https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Wednesday, May 14, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda BIngkai Remaja

BULLY BUKAN PILIHAN TERBAIK

Redaksi Oleh Redaksi
1 year ago
in BIngkai Remaja, Bully, Edukasi, Pendidikan, Perundungan
Reading Time: 3 mins read
A A
0
6
Bagikan
56
Melihat

Olejh MIFTAHUL JANNAH

Kelas: X-TKJ 1 SMK  Almubarkeya, Aceh Besar

 

Pagi yang indah di hari Senin, merupakan  hari pertama Nayara di sekolah barunya, di SMKN 1 Nusantara.

“Bunda!! ” teriak Nayara yang terlihat panik.

“Apa! ” balas Bunda Nayara yang sedang berada di dapur.

“Jarum pentul Aya di mana?” tanya Nayara kepada bundanya.

“Ya ampun Aya, Bunda kan udah bilang siapkan duhulu perlengkapanmu. Jadinya kan tidak ribet pas pagi” omel Bundanya.

“Ya maaf bun, tolong carikan ya” rengek Nayara.

“Itu ambil saja di meja rias bunda” balas Bunda Nayara.

Nayara pun bergegas ke kamar bundanya dan langsung mengambil jarum pentul.

Nayara memasang jarum itu di hijabnya agar tak terlepas, setelah dirasa sudah rapi, Nayara pun keluar dari kamar Bundanya dan langsung mengambil tas ranselnya untuk segera ke sekolah.

“Bun Aya berangkat ya, assalamu’alaikum” pamit Nayara sekalian mencium tangan bundanya.

“Eh gak sarapan dulu Aya? ” tanya Bundanya Nayara.

“Sudah telat bun!” teriak Nayara yang telah berada di luar.

Nayara pun masuk ke mobil, dirinya pun diantar hingga sampai di sekolah oleh Pak supir.

“Jam berapa pulangnya Non? ” tanya Pak supir kepada Nayara.

“Nanti Aya telpon kalau sudah pulang ya pak” balas Nayara yang diangguki oleh pak supir.

Nayara pun memasuki kawasan gedung sekolah, ia menuju ke kantor kepala sekolah untuk diberi tahu dimana kelas Nayara berada.

Setelah mengetahui dimana kelasnya, barulah Nayara dan wali kelas dari kelas XI-1 mengantarnya ke kelas.

“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” ucap salam dari bu Ratih selaku wakil kelas XI-1.

“Wa’alaikumussalam salam warahmatullahi wabarakatuh” jawab serentak seluruh siswa.

“Jadi anak anak, hari ini kita kedatangan siswa baru, ayo nak silahkan perkenalkan diri kamu” ucap bu Ratih.

“Hay semua perkenalkan nama saya Nayara Aprilia, biasa dipanggil Nayara” ucap Nayara memperkenalkan diri.

“Baik Nayara kamu bisa duduk di bangku yang kosong” ucap bu Ratih lagi.

Kemudian Nayara pun duduk di kursi yang kosong yang berada di sebelah siswa perempuan yang berkacamata yang bernama Sari. Tak lupa mereka berdua juga berkenalan.

Pelajaran pun dimulai hingga bell istirahat pun berbunyi. Nayara yang belum mengetahui banyak hal di sekolah barunya ini tetap berada di kelasnya. sementara Sari sudah diajak keluar oleh 3 orang yang Nayara kira adalah teman Sari.

Hingga beberapa menit kemudian Sari tak kunjung kembali. Karena merasa bosan Nayara pun berniat menyusul Sari.

Dan alangkah terkejutnya Nayara melihat Sari yang sedang dibully oleh teman – temannya, dengan sigap Nayara merekam aksi pembullyan itu.

“Berhenti!, atau vidio kalian akan saya kasih ke guru” ancam Nayara.

Mereka yang mendengar ancaman dari Nayara merasa ketakutan dan mereka pun berhenti membully Sari dan menyuruh Nayara untuk menghapus vidio itu.

