Dengarkan Artikel
Oleh Amira Syatila
Siswa SMAN 1 Juli, Bireun, Aceh
Kisah ini merupakan kisah nyata dalam kehidupan seseorang yang berinisial (MN), berusia 35 tahun. Ia merupakan sosok yang sangat menyayangi keluarga, jujur, ramah terhadap orang lain. Ia bekerja sebagai sopir, memiliki keluarga lengkap dari putrinya Aira (7) dan istrinya Ulida (30).
Sebuah peristiwa yang tak disangka-sangka dan tidak diharapkan, terjadi. Kejadian ini terjadi pada Jumat (18 Agustus 2017), bertepatan dengan bulan kemerdekaan yang penuh dengan kemeriahan lomba-lomba yang diikuti oleh anak-anak, hingga dewasa.
Sebuah desa di Aceh Bireuen mengadakan berbagai lomba, seperti panjat pinang, lari karung, bawa kelereng, dan lain-lain. Di sini (MN) mendaftarkan diri di bidang lomba panjat pinang. Lomba panjat pinang merupakan lomba yang banyak diminati warga karena keseruannya ataupun hadiah yang fantastis seperti sebuah sepeda. Tapi (MN) tidak melihat hadiahnya melainkan keseruan orang orang dan kemeriahan orang saat melihat ia mengikuti lomba tersebut. Kalau hadiah siapa sih yang gak mau, mungkin kalau menang ia bakalan menghadiahkan sepeda kepada anak perempuannya.
Sebelum (MN) berangkat ke perlombaan ia berpamitan pada keluarganya.
” Saya akan pergi ke perlombaan, sebelum ke sana saya ingin membawa pulang mobil kerja terlebih dahulu” ucap ia pada keluarganya. Setelah membawa pulang mobil kerja ia langsung mengikuti lomba panjat pinang. (MN) Berdiri paling bawah untuk menopang kawan se-timnya supaya mecapai finish atas. Dan mereka menang, ia senang, kawan se-timnya bahagia dengan kemenangan dan kemeriahan lomba tersebut.
Dan disini lah (MN) mengalami gejala muntah-muntah saat beristirahat. Menurut saksi mata yang melihat, (MN) yang sedang lelah beristirahat meminum air. Warga dan kawan di sana yang melihat langsung melarikan ia ke RS terdekat. Sesampainya di sana (MN) dinyatakan meninggal dunia, disebabkan saat lelah jantung berkerja sangat cepat, dan air yang kita minum akan berakibat fatal. Mereka langsung menelpon keluarga korban dan memberi tahu kan kenyataan tersebut.
Keluarga berduka dengan kehilangan almarhum (MN). Putrinya yang masih kecil menangis kencang, warga yang mendampingi (MN) juga merasa sedih karena di akhir hayat, (MN)dapat membuat orang-orang tertawa senang dengan _kemeriahan lomba yang diikuti oleh almarhum (MN). Semogaa almarhum (MN) ditempatkan di surga Allah SWT.
Amin.
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini
 
                         
                         
                         
                         
                         
                                 
			 
			 
                                
 
                                





