• Terbaru
The AI Delusion

The AI Delusion

July 3, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Benarkah Matematika Mata Pelajaran Horor?

November 11, 2025

Kepemimpinan, Kecantikan, dan Penampilan Perempuan Dibentuk oleh Budaya Patriarki

November 11, 2025

Kasino Pertama di Uni Emirat Arab: Antara Diversifikasi Ekonomi dan Dilema Identitas Islam

November 11, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Pahlawan dan Peradaban

November 11, 2025

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Mengoreksi Adab Kemanusiaan Kita ( Hari Pahlawan)

November 10, 2025

Menimbang Relativisme Pahlawan

November 10, 2025

Kehebohan Miss Universe 2025: Drama, Sponsor, dan Suara Perempuan

November 10, 2025
Kuliah Tanpa Beban: Kritik Terhadap Klaim Kuliah yang Terlalu Mudah

Banda Aceh Menuju Kota Empat Bahasa: Gerbang Baru Indonesia ke Dunia

November 9, 2025
Pujangga Lama dan Pujangga Baru Punah, Karena Tidak Mendapat Tempat Dalam Negara Sistem Republik

Ketika Kebijakan Menkeu Sudah Bersilangan Dengan Presiden, Purbaya Yudhi Sadewa Akan Lebih Mulia & Terhormat Mundur dari Kabinet

November 9, 2025
Tuesday, November 11, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

The AI Delusion

RedaksiOleh Redaksi
July 3, 2025
0
Reading Time: 4 mins read
The AI Delusion
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh ReO Fiksiwan

“Kita harus mengatasi, secara individu dan kolektif, masalah moral dan etika yang ditimbulkan oleh penelitian mutakhir dalam kecerdasan buatan(AI) dan bioteknologi, yang akan memungkinkan perpanjangan hidup yang signifikan, bayi yang dirancang, dan ekstraksi memori.” — Klaus Schwab(86), World Economic Forum(WEF).

Isu yang masih sukar dikonfirmasi, beberapa tembakan rudal-rudal Iran ke Israel sebagian memanfaatkan AI?

Itu di bidang militer dan pertahanan. Bidang lain seperti seni, kedokteran dan sastra, pemanfaatan AI nyaris tak terbendung.

Sebagai kemajuan sains dan teknologi, AI telah membawa kita ke ambang revolusi digital — vital sekaligus fatal dan tentu manfaat mudaratnya — untuk mengubah dengan drastis cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi.

Di balik janji kemajuan dan efisiensi pengguna high-tech-high-touch, AI mengincar bahaya laten di dalamnya: ilusi.

Sebuah ilusi nyaman dan buat nyenyak yang mengaburkan batas antara kemampuan digdayanya serta harapan atasnya yang tidak realistis.

Sebagai kemutakhiran sains dan teknologi, periksa lah AI dari pendekatan sains yang, salah satunya, dikemukakan oleh Richard Dawkins(84), biolog evolusi molekuler, dengan tiga bukunya:

/1/ The Selfish Gene(1976), mengulas pemahaman tentang kompleksitas sistem biologis yang dapat memberikan wawasan ihwal keterbatasan dan potensi sistem buatan.

Meskipun canggih, AI tetaplah hasil dari pemrograman dan data yang diasupkan kepadanya.

Ia pun tak dibekali kesadaran atau pemahaman mendalam seperti bagaimana manusia mengalaminya.

Meski sangat efisien dalam tugas dan kerja tertentu, AI beroperasi berdasarkan algoritma dan pengenalan pola.

Selain itu, perangkat tak bernyawa ini tak punya pemahaman intuitif dan kontekstual yang hanya dimiliki manusia.

Ungkapan Dawkins dalam gen egois terkait AI dikutip:

“Kita adalah mesin survival – robot yang diprogram secara membabi buta untuk melestarikan molekul egois yang dikenal sebagai gen.”

“Ketika kamu menanamkan meme yang subur di pikiranku, kamu secara harfiah memparasit otakku, mengubahnya menjadi kendaraan untuk penyebaran meme.”

