Rimbun Daun
Dik,
Kemarilah duduk sejenak
Ada yang belum usai kau urai
tentang rimbun daun
dalam elegi yang kau lantun
tak kutemukan siapa yang mematahkan ranting-ranting
hanya daun nan luruh
menutupi tubuh lusuh
ceritakanlah sejenak
walau kelam menusuk kalbu
Walau malam tak pernah membiru
Aku hanya ingin tahu
semua itu
Tulus Tak Tulus
Ketika tulus, tak tulus
jangan katakan aku mencintaimu, kalau bibirmu terus mencibir
jangan katakan aku menyayangimu, kalau hatimu terus mendua
jangan katakan aku merindukanmu, kalau matamu lekang dariku
jangan katakan aku milikmu, kalau langkahmu meninggalkanku
katakan saja, bahwa aku memang bukan untukmu
Inilah aku, ketika tulus tak tulus