Dengarkan Artikel
Oleh : Putri Salima
Guru honorer SMAT Raudhatul Ulum, Ulim, Pidie Jaya
Pernah gak sih kamu merasa hidup kok gini-gini aja ya? Tidak ada perubahan,tidak ada kemajuan. Bahkan hampir semua usaha dan perjuangan,hanya terbayar dengan kegagalan.
Mengeluh,mengeluh dan mengeluh seakan jadi jalan akhir dari setiap tangisan.
Kapan ya giliranku tiba?, dimana hanya akan ada air mata bahagia,bukan air mata kesedihan.
Itulah yang sering terbesit di pikiranku.
Rasa kesal pada diri sendiri menguasai hati.
Aku menjalani semuanya dengan sisa-sisa energi yang kupunya.
Berat,dan sangat melelahkan,bahkan tak jarang aku menangis hingga membuat mata sipitku sembab.
Jam tidur berantakan,hati gelisah,pikiran kacau,tapi takdir tidak memberiku pilihan selain bersabar dan ihklas menerima semua ketentuan dalam hidupku.
📚 Artikel Terkait
Aku memilih untuk tidak berisik dan tetap tegar ketika melihat teman-temanku yang jauh lebih dulu menemukan kebahagiannya.Ada yang sudah menemukan pasangan hidup,
ada juga yang sudah sukses dalam karirnya.
Ejekan saudara dan tetangga mulai terdengar. Mereka menghakimi tanpa tahu kebenaran semoga nanti aku bisa membalas keraguan mereka dengan kabar keberhasilanku, lirihku dalam hati.
Aku memeluk erat semua lukaku dengan harapan suatu hari langit akan cerah dan membawa kabar baik.
Aku mulai beranjak dari sudut kamar,menghapus sisa-sisa air mata yang sudah sering membasahi pipiku dan berkata pada diri sendiri “bersabarlah sebentar lagi,inginmu akan segera terwujud,bahagia akan datang. Semua kesedihan ini akan segera berakhir”
Tuhan…
Untuk kali ini,tolong kabulkan permintaan kecilku.
Ada orang tua yang harus kubahagiakan,jangan biarkan harapan mereka pupus dengan ketidaksanggupanku. Mereka juga sudah cukup tua untuk terus memikul beban
Ayah,Ibu…
Walau masih merepotkan dan belum jadi apa-apa,semoga Tuhan beri hari dimana padaku kau akan tuai segala bentuk bahagia
Jangan pernah berhenti untuk mendoakan putrimu ini,aku berjanji akan terus bertahan dan hidup lebih baik lagi
Semoga untuk takdir apapun yang digariskan untukku nanti kau tetap bangga menyebutku sebagai anakmu.
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini


















