Dengarkan Artikel
Menjaga Integritas dan Kesehatan Finalis Melalui Gerakan Self Love
Oleh: Novita Sari Yahya
National Director Indonesia 2023-2024.
Ketergantungan terhadap narkoba adalah ancaman nyata bagi masa depan bangsa. Di berbagai belahan dunia, narkoba bukan hanya menghancurkan individu, tetapi juga menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik. Apa yang terjadi di Sudan menjadi salah satu contoh tragis: perdagangan dan penyalahgunaan narkoba jenis captagon ikut memperpanjang konflik bersenjata dan memperlemah sendi kemanusiaan. Dari situ kita belajar, bahaya narkoba tidak berhenti pada aspek kesehatan, tetapi dapat menjerumuskan suatu bangsa pada kehancuran moral dan sosial.
Indonesia bukan tanpa ancaman serupa. Fenomena penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, dan gaya hidup hedonistik kerap menyeret generasi muda jauh dari potensi terbaik mereka. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak orang kehilangan arah tentang makna mencintai diri sendiri dengan cara yang benar. Karena itu, ketika saya dipercaya menjadi National Director Indonesia, langkah pertama yang saya ambil adalah memastikan seluruh finalis dan peserta ajang yang saya bina benar-benar bersih dari narkoba dan segala bentuk perilaku destruktif.
Keputusan ini bukan semata soal citra atau aturan ketat, melainkan panggilan moral. Saya percaya bahwa keindahan sejati lahir dari keseimbangan antara jiwa, pikiran, dan tubuh yang sehat. Standar yang kami terapkan sejalan dengan gerakan Self Love, sebuah gerakan yang berakar pada kesadaran diri, kedisiplinan, dan penghargaan terhadap kehidupan. Dalam konsep ini, kecantikan bukan tujuan utama tapi adalah hasil dari perjalanan mencintai dan menghargai diri sendiri.
Gerakan Self Love menempatkan kesehatan mental dan integritas sebagai fondasi utama. Kami ingin membangun generasi perempuan Indonesia yang bukan hanya cerdas dan berprestasi, tetapi juga kuat secara karakter, tangguh menghadapi tekanan sosial, dan tidak mudah tergoda oleh gaya hidup instan. Sebab, dunia pageant bukan sekadar panggung glamo tapi adalah ruang nilai, di mana kepribadian dan integritas diuji.

Tentu, jalan menuju idealisme ini tidak selalu mudah. Ada saja pihak-pihak yang mencoba menjatuhkan atau memutarbalikkan niat baik dengan berbagai fitnah, cibiran, dan usaha menjegal. Namun, saya tetap berpegang pada prinsip: jika seseorang ingin tampil di panggung dan membawa nama Indonesia, maka standar harus dijaga dan nilai-nilai harus tetap dipegang teguh. Sebab, ketika nama bangsa dipertaruhkan, kita tidak bisa bermain-main dengan integritas.
Saya percaya bahwa setiap finalis adalah representasi dari perempuan Indonesia yang berdaya, bukan boneka panggung. Maka, pendekatan kami terhadap pageantry bukan sekadar kompetisi kecantikan, melainkan proses pembentukan karakter dan kepemimpinan perempuan. Di sinilah nilai-nilai Self Love menjadi inti dari seluruh kegiatan pembinaan dan pelatihan.
Gerakan Self Love telah berkembang menjadi wadah edukatif yang kami sebut sebagai “Rumah Perlindungan Diri”—sebuah ruang untuk menanamkan kesadaran bahwa mencintai diri sendiri berarti menjaga tubuh, pikiran, dan hati dari hal-hal yang merusak. Kami ingin menumbuhkan pola pikir bahwa perempuan berhak bersinar tanpa harus mengorbankan nilai moral, kesehatan, dan harga dirinya.
10 Gerakan Self Love: Rumah Perlindungan Diri
1. Katakan tidak pada narkoba.
Narkoba bukan solusi, melainkan awal kehancuran. Menolak narkoba berarti melindungi masa depan.
2. Tidak mengonsumsi minuman keras.
Alkohol mengaburkan kesadaran dan melemahkan kendali diri. Kejernihan pikiran adalah aset utama bagi perempuan yang ingin berkembang.
3. Tidak pergi ke tempat hiburan malam (dugem).
Bersenang-senang boleh, tetapi harus dalam batas yang sehat dan aman. Dunia malam sering kali menjadi pintu masuk bagi perilaku negatif.
4. Tidak melakukan pergaulan bebas.
Cinta sejati tumbuh dari komitmen dan tanggung jawab, bukan dari kebebasan tanpa arah.