Nayara menyanggupinya, namun sebenarnya, Nayara hanya berbohong dan vidio itu masih ada di ponselnya dan ia dengan berani memberikan vidio itu sebagai bukti jika Sari mendapatkan pembullyan di sekolah.

Dan para pelaku pembullyan itu pun mendapatkan hukuman berupa diskors selama 1 minggu. Sari sangat berterima kasih kepada Nayara yang telah membelanya sekaligus menjadi temannya.

“Nayara, makasih ya kamu udah mau jadi sahabat aku sekaligus udah bela aku” ucap Sari.

“Iya sama sama, kamu jangan sedih lagi ya. Sekarang ada aku di sini dan gak ada yang boleh menyakiti  kamu” balas Nayara yang membuat Sari tersenyum.

Hingga akhirnya mereka berdua pun telah menjadi sahabat dan menghabiskan waktu bersama sama. Lalu, semenjak kejadian itu Sari pun tidak lagi mendapat pembullyan dari teman temannya berkat keberanian dari Nayara.

Kita harus dapat mengambil hikmah  dari apa yang terjadi padamu Sari. Kita harus peduli dan waspada terhadap aksi atau tindakan bully di sekolah kita atau juga di tempat lain. Kita perlu ingatkan kepada teman-teman. Ya, berhentilah membully karena membully tidak membuat kita keren, namun membuat kita terlihat layaknya pecundang. Harus pula kita ingatkan kepada kawan -kawan agar jangan hanya kita terlihat lebih baik dari mereka kita bisa seenaknya membully.

Mungkin mereka akan memaafkan, namun hal itu masih membekas di dalam lubuk hati korban bully. Maka, jangan sampai karena ulah kita membuat orang lain merasakan trauma,maka dari itu berhentilah membully.

 

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya
Bulan Rajab Sebagai Momentum Refleksi Diri dan Tingkatkan Kualitas Diri

Bulan Rajab Sebagai Momentum Refleksi Diri dan Tingkatkan Kualitas Diri

SENJA DI PULAU PENYENGAT

SENJA DI PULAU PENYENGAT

Pemko Langsa Jalin Kerja Sama dengan FKIP USK Banda Aceh

SEKS DI MATA PRIA DAN WANITA

SEKS DI MATA PRIA DAN WANITA

HIJRAH DI BATAS PASRAH

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
271

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
323

Responden Terpilih

March 14, 2025
120
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
348

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
228

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis

Gerimis Pagi ini

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/13
0
89

Oleh Tabrani Yunis Gerimis pagi ini turun berembun pagi  Membasahi jalan dan lorong-lorong sunyi Burung-burung diam bersembunyi  Senyap tanpa ada...

Elegi Negeri Nan Gelap Padam

Elegi Negeri Nan Gelap Padam

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/12
0
60

Oleh Tabrani Yunis Kelam  menyeruak malam terasa semakin gelap padam Anak -anak negeri terdiam dipeluk malam Ditelan gelap  pekat nan tak mampu...

Digitalisasi Fakta dan Situs Sejarah Aceh di Era Digital

Digitalisasi Fakta dan Situs Sejarah Aceh di Era Digital

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/05
0
118

Oleh Tabrani Yunis Seperti biasa,malam Minggu, kala ada waktu senggang, mengajak anak dan istri ke warung kopi atau cafe. Maka,...

Revitalisasi Pelajaran Sejarah dan Geografi Dalam Pendidikan kita

Revitalisasi Pelajaran Sejarah dan Geografi Dalam Pendidikan kita

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/02
0
79

Oleh Tabrani Yunis Ketika melintasi jalan Teuku Umar bersama anak yang paling kecil, Arisya Anum Tabrani Yunis, ia melihat sebuah...

Populer

  • Untaian Puisi Hajriah RE

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Akankah Kisah Cintaku Sama  Tragisnya Seperti Seorang Tan Malaka?

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Tema Lomba Menulis Edisi Mei

    27 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Apakah Sudah Seharusnya Aceh Merdeka?

    19 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Puisi Rosli K. Matari Untuk Zab Bransah dan Mustiar Ar

    15 shares
    Share 6 Tweet 4
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025