Dengarkan Artikel
Oleh Erika Syifaq
Taruni Kelas XI Perhotelan SMKN 1 Jeunieb
Ada sebuah pepatah Arab yang mengatakan “Al adabu Fauqol ‘ilmi” yang maknanya “adab itu lebih tinggi daripada ilmu”. Nah, seiring berjalannya waktu, budaya memberi salam kepada guru mulai luntur. Padahal budaya seperti ini merupakan wujud kesopanan dalam menghargai orang lain.
Di sisi lain, banyak siswa yang berperilaku tidak baik kepda gurunya (tidak menghargai dan menjujung gurunya lagi). Apalagi sekarang ini marak sekali penyimpangan etika yang dilakukan siswa.
Etika adalah tingkah laku manusia yang berdampak baik dan buruk bagi lingkungan sekitarnya. Dalam dunia pendidikan, etika merupakan suatu hal yang sangat diperhatikan saat proses pembelajaran.
Berbeda dengan siswa zaman dulu (cerita ibu saya) yang mengedepankan rasa hormat dan adab yang baik terhadap sosok guru, yaitu dengan mentaati perintah dan menerima kritik, saran, bahkan hukuman atas kesalahannya yang diberikan gurunya.
“Kami wali siswa memaklumi akan hal itu, karena tugas guru adalah mendidik siswanya, dan masyarakat meyakini bahwa jika guru ridha (rela) terhadap siswanya, maka ilmunya bermanfaat serta kelak menjadi orang yang sukses, ” jelas ibu saya.
Namun, ada juga yang terus melakukan budaya memberi salam hingga saat ini. Ya, setiap guru masuk kelas untuk mengajar dan keluar kelas semua siswa akan memberi salam. Meski cukup sederhana, guru akan merasa dihormati dan dihargai oleh siswa-siswanya.
Lalu bagaimana cara menghormati guru di sekolah?
Tidak sedikit siswa yang tidak tahu bagaimana seharusnya niatnya terhadap gurunya. Terkadang beberapa sikap dan perkataan mereka dianggap kurang sopan, namun mereka tidak menyadari hal tersebut.
Cara menghormati guru yang pertama adalah selalu mendengarkan materi yang disampaikan. Saat guru mengajar, maka siswa harus selalu mendengar dan memperhatikannya. Bila perlu bisa mencatat poin-poin penting materi pelajaran yang disampaikan. Jangan pernah sekali-kali menjelek-jelekkan, bermain ataupun tidur ketika guru sedang menjelaskan di depan kelas. Jika melakukan aktivitas seperti itu sama saja dengan meremehkan guru.
Etika lainnya adalah duduk yang sopan didepan guru,  berbicara yang sopan,
tidak boleh memotong pembicaraan guru,
mendengarkan apa yang disampaikan guru, serta patuh dan taat terhadap guru.
Jadi, seorang siswa harus menaati segala peraturan yang diterapkan di sekolah ataupun oleh gurunya dengan tidak berfikiran negatif terhadap gurunya.
Sebagai generasi penerus bangsa yang berakhlak, kita harus menjaga etika atau perilaku terhadap guru kita baik dalam perkataan maupun perbuatan, agar ke depannya kita dapat menjadi seorang yang berguna bagi agama dan bangsa.
Guru Selalu Mengajarkan Yang Baik
Guru tidak hanya menginginkan semua siswanya menjadi sosok yang pintar dan berguna tetapi juga berperilaku baik. Jika ada yang berperilaku kurang baik guru akan selalu memberi nasihat.
Seorang guru juga tidak akan mengajarkan anaknya dalam hal keburukan, guru selalu membina dan mendidik anak didiknya meskipun masalah dalam kehidupan peribadinya selalu datang.
Dasar itulah, maka sangat diharapkan siswa bisa menghargai dan sopan kepada guru sebab guru telah mengabdikan dirinya untuk membimbing, mengarahkan, dan mendidik siswa agar memiliki pengetahuan.
Kesimpulan
Oleh karena itu, seorang siswa memiliki peran sangat penting dalam beretika terhadap gurunya, karena dalam pendidikan, persoalan etika sangat perlu diperhatikan karena tujuan pendidikan tidak hanya menciptakan insan yang berotak cerdas dan berketerampilan saja, melainkan manusia yang sempurna yaitu manusia yang didalam dirinya terdapat prilaku yang baik dihiasi serta berakhlak mulia.
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini
 
                         
                         
                         
                         
                         
                                 
			 
			 
                                
 
                                




