https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Saturday, November 8, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Aktivis

Sepucuk Surat Yang Kuterima bersama Bingkisan dan THR Untuk Lebaran Tahun Ini

Jacob Ereste Oleh Jacob Ereste
8 months ago
in Aktivis, Refleksi
Reading Time: 2 mins read
A A
0
6
Bagikan
55
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh Jacob Ereste

Aktivis itu pilihan sikap….bukan pekerjaan yang menghitung untung dan rugi, maka itu aktivis cenderung terkesan gembel, miskin karena berani berkorban untuk kepentingan dirinya sendiri….

Tapi juga tidak berarti bahwa aktivis itu tak pandai membuat kalkulasi ekonomi, misalnya aktivis Yudha dari Cilengsi datang ke Jakarta hanya untuk mengikuti aksi yang dia anggap urgen untuk dilakukan….jelas ongkos dan jajan makan dan minum sudah dia hitung agar dapat dia atasi agar tidak sampai kafiran atau keleleran…

Lalu nilai apa yang bisa dia dapat dari kalkulasi ekonomi, kecuali nilai-nilai sosial yang mengekspresikan tanggung jawab moral dan sosialnya sebagai warga bangsa (bukan warga negara) yang sangat mungkin tidak banyak dilakukan secara sadar oleh semua orang, termasuk mereka yang terlanjur latah mengklaim dirinya sebagai aktivis…

catatan kaki :

📚 Artikel Terkait

Aceh Selatan: Negeri Kutukan bagi Orang-Orang Hebat?

Arah Pendidikan Tinggi: Antara Kemewahan Luar Negeri dan Kedaulatan Akademik Dalam Negeri

Cemburu Membunuh Perempuan

Memilah Sampah Dari Rumah


Mulanya surat yang kuterima bersama bingkisan dan THR Lebaran tadi pagi, kukira bagian dari Lailatul qodar dalam wujud yang lain.

Sehingga sempat ingin kusebut semacam “Puisi Esai” seperti genre sastra yang ada di kebun Denny JA dan kawan-kawan yang telah membangun semangat dan elan vital kreativitas serta etos dari kerja sastra yang tak hendak menyerah atau mati sia-sia di tengah perseteruan politik yang terus gaduh, seakan mengimbangi kebisingan ekonomi Indonesia yang semakin mencemaskan.

Seperti catatan kaki dari tulisan terlampir di atas, sekaligus hendak membuktikan bahwa semua terus bergerak dan berubah, meski seperti keong sawah atau reaksi terhadap kritik dari rakyat yang paling keras sekalipun, tapi tetap tak mengubah pilihan dan kebijakan untuk mendapat keuntungan dari kesempatan apapun.

Sebab untuk seorang pejabat yang pernah menduduki posisi penting di negeri ini akan dianggap sial atau bahkan bodoh masih mau hidup dalam pola kesederhanaan dan kebersahajaan. Apalagi sampai tidak memiliki villa pribadi di hutan lindung Puncak Bogor.

Jadi aktivis dan kesederhanaan itu adalah pilihan sikap yang tidak perlu diubah semacam pelampiasan dendam terhadap kemiskinan yang sesungguhnya tidak perlu menjadi beban hidup. Juga tidak perlu untuk disesumbarkan kepada orang lain. Sebab pilihan sikap yang kukuh dan tak tergoyahkan itu bagian dari ketangguhan dan kecerdasan spiritual yang nyata, tapi acap dianggap oleh banyak orang sebagai sesuatu yang ghaib.

Banten, 22 Maret 2025

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 120x dibaca (7 hari)
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
13 Mar 2025 • 111x dibaca (7 hari)
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
15 Mar 2025 • 97x dibaca (7 hari)
Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 86x dibaca (7 hari)
Perempuan Penggenggam Pasir
Perempuan Penggenggam Pasir
5 Mar 2025 • 66x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share2SendShareScanShare
Jacob Ereste

Jacob Ereste

Related Postingan

Dari ‘Aceh Pungö’ ke ‘Teupü Droë’: Tamparan dari Seorang Anak SD
Aceh

Dari ‘Aceh Pungö’ ke ‘Teupü Droë’: Tamparan dari Seorang Anak SD

Oleh Frida Pigny
2025/07/10
0
261

Oleh: @Frida.Pigny | https://superschool.ing “Aku malu jadi orang Aceh. Orang Aceh itu bodoh-bodoh.” Itu yang diucapkan seorang anak SD di...

Baca SelengkapnyaDetails

Sufisme dan Spiritualitas Sebagai Gerakan Sosial Untuk Membangun Peradaban Manusia Di Masa Depan

Ramadan, Bulan Mawas Diri

Postingan Selanjutnya

BENGKEL OPINI RAKyat

EMPATI PENYAIR DAN MUSISI DUNIA BUAT KRAKATOA

APA ARTI PUISI

Hadiah Dari Raja : Kisah Arnold Palmer dan Raja Arab Saudi

Hadiah Dari Raja : Kisah Arnold Palmer dan Raja Arab Saudi

Untaian Puisi Ayumi

🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00