5. Tidak merokok.
📚 Artikel Terkait
Rokok tidak hanya merusak tubuh, tetapi juga menjadi simbol dari ketergantungan yang bertentangan dengan semangat self control.
6. Menjalani pola hidup sehat dan menjaga gizi seimbang.
Makan bergizi, tidur cukup, dan merawat diri adalah bentuk penghargaan terhadap kehidupan yang Tuhan berikan.
7. Berolahraga secara teratur.
Gerak tubuh adalah bahasa cinta pada diri sendiri. Tubuh yang sehat melahirkan semangat positif.
8. Menghindari lingkungan pergaulan toksik (Stop Bullying!).
Cinta diri sejati juga berarti berani berkata tidak terhadap kekerasan verbal, manipulasi sosial, dan tekanan dari lingkungan yang merusak.
9. Melakukan kegiatan positif.
Isi waktu dengan hal bermanfaat, baik melalui seni, sosial, pendidikan, maupun pengabdian. Kegiatan positif memperkuat mental dan memperluas empati.
10. Fokus pada tujuan hidup.
Perempuan berdaya selalu tahu ke mana ia melangkah. Tujuan hidup memberi arah dan makna bagi setiap tindakan.
Gerakan self love: rumah perlindungan diri tidak dimaksudkan untuk menghakimi, melainkan untuk mengajak. Kami ingin menunjukkan bahwa Self Love bukan tentang ego atau kesombongan, melainkan tentang kesadaran diri dan tanggung jawab sosial. Dalam dunia modern yang dipenuhi tekanan citra dan ekspektasi publik, perempuan sering kali dihadapkan pada dilema antara penampilan dan nilai. Gerakan ini hadir sebagai jembatan: agar mereka tetap bisa mengejar impian tanpa kehilangan jati diri.
Selain itu, Self Love juga menjadi bagian dari strategi pencegahan dini terhadap masalah sosial seperti depresi, kecanduan, dan kekerasan berbasis gender. Banyak kasus lmenunjukkan bahwa individu yang memiliki kesadaran diri dan dukungan sosial yang sehat lebih mampu menghadapi tantangan hidup tanpa terjerumus pada perilaku berisiko.
Di bawah naungan gerakan ini, kami menyelenggarakan berbagai kegiatan kedepannya seperti pelatihan kesehatan mental, seminar anti-narkoba, kampanye stop bullying, hingga program pengembangan diri berbasis komunitas. Semua ini berlandaskan pada keyakinan bahwa perubahan besar dimulai dari perubahan kecil yaitu dari individu yang mencintai dirinya dengan cara yang benar.
Pada akhirnya, keberhasilan seorang finalis bukan hanya diukur dari mahkota yang dikenakan di atas panggung, melainkan dari sikap dan kontribusinya setelah turun dari panggung. Ketika mereka mampu menjadi panutan, membawa pesan positif, dan menginspirasi generasi muda dan perempun lainnya untuk hidup sehat, maka di situlah makna sejati dari kemenangan.
Gerakan Self Love adalah panggilan moral sekaligus sosial. Ia menegaskan bahwa kecantikan sejati tidak lahir dari kosmetik, gaun megah, atau pencahayaan panggung, tetapi dari hati yang bersih, pikiran yang jernih, dan tubuh yang terjaga. Dalam dunia yang semakin kompleks dan kompetitif, inilah saatnya kita menanamkan nilai bahwa mencintai diri sendiri dengan benar berarti juga mencintai bangsa dan kemanusiaan.
Dengan langkah kecil namun konsisten, saya yakin gerakan ini akan menjadi warisan positif bagi generasi muda Indonesia. Sebuah gerakan yang tidak hanya membentuk perempuan tanpil menarik dan cantik, tetapi juga perempuan yang sadar, kuat, dan berintegritas. Karena di tengah dunia yang terus berubah, cinta pada diri sendiri adalah bentuk revolusi yang paling manusiawi.
Daftar Referensi
1. Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN). “Statistik Pengguna Narkoba di Indonesia Tahun 2024.” bnn.go.id.
2. World Health Organization (WHO). Global Status Report on Alcohol and Health 2023. Geneva: WHO Press.
3. United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). World Drug Report 2024.
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Pedoman Hidup Sehat dan Gizi Seimbang.” kemkes.go.id, 2024.
5. Kompas.com. “BNN: Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 4,8 Juta Orang.” 17 Juni 2024.
6. BBC News. “Captagon Trade Fuels Conflict in Sudan.” 2024.
7. Tempo.co. “Perempuan dan Tantangan Kesehatan Mental di Era Digital.” 5 Maret 2025.
Novita sari yahya
National Director Indonesia 2023-2024, penulis dan peneliti.
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini















