Oleh Risnawati, S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Meureu Dua, Pidie Jaya
Hai pohon… Yang begitu indah
Kamu menjadi saksi di mana awalnya aku datang mengunjungi musium Pidie Jaya , aku melihat banyak pohon yang penuh dengan warna kuning, hijau, bahkan ada yang berbunga merah, pink dan masih banyak warna lainnya
Aku melangkah terus dan menerus, lantas aku terkejut melihat danau yang melingkari musium itu, ternyata untuk kita ke musium itu, kita harus menaiki rakit terlebih dahulu. Wahhhh seru banget, aku sangat bahagia. Sambil aku menarik tali yang ada pada rakit itu, lalu aku menaiki rakit itu, aku menikmati udara yang begitu segar.!
Nah setiba aku di museum itu, yang terletak seperti pulau gitu lochhh..Aku mulai menatapi satu persatu di bawah musium itu, terdapat guci guci jaman dulu. Terlihat dari warnanya yang mulai memudar.
Dan aku mulai duduk, sembari aku beristirahat sejenak, sambil aku menikmati angin yang sepai sepoi sambil melihat pohon yang melambai lambai, dan ternyata aku baru menyadari di bawah musium tersebut terdapat dua buah lesung jaman dulu. Yang dulu biasa orang pakai untuk menumbuk beras, jagung, agar menjadi tepung dan sebagainya. Sambil kupegang halus lesung tersebut….
Langsung terbayang nenekku dulu,
yang setia menggunakan alat seperti ini.
Semoga nenek tenang di alam sana ya nek. . Sepontan aku ke ingat nenekku.
Lalu aku berjalan sedikit demi sedikit.
Sambil aku hitung tiang tiang yang berdiri kokoh yang menjadi kaki rumah adat Aceh ini. Semua tiangnya bertotal 28 tiang,
Kuraba sambil terbesit di dalam hati ku, begini lah kayu kayu dulu yang begitu kokoh dan menjadi satu khas kayu jaman dulu,lalu mataku mulai tertuju pada ukiran yang ada di rumah adat itu. Ukiran yang penuh simbolis khas adat Acehnya .
Aku mulai menaiki tangga untuk memasuki musium tersebut, agar rasa penasaranku terjawab semua. Aku melangkah perlahan -lahan, lalu aku terpukau dengan suasana yang ada di dalam itu.
Subhanallah YA ALLAH,,,, indah banget! Di sana aku melihat banyak barang jaman dulu, yang tersusun begitu rapi, dan terdapat foto foto yang menceritakan sejarah sejarah dulu , serta bangunan bangunan yang kramat.
Aku mulai memandangi banyak hal yang terbisik di hati kecil yang paling dalam. Begitu lah kehidupan orang jaman dulu yang menggunakan barang barang seperti ini. Semua serba alami tanpa menggunakan listrik. MasyaAllah.. Mataku mulai berkaca kaca, sembari mengucapkan rasa syukur. Allah masih beri kesempatan untuk aku melihat barang barang yang sangat penuh sejarahnya.
Aku baru sadar, ternyata kakiku berpijak di atas anyaman tikar yang sangat indah dan berkesan seni yang sangat unik. Lalu setelah lama aku berada di atas itu, aku mulai turun dan sambil kudengar suara lantunan ayat suci AL-QUR’AN. Sembari aku duduk termenung sambil menikmati suara merdu itu, aku menikmati angin yang sepai sepoi. Hati ini begitu tenang dan mataku mulai tertuju ke arah kamar kecil yang ada di bagian belakang musium tersebut/ Pemandangannya begitu unik. Lukisan yang begitu berimaginasi. Eh ternyata itu kamar mandi. Ini benar sebuah kreasi yang sangat indah, sebuah toilet disulap menjadi pemandangan indah, luar biasa.
Lalu aku mulai tertarik berjalan ke arah belakang musium tersebut. Nah, di sana aku mendapati lagi lesung yang berada di bawah pondok kecil. Lesung ini benar benar alami, dan ternyata aku seperti mengenal lesung tersebut. Sepertinya itu lesung yang dulunya berada di SMPN 8 Bandar baru. Nah kebetulan aku ingat sekali. Dulu aku pernah dikasih tahu oleh suamiku, beliau juga dulu pernah ikut bantu mengangkat lesung itu. Suamiku bilang lesung itu diletatakan di bagian belakang. Itu pun kalau memang benar lesung itu.
Ternyata lesungnya masih kokoh dan tertata rapi…
Aku mulai melihat beberapa pondok yang dibangun di bagian yang tak jauh dari danau, sembari kutarik nafas dan menghembusnya kembali. Termyata, keindahan yang luar biasa yang aku dapati di sini. Rumah adat Aceh. dan memiliki nilai-nilai budaya Islam.
#RISNAWATI, S.Pd.
#guru_Smpn 1 meurah dua