https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Tuesday, September 23, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Artikel

Pemimpin Teladan

Redaksi Oleh Redaksi
3 years ago
in Artikel, POTRET Budaya
Reading Time: 2 mins read
A A
0
6
Bagikan
57
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh Riza Saputra 

Warga Sipil dan Owner Seduh Alam


Seorang ibu kewalahan dalam menasehati anaknya agar tidak mengonsumsi garam karena penyakit yang diderita oleh si anak. Karena telah kehabisan cara, sang ibu dan si anak akhirnya menjumpai seorang guru yang bijak, di mana perkataannya ini selalu didengar dan diikuti oleh banyak orang.

Si ibu berkata “wahai guru bantulah saya menasihati anak saya ini agar tidak mengonsumsi garam, karena saya khawatir akan kesehatan anak saya ini.”

Guru tersebut menjawab pertanyaan si ibu “saya belum bisa menasihatinya sekarang, tunggu 2 minggu lagi kalian berdua kembali ke mari .”

Setelah tepat 2 minggu si ibu dan si anak kembali menjumpai guru dimaksud dan meminta si guru untuk menasihati anaknya.

Setelah dinasihati oleh guru tersebut si anak akhirnya tidak pernah lagi mau mengonsumsi garam.

📚 Artikel Terkait

Begini Cara Kerja Mafia Hukum

Kucari Jejakmu

Puisi-Puisi Yanimar W Yusuf

Thaipusam: Perjalanan Liminal dan Transformasi Spiritual di Medan

Si Ibu jadi penasaran dan bertanya-tanya apa yang dikatakan guru itu sehingga anaknya tidak lagi makan garam. Padahal ia sudah lakukan berbagai cara menasihati anaknya dan tidak berhasil, sedangkan guru yang dijumpainya itu hanya sekali menasihati anaknya dan berhasil.

Ibu itu kembali menjumpai guru dimaksud dan bertanya “wahai guru apa yang engkau katakan kepada anak saya sehingga anak saya sekarang tidak lagi mau memakan garam?”

Guru itu hanya berkata “Nak, jangan lagi engkau mengonsumsi garam.”

“Jadi kenapa saya harus menunggu sampai 2 minggu, kalau hanya itu yang engkau katakan?” tanya si ibu lagi.

Sambil tersenyum si guru menjawab “karena pada waktu kalian datang pertama, saya masih mengonsumsi garam, sehingga saya belum bisa menasehati anakmu. Makanya saya minta waktu 2 minggu agar saya bisa berhenti mengonsumsi garam.”

Dari kisah ini kita bisa belajar bahwa, jika perkataan kita ingin didengar dan diimplementasikan serta menjadi pedoman oleh yang mendegar, maka kita harus memiliki sikap moral yang kuat dan konsisten dengan apa yang keluar dari lisan kita selaras dengan tindakan dan prilaku kita.

Jika kita menjumpai saat ini banyak pemimpin yang berkata kepada bawahannya, kamu jangan melakukan pelanggaran, jangan korupsi, jangan melakukan perbuatan-perbuatan asusila, gaya hidupmu jangan hedon dan sebagainya. Namun perkataan itu tidak didengar dan diimplementasikan bahkan di anggap hanya sebagai dogeng sebelum tidur. Kemungkinan ada yang salah dengan Pemimpin tersebut. Wallahu’alam bishawab.

Tetap terus berusaha jadi lebih baik dan jangan lupa ngopi ?

📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

Mengenal Marcella Santoso, Pengacara Penyuap Hakim 60M
Artikel

Mengenal Marcella Santoso, Pengacara Penyuap Hakim 60M

Oleh Redaksi
2025/04/22
0
127

Oleh Rosadi Jamani Banyak sudah ditampillan Kartini modern yang menginspirasi. Kali ini saya coba tampilkan seorang kartini lagi, entah menginspirasi...

Baca SelengkapnyaDetails

Mencari Jejak Aceh Carong

BELAJAR DARI SUKSESNYA SEORANG PUTRI ARIANI

Postingan Selanjutnya
MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

1000 Sepeda Peduli Anak Negeri

1000 Sepeda Peduli Anak Negeri

1000 Sepeda Peduli Anak Negeri

SEPEDA DIKALANGAN MASYARAKAT

URGENSI SEPEDA DIERA DIGITALISASI

URGENSI SEPEDA DIERA DIGITALISASI

BERSEPEDA BUKAN SEKEDAR OLAH RAGA

BERSEPEDA BUKAN SEKEDAR OLAH RAGA

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

🔥 Artikel Paling Banyak Dibaca

Kabar Redaksi
Kabar Redaksi
👁️ 1,072 pembaca 📅 2 Feb 2025
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
👁️ 1,352 pembaca 📅 7 Sep 2025
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
👁️ 1,250 pembaca 📅 11 Sep 2025
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
👁️ 986 pembaca 📅 7 Sep 2025
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00