🔊
Dengarkan Artikel
Oleh Heri Haliling
Tiga bulan berlalu sejak semua romansa mesra serasa kecut, bahkan menjadi pahit. Siang itu baru saja semua pil menyiksa dari dokter telah berjejalan di kerongkonganku. Ironi bukan? Sebagai Mantri tersohor di sini, justru tubuhku yang digerogoti penyakit.
Kupandangi meja ruang kerjaku, tampak surat hasil lab dan catatan dokter masih menghambur kumal berantakan.
Sebenarnya istriku kerap melipat rapi hasil lab itu ke amplopnya. Tapi pikiranku yang tak terima berharap ada mukzizat dan kembali konyol membuka hanya untuk menggumpal-gumpalnya lagi. Otakku kusut dan emosiku kerap meledak-ledak. Hal yang terbayang kini hanyalah penghinaan dan kehancuran.
📚 Artikel Terkait
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 153x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 134x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 117x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 115x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 99x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis.
Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.


