/3/ The Magic of Reality(2011), mengungkap bagaimana sains membantu kita memahami dunia dengan cara yang lebih rasional dan berbasis bukti.

Dalam konteks Al, penting untuk membedakan
antara kemampuan nyata dari Al dan “magis” yang
sering kali dilekatkan padanya dalam fiksi ilmiah
atau pemasaran teknologi.

📚 Artikel Terkait

Esok

Negeri Muslim atau Negeri yang Lupa? Belajar dari Negara Non‑Muslim yang Maju

SENJA DI PULAU PENYENGAT

Kacabdindik Wilayah Aceh Timur Kukuhkan Pengurus Dharma Wanita Persatuan

Al dapat melakukan banyak hal luar biasa, tetapi
masih jauh dari memiliki daya “magis” atau kemampuan supernatural yang sering ditebar dalam berbagai platform media.

Terkait AI dikutip lagi:

“Realitas adalah lebih ajaib daripada dongeng, lebih memuaskan daripada fantasi, lebih indah daripada imajinasi.”

“Sihir realitas adalah bahwa ada penjelasan yang indah dan mendalam untuk segala sesuatu yang kita lihat di sekitar kita.”

“Sains adalah cara untuk memahami dunia
nyata, bukan hanya menerima apa yang dikatakan orang lain.”

“Realitas memiliki cara untuk membuat hal-
hal yang tampaknya ajaib menjadi masuk akal.”

“Kita hidup di dunia yang penuh dengan misteri, tapi itu tidak berarti bahwa kita tidak dapat memahami apa pun.”

/3/ The God Delusion(2006), Dawkins mengkritik kepercayaan buta terhadap entitas supernatural yang dianggap sempurna dan serba tahu.

Demikian pula, kita sering kali memiliki harapan yang terlalu tinggi terhadap AI, menganggapnya sebagai solusi ajaib untuk semua masalah kompleks. Namun, AI bukanlah entitas yang sempurna atau serba tahu.

Ia memiliki keterbatasan yang ditentukan oleh data dan algoritma yang digunakan untuk melatihnya.

Berharap AI bisa mengatasi semua tantangan dengan cara yang “sempurna”, waspada, sebuah ilusi berbahaya dan tidak realistis.

The AI Delusion, membutuhkan kesadaran yang lebih baik tentang apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh AI.

Karena itu, melibatkan pendidikan yang lebih baik tentang teknologi, serta diskusi terbuka, AI dapat dikontrol etika dan batas-batas penggunaannya.

Seperti halnya sains, membantu dan memahami realitas tanpa ilusi supernatural agar pemahaman yang lebih baik tentang AI akan berlaku lebih efektif dan etis.

The AI Delusion, mengingatkan bahaya dari harapan yang tidak realistis dan kurangnya pemahaman dan penguasaan terhadap keterbatasan teknologi.

Dengan memahami AI dalam konteks yang lebih rasional dan berbasis bukti, kecanggihan teknologinya dimanfaatkan sembari menjauh dari jebakan ilusinya yang merugikan, baik individual maupun kolektif.

Jalan masa depan, sukarela atau terpaksa, bagi peran dan pengaruh AI, adanya kesadaran bahwa semua teknologi itu buatan manusia.

Bijak, etis dan biadab, manusialah penciptanya.

Dan AI, jika itu Tuhan, kata Dawkins:

“Tuhan adalah delusi, dan delusi adalah
sesuatu yang kita yakini tanpa bukti.”

“Sains telah membuktikan bahwa tidak ada
bukti untuk keberadaan Tuhan.”

Tapi, tambahnya:

“Kita harus skeptis terhadap klaim-klaim
yang tidak didukung oleh bukti.”

“Skeptisisme adalah kunci untuk memahami
dunia dengan lebih baik.”

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 202x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 175x dibaca (7 hari)
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 153x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 145x dibaca (7 hari)
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
13 Mar 2025 • 140x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    152 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya

🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00