• Terbaru
Kuliah Tanpa Beban: Kritik Terhadap Klaim Kuliah yang Terlalu Mudah

Narasi: Senjata Senyap yang Mengubah Dunia

July 14, 2025
Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

November 12, 2025

Teladan Pahlawan Sebagai Cermin Moral Generasi Muda

November 11, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Benarkah Matematika Mata Pelajaran Horor?

November 11, 2025

Kepemimpinan, Kecantikan, dan Penampilan Perempuan Dibentuk oleh Budaya Patriarki

November 11, 2025

Kasino Pertama di Uni Emirat Arab: Antara Diversifikasi Ekonomi dan Dilema Identitas Islam

November 11, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Pahlawan dan Peradaban

November 11, 2025

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Mengoreksi Adab Kemanusiaan Kita ( Hari Pahlawan)

November 10, 2025

Menimbang Relativisme Pahlawan

November 10, 2025

Kehebohan Miss Universe 2025: Drama, Sponsor, dan Suara Perempuan

November 10, 2025
Wednesday, November 12, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

Narasi: Senjata Senyap yang Mengubah Dunia

RedaksiOleh Redaksi
July 14, 2025
0
Reading Time: 3 mins read
Kuliah Tanpa Beban: Kritik Terhadap Klaim Kuliah yang Terlalu Mudah
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh Dr. Dayan Abdurrahman

Di tengah hingar-bingar kemajuan teknologi militer, dari senjata hipersonik hingga nuklir generasi baru, kita kerap lupa bahwa senjata paling mematikan di era ini bukanlah yang meledakkan kota, tetapi yang mengendalikan pikiran. Ia tak terlihat, tak berbau mesiu, namun mampu membentuk opini publik, menjatuhkan rezim, bahkan memicu perang. Senjata itu adalah narasi.

Narasi adalah cerita yang dikemas secara strategis untuk mengarahkan pemahaman dan tindakan masyarakat. Dalam dunia komunikasi global yang penuh kepentingan, narasi menjadi alat perebutan dominasi. Negara-negara adidaya kini lebih banyak menggelontorkan anggaran untuk strategi komunikasi, disinformasi, dan framing media ketimbang senjata fisik.

Lebih Cepat dari Ledakan Nuklir

Nuklir memang menghