https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Sunday, July 13, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda POTRET Budaya

Senerai Sajak Indah Wan Ina Nur Fazlina

Redaksi Oleh Redaksi
3 years ago
in POTRET Budaya, Puisi, Sastra
Reading Time: 2 mins read
A A
0
5
Bagikan
51
Melihat

Esok Masih Tiada Aku.

Oleh Wan Ina Nur Fazlina

Malaysia

 

Esok , maafkan Aku

Kerana belum berubah

Mungkin belum diizin Tuhanku

Marahku nan lalu bukan untuk bermusuh

Marahku nan seketika

Hanya kerana hati telah belajar merusuh

Benarlah , sabar jangan selalu dirempuh

Kasih sayang bukan tempat singgah berteduh

Datang dan pergi seperti daun tumbuh dan luruh

Kerana rapatnya kita seperti kilat dan guruh

Sekali hati merusuh

Terlalulah luluh .

 

Guru Buruan Zaman

Guru tua Itu telah pun tua

Saat engkau baru mengenal perpustakaan,

Zaman-zaman jasad engkau membugar

Guru tua kian menguning

Mereput , rapuh , patah

Aduh

Benar-benar butuh perawat

Guru tua semakin manja

Pinta dipapah

pinta dibalut

pinta dijahit segala luka koyak

Tapi guru tua tetap semangat

Tidak hirau dijeling cuma

Oleh mata-mata alaf baru

Guru tua sedar kadang tuturnya

putus-putus , kabur, atau langsung hilang dalam dakwat kembang.

Tidak apalah..

Digelar Sang langka tidak laku lagi

Guru tua rela.

Nafas guru tua masih hangat

Berbau bakti

Guru tua hanya damba disantuni

sebalas dengan kesantunannya

Yang tidak pernah pilih kasih

Mempertontonkan dirinya

Andai lebur leburlah nama

andai patah patahlah harap

” Tertawalah anakku akan diriku

diriku hanya junjungan ilmu yang layak engkau ketawakan”

“Aku hanya akan menangis

Sekiranya engkau alpa

Banyaknya sejarah bangsamu sendiri yang belum

engkau peduli pada diri si tua ini”

Guru tua tidak upaya berlari lagi

Sekiranya berterusan menjadiย  buruan

Pada usia dia wajar istirahat.

Temui guru tua jangan

Menantiย  zaman beralih

Temui sekarang

Hargai.

 

Belajar

 

Belajar itu perjalanan rindu

Terlalu rindu

Dalam menuju rahsianya rasa

Yang di dalam perasaan

Menuju Rabbul Izzati

Belajarย  itu dahaga

Terlalu dahaga

apabila kita banyak persoalan

belajar itu manis

Terlalu manis

Apabila kita beroleh jawapan

Belajar itu sebak

Terlalu sebak

apabila kita sedar

Akan hakikatnya Tuan empunya jalan

Hakikatnya Tuan empunya kemanisan

Apabila sebutir air mata jatuh ke kolam Rahsianya rasa seorang hamba.

Pemuisi

Dengan gelaran diri Wan Ina Nur Fazlina, tidaklah terlahir sebagai pemuisi hebat pada usia 38 tahun ini. Masih lagi seorang yang melewati lorong-lorong penulisan dengan hati-hati. Kerjaya sebagai pembaikpulih buku-buku langka telah banyak membuka ruang cantum kata-kata menjadi bunga pujangga.

Seuntai kataย  untuk berbagi rasa

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya
Satupena Aceh Bedah Buku “Kulukis Namamu di Awan”

Ini Hari Miladmu Buah Cinta

KEBEBASAN FINANSIAL

KEBEBASAN FINANSIAL

Senandung Burung

Senandung Burung

SEANDAINYA AKU TAK MENJADI GURU

SEANDAINYA AKU TAK MENJADI GURU

Menanti Pagi

Menanti Pagi

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
432

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
383

Responden Terpilih

March 14, 2025
138
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
395

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
244

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
Diamuk Rindu

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani Yunis
2025/07/12
0
108

Oleh Tabrani Yunis  Tak sempat menulis, atau belum ada waktu menulis. Itulah dua ungkapan yang sangat sering kita dengar, keluar...

BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
142

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
92

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
122

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Populer

  • Pahitnya Kopi Tak Sepahit Nasib Guru

    14 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Tak Sempat Menulis

    11 shares
    Share 4 Tweet 3
  • In Memorial Bapak Dr.Qismullah Yusuf, Sang Inspirator.ย 

    17 shares
    Share 7 Tweet 4
  • Menulislah dan Anda Akan Bahagia

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Puisi-Puisi Ilhamdi Sulaiman

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00