https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Sunday, May 25, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Artikel

Lawan Polusi dengan Tidak Menggunakan Plastik Sekali Pakai

Redaksi Oleh Redaksi
7 years ago
in Artikel, Sampah
Reading Time: 2 mins read
A A
0
5
Bagikan
50
Melihat
 
 
Oleh: Iqbal Perdana
Staf di CCDE
Uni Eropa akan menerbitkan regulasi yang melarang penggunaan produk plastik sekali pakai di kawasannya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi polusi plastik di lautan yang menjadi sorotan utama di media massa selama beberapa bulan belakangan.

Meskipun baru sebatas rencana, hal ini tetap menjadi terobosan besar bagi gerakan anti-polusi lingkungan di seluruh dunia.

Menurut laporan dari Plasticoceans.org, setiap tahunnya kita menghasilkan hingga 300 juta ton plastik. Dari jumlah tersebut, sekitar 25 juta ton plastik ‘disumbangkan’ oleh negara-negara di Uni Eropa, dengan tingkat daur ulang yang kurang dari 30 persen.

Sekitar 10 juta ton plastik diperkirakan dibuang ke lautan setiap tahunnya, membahayakan keseimbangan ekosistem dan kehidupan biota di dalamnya.

“Sampah plastik merupakan isu besar yang tidak bisa ditolak, dan Eropa harus bergerak bersama untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Frans Timmermans, Wakil Presiden dari European Comission.

Dalam proposal peraturan terbaru, European Commission berencana untuk melarang peredaran beberapa produk plastik sekali pakai. Belum ada daftar yang jelas mengenai produk-produk yang akan dilarang.

Namun situs resmi Uni Eropa sudah menyebut beberapa barang seperti cotton bud plastik, alat makan plastik, piring plastik, sedotan plastik, pengaduk minuman, serta tongkat untuk balon mainan.

Uniknya, botol minum sekali pakai dipastikan tidak masuk dalam daftar barang yang akan dilarang, meskipun disebut-sebut sebagai sampah plastik paling umum di lautan.

Selain melarang peredaran produk tersebut, proposal ini juga memastikan produk pengganti lebih ramah lingkungan untuk barang-barang yang dilarang beredar. Selain itu, produsen dari produk makanan yang menggunakan pembungkus plastik, juga diwajibkan menanggung biaya manajemen sampah, serta kampanye kesadaran bahaya sampah ke masyarakat.

Di sisi lain, EU akan memberi insentif bagi perusahaan untuk mengembangkan alternatif bahan yang lebih mudah didaur-ulang untuk produk-produk tersebut.

Meskipun tergolong ekstrem, Timmermans memastikan bahwa peraturan ini tidak akan menyulitkan masyarakat. Ia memastikan bahwa sebelum proses pelarangan hanya diberlakukan jika sudah tersedia produk pengganti yang lebih ramah lingkungan, dengan harga terjangkau.

Masyarakat pun bisa tetap melaksanakan kegiatan harian seperti sedia kala, tanpa adanya gangguan yang berarti.

“Anda tidak akan melihat cotton bud plastik sekali pakai di rak supermarket, namun (Tetap bisa menemukan) cotton bud dari material yang lebih ramah lingkungan,” ujar Timmermans. “Anda masih bisa melakukan piknik, meminum koktail (Dengan sedotan) dan membersihkan telinga seperti sebelumnya.”

Seperti peraturan perlindungan lingkungan lainnya, proposal ini mengundang respon negatif. Khususnya dari produsen plastik yang usahanya akan terdampak secara langsung.

Dilansir dari CNN.com, gabungan perusahaan yang tergabung di Plastics Europe berargumen bahwa meskipun proposal ini didukung oleh ‘objektivitas tinggi’, mereka berpikir bahwa pelarangan ini ‘bukanlah solusi’ dan ‘produk alternatif bisa jadi tidak sebersih yang dikira’.

Tentu saja, hasil akhir dari proposal ini hanya bisa dilihat setelah dibahas dan disetujui oleh negara-negara anggota Uni Eropa. Namun, keberadaan proposal ini tetap memberi harapan bagi masa depan perlindungan lingkungan di seluruh dunia. Khususnya untuk mengurangi sampah plastik yang sulit untuk didaur ulang.

Harapannya, proposal ini dapat memberi contoh bagi negara lain untuk mengikuti jejak komitmen Uni Eropa untuk memastikan dunia yang bebas polusi di masa depan. Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya

Ketahui Kiat Menentukan Jurusan Kuliah

Dispopar Kota Lhokseumawe Buka Pendaftaran Duta Wisata 2018

Walikota Banda Aceh Launching Aplikasi E-Berindah

Najla: Gadis Kecil Penyandang Cerebral Palsy

Ramadan, Bulan Mawas Diri

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
346

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
342

Responden Terpilih

March 14, 2025
124
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
360

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
232

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
Jejak Kelelawar

Jejak Kelelawar

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/24
0
69

Oleh Tabrani Yunis  Burung-burung kelelawar datang berkunjung Berkerumun -kerumun saling sambung Terbang tinggi jauh melambung Langit terang kelihatan mendung Burung-burung...

Gerimis Turun Menjelang Petang

Gerimis Turun Menjelang Petang

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/18
0
71

Oleh Tabrani Yunis Mendung berarak menjelang petang Kala mentari bergegas pulang Berbalut pelangi jingga luas membentang Diguyur gerimis bergoyang kencangย ...

Merevitalisasi PDIA, Merawat Ingatan Membangun Ketangguhan

Merevitalisasi PDIA, Merawat Ingatan Membangun Ketangguhan

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/17
0
91

Oleh Tabrani Yunis Perasaan hati bercampur aduk, kala masuk ke ruang pertemuan di gedung  BAST -ANRI atawa gedung Balai Arsip Statis...

Bhoi Morica: Inovasi Kue Tradisional Acehย Oleh 3 Mahasiswi USKย Sebagai Solusi Anti-Stunting dan Anti-Cacingan

Bhoi Morica: Inovasi Kue Tradisional Acehย Oleh 3 Mahasiswi USKย Sebagai Solusi Anti-Stunting dan Anti-Cacingan

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/16
0
182

Oleh: Tabrani Yunis Bhoi Morica merupakan inovasi pangan fungsional berbasis kue tradisional Aceh yang dikembangkan sebagai solusi lokal untuk mengatasi...

Populer

  • Memaknai Kekhususan Hari Jumโ€™at

    Abu Syech Mud; Syekhul Masyayikh Ulama Dayah Aceh Periode Awal.ย 

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Bunda Literasi di Era Artificial Intelligence

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Nol Saldo di Masjid Jogokariyan; Literasi Keuangan

    9 shares
    Share 4 Tweet 2
  • Jejak Kelelawar

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Puisi-Puisi Abdul Aziz Ali. Ipoh, Perak, Malaysia

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00