (7 hari)
      Hancurnya Sebuah Kemewahan
      Hancurnya Sebuah Kemewahan
      28 Feb 2025 • 115x dibaca (7 hari)
      Hari Ampunan
      Hari Ampunan
      1 Mar 2025 • 99x dibaca (7 hari)
      📝
      Tanggung Jawab Konten
      Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
      Dayan Abdurrahman

      Dayan Abdurrahman

      Bio narasi Saya adalah lulusan pendidikan Bahasa Inggris dengan pengalaman sebagai pendidik, penulis akademik, dan pengembang konten literasi. Saya menyelesaikan studi magister di salah satu universitas ternama di Australia, dan aktif menulis di bidang filsafat pendidikan Islam, pengembangan SDM, serta studi sosial. Saya juga terlibat dalam riset dan penulisan terkait Skill Development Framework dari Australia. Berpengalaman sebagai dosen dan pelatih pendidik, saya memiliki keahlian dalam penulisan ilmiah, editing, serta pendampingan riset. Saat ini, saya terus mengembangkan karya dan membangun jejaring profesional lintas bidang, generasi, serta komunitas akademik global.

      Artikel

      Menulis Dengan Jujur

      Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
      #Gerakan Menulis

      Tak Sempat Menulis

      Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
      #Sumatera Utara

      Sengketa Terpelihara

      Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
      Puisi

      Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

      Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
      Puisi

      Kegalauan Bapak

      Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

      Populer

      • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

        Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

        162 shares
        Share 65 Tweet 41
      • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

        153 shares
        Share 61 Tweet 38
      • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

        145 shares
        Share 58 Tweet 36
      • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

        57 shares
        Share 23 Tweet 14
      • Lomba Menulis Agustus 2025

        51 shares
        Share 20 Tweet 13

      HABA MANGAT

      Haba Mangat

      Tema Lomba Menulis November 2025

      Oleh Redaksi
      November 10, 2025
      Haba Mangat

      Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

      Oleh Redaksi
      October 7, 2025
      Haba Mangat

      Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

      Oleh Redaksi
      September 10, 2025
      Postingan Selanjutnya

      Kebugaran dan Kebersamaan di Bawah Langit Paya Kareung

      • Kirim Tulisan
      • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
      • Redaksi
      • Disclaimer
      • Tentang Kami
      • Kirim Tulisan
      • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
      • Redaksi
      • Disclaimer
      • Tentang Kami

      INFO REDAKSI

      Tema Lomba Menulis November 2025

      November 10, 2025

      Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

      October 7, 2025

      Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

      September 10, 2025

      Welcome Back!

      Sign In with Facebook
      Sign In with Google
      OR

      Login to your account below

      Forgotten Password? Sign Up

      Create New Account!

      Sign Up with Facebook
      Sign Up with Google
      OR

      Fill the forms bellow to register

      All fields are required. Log In

      Retrieve your password

      Please enter your username or email address to reset your password.

      Log In

      Add New Playlist

      No Result
      View All Result
      • Artikel
      • Puisi
      • Sastra
      • Aceh
      • Literasi
      • Esai
      • Perempuan
      • Menulis
      • POTRET
      • Haba Mangat

      © 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

      -
      00:00
      00:00

      Queue

      Update Required Flash plugin
      -
      00:00
      00:00