https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Wednesday, June 25, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Pariwara
Beranda Aceh

Antara Aceh dan Jepang

(Aceh to Nihon no aida)

Redaksi Oleh Redaksi
2 years ago
in Aceh, Artikel
Reading Time: 2 mins read
A A
0
5
Bagikan
51
Melihat

‘Kadang, musibah memang menjadi anugerah Tuhan yang sangat indah. Dan dengan Tsunami itu pula kita dieratkan satu sama lain.’

Di penghujung 2012 lalu, ada sebuah stasiun televisi dari Jepang, TV BS-TBS Japan,  datang ke Aceh untuk meneliti tentang Smoong yang berakar dari Simeulu. ‘Smoong’, begitulah masyarakat Simeulu menyebut Tsunami. Ibu Yoko Takafuji, salah satu dari mereka, yang meneliti tentang Smoong tersebut. Ia ingin mencari tahu, bagaimana Simeulu meminimalisir korban pada Tsunami 2004 silam, hingga korban yang berjatuhan tak sama besarnya seperti di Ibukota Provinsi Aceh.

Kita semua tahu, bahwa Pulau Simeulu pernah diterjang Tsunami untuk kali pertama pada tahun 1907 tepatnya hari Jumat. Dengan Tsunami yang kembali terjadi pada tahun 2004 lalu, setidaknya mereka sudah mendapat petuah dari para dedahulu tentang Smoong (baca: Tsunami) serta bagaimana mengatasinya. Sehingga pada 2004 lalu, hanya sedikit nyawa yang terenggut oleh gelombang besar pelabuhan itu (Tsunami dalam bahasa Jepang berarti gelombang besar pelabuhan).

Menurut petuah yang berasal dari pulau tersebut,’biasone anga ida linon keadaan sekitar lumah semengen, sa’a tuaik linon iya misalne afel sia finatang singa kumoddong, tuaik ede uweik asen susuik ede tando ne aiding besang smoong, sebaik ne anga terjadi hal demikian maka tuaik linon lebih baik ita langsung mek delok umang akdo terjadi hal-hal yang tidak ta inginkan’. Jika setelah terjadi gempa, binatang-binatang di sekitarnya berlarian dan air laut surut, berarti Tsunami akan terjadi, segeralah menuju gunung yang terdekat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, begitulah kira-kira arti dari petuah zaman dalam bahasa Simeulu itu. Petuah itulah yang dijadikan patokan masyarakat Simeulu agar selamat dari Tsunami yang terjadi.

Enam tahun setelah terjadinya Tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004, Tsunami kembali terjadi di Pulau Matahari Terbit itu pada 11 Maret 2011. Sudah selama enam tahun Aceh melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap pembangunan di segala bidang. Jepang membantu Aceh tanpa henti hingga Jepang memberikan bantuan berupa sebuah sekolah gratis untuk belajar bahasa Inggris dan bahasa Jepang yang diberi nama Kougetsu School di bawah suatu LSM yaitu LCO (Lost Childen Operation) dan PAC Japan.

11 Maret lalu, tepatnya dua tahun setelah Tsunami menerjang tanah Jepang, LCO menyelenggarakan sebuah acara dalam rangka memperingati dua tahun Tsunami Jepang. Dihadiri oleh Bapak Konsulat dari Jepang untuk Indonesia dan juga Asahi Shinbun (baca: Koran Asahi) dari Jepang. Pada acara itu pula, diadakan doa bersama untuk para korban Tsunami di Jepang maupun di Aceh. Murid-murid Kougetsu School juga mempersembahkan dua buah lagu yaitu Omoiyari dan Hana wa Saku.

Dalam Asahi Shinbun disebutkan bahwa peringatan dua tahun Tsunami Jepang tersebut bukanlah diadakan atas nama LCO ataupun Aceh, tapi atas nama bangsa Indonesia. Mereka juga menuliskan, antara Aceh dan Jepang itu layak kakak beradik, yang senantiasa saling membantu dan saling menyemangati.

Tsunami membuat tanah kita berkait dengan tanah lain. Tsunami menjadikan kita digenggam dunia dan melihat kita dengan mata dan hati. Bahkan Nihonjin (orang Jepang) percaya, bahwa yang membuat Aceh bangkit berjaya dari Tsunami ialah karena Aceh memiliki agama di hati setiap masyarakatnya. Sedangkan mereka, mereka tidak tahu atas dasar apa merekat dapat bangkit dari Tsunami walau pun mereka memiliki potensi yang lebih luar biasa dari Aceh.

Oleh :

Shiti Maghfira

Siswi Bahasa Jepang Kougetsu School

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya
Almarhum  Drs. Mohd. Kalam Daud. M.Ag.,  dalam Kenangan….!

Almarhum Drs. Mohd. Kalam Daud. M.Ag., dalam Kenangan....!

Belajar dari Pemilihan Ketua Kongress Amerika

Belajar dari Pemilihan Ketua Kongress Amerika

MATINYA PERJUANGAN KEPENTINGAN BURUH

MATINYA PERJUANGAN KEPENTINGAN BURUH

Mencetak Sastrawan Dunia

Mencetak Sastrawan Dunia

Kompleksitas Dunia Modern dan Solusi Islam

Kompleksitas Dunia Modern dan Solusi Islam

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
407

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
362

Responden Terpilih

March 14, 2025
132
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
384

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
240

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
131

Oleh Tabrani Yunis  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
85

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
108

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Senja Merah

Senja Merah

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/28
0
94

Oleh Tabrani Yunis Senja merah Merekah Bagaikan darah Tumpah Ruah  Senja merah darah Mengalir menjarah lembah Di ufuk barat tampak...

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Mengenang Kembali “Risalah Amman”

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Sejarah Banda Aceh (Emperom dan Goheng) – Review Artikel

    9 shares
    Share 4 Tweet 2
  • Senja Kala Kesultanan Aceh

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Senja Terakhir Kesultanan

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00