• Terbaru
Pengemis Berkostum  Animasi di Banda Aceh

Pengemis Berkostum Animasi di Banda Aceh

November 12, 2024

Memaknai Hari Pahlawan: Moral dalam Kebebasan Digital yang Harus Dikawal

November 18, 2025

Kafka dan Trio RRT Di Depan Hukum

November 17, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 17, 2025

Penjor vs Kabel PLN

November 17, 2025

Kebugaran dan Kebersamaan di Bawah Langit Paya Kareung

November 17, 2025

Otsus Aceh di Persimpangan Jalan

November 16, 2025

Pendapat Prof Jimly Soal Ijazah Jokowi

November 16, 2025

Korupsi di Sektor Kesehatan: Dari Nasionalisme STOVIA hingga Penjara KPK

November 16, 2025

Malam Layar Puisi Anak Muda 2025

November 16, 2025

Prasasti Kebon Kopi

November 15, 2025

Bullying, Feodalisme, dan Ekstremisme

November 16, 2025

Dari Sumber Daya ke Sumber Daya Damai

November 15, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
Tuesday, November 18, 2025
POTRET Online
  • Login
  • Register
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

Pengemis Berkostum Animasi di Banda Aceh

RedaksiOleh Redaksi
November 12, 2024
0
Reading Time: 3 mins read
Tags: #kostum#pengemis
Pengemis Berkostum  Animasi di Banda Aceh
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh Hanisah Binti Muhammad

Mahasiswa semester V, Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, UIN Ar- Raniry, Banda Aceh

Fenomena pengemis di kota Banda Aceh tidak lagi sekedar meminta-minta di jalanan dengan penampilan yang lusuh maupun seadanya. Kini muncul pengemis yang mengenakan kostum animasi seperti kartun anak-anak. Salah satu yang menarik perhatian penulis adalah pengemis yang memakai kostum karakter ‘Mickey Mouse’ yang terlihat di sekitar SPBU Lamnyong, Banda Acehbpada 5 September 2024 yang lalu.

Kehadiran sosok ini mengundang berbagai macam bentuk reaksi masyarakat setempat. Ketika penulis menanyakan pendapat masyarakat terhadap hal ini, ada sebagian yang menganggap itu sebagai bentuk kreativitas untuk menghibur orang, ada pula yang beranggapan bahwa ia sebuah bentuk eksploitasi dan masalah sosial.

Fenomena pengemis berkostum ini dapat ditemui di beberapa titik strategis di Banda Aceh seperti di SPBU Lamnyong, seorang perempuan yang berumur sekitar 40-an, tampak mengenakan kostum Mickey Mouse, karakter ikonik yang dikenal hampir di seluruh dunia. Kostum yang dikenakan tampak rapi, dan kotak donasi yang dibawa dihiasi kain renda, menambah kesan estetika pada penampilan sang pengemis.

Namun, di balik keceriaan kostum tersebut, terselip kisah yang mengundang berbagai pertanyaan.

Melalui pengamatan ini, terlihat bahwa perempuan tersebut tampak sehat, tubuh badannya dan mampu bekerja, namun memilih mengemis. Hal ini, menimbulkan tanda tanya besar. Apa alasan sebenarnya di balik keputusan mereka untuk menjalankan aksi tersebut?

📚 Artikel Terkait

Ingin Lupa Saja

KPK, Riwayatmu Kini

🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

UTANG PRIBADI, LEMBAGA, ATAU NEGARA?

Sebagai bagian dari upaya menggali lebih dalam, penulis mencoba melakukan wawancara dengan pengemis yang berkostum Mickey Mouse tersebut. Hasil wawancara, perempuan tersebut mengungkapkan bahwa ia telah menjalani profesi ini selama dua tahun. Menariknya lagi, ia tidak sendiri. Ternyata, ia bagian dari komunitas pengemis berkostum yang tersebar di berbagai titik di Banda Aceh.

Dalam komunitas tersebut, setiap anggota memiliki kostum animasi tertentu dan biasanya berpencar untuk mencari lokasi yang ramai agar lebih efektif dalam menarik perhatian publik.

Ketika ditanya alasan ia memilih jalan ini sebagai sumber penghidupan, perempuan itu tampak enggan menjawab. Ia juga menolak memberikan informasi lebih lanjut tentang komunitas mereka, seolah ingin menjaga privasi atau melindungi “rahasia” komunitas tersebut. Ketika ditanyakan lebih lanjut terkait jadwal operasi mereka, perempuan  tersebut mengatakan bahwa tidak ada jadwal tetap dan kehadiran mereka bersifat acak.

Keberadaan komunitas pengemis yang seperti ini seolah menjadi simbol dari kesenjangan sosial yang masih ada di tengah masyarakat. Pengemis yang terlihat sehat dan mampu bekerja memilih untuk mengandalkan belas kasihan orang lain dibandingkan berusaha untuk mencari pekerjaan tetap. Ketika ditanyakan apakah ada yang mau untuk keluar dari komunitas tersebut, perempuan tersebut enggan untuk keluar dari komunitas pengemis itu.

Keengganan mereka untuk berbagi informasi dan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak justru menimbulkan sebuah kecurigaan dan tanda tanya. Apakah ada faktor lain yang mendorong mereka tetap mengemis dengan cara ini, atau hanya sekadar pilihan karena kemudahan yang ditawarkan oleh profesi tersebut?

Melihat fenomena ini, penting bagi pemerintah daerah untuk mengambil langkah yang lebih proaktif. Mungkin saja, di balik keputusan mereka untuk mengemis, ada alasan ekonomi yang mendesak atau kurangnya akses ke pekerjaan layak. Pemerintah bisa memberikan program pelatihan kerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja yang bisa mengakomodasi masyarakat yang membutuhkan, sehingga mereka tidak perlu lagi bergantung pada pemberian orang lain.

Fenomena pengemis berkostum animasi di Banda Aceh mengingatkan kita bahwa ada banyak aspek dalam kehidupan masyarakat yang perlu ditangani dengan bijaksana. Kreativitas yang mereka tunjukkan, meski menghibur dan menarik perhatian, tidak mengubah fakta bahwa mereka tetap menjalani hidup sebagai pengemis. Pemerintah daerah bersama masyarakat perlu bekerja sama dalam upaya pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan agar mereka yang berada dalam kondisi serupa dapat hidup lebih bermartabat dan produktif, bukan hanya mengandalkan belas kasih sesama.

Dengan adanya perhatian dari berbagai pihak, semoga fenomena ini dapat berubah dari sekadar kreativitas dalam mengemis menjadi inspirasi untuk solusi sosial yang lebih baik dan memberikan dampak positif bagi semua kalangan di Banda Aceh.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 114x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 103x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 87x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 86x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 76x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Tags: #kostum#pengemis
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya
INNALILLAH MENJADI ALHAMDULILAH

INNALILLAH MENJADI ALHAMDULILAH

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

INFO REDAKSI

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

October 7, 2025

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

September 10, 2025

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00
Go to mobile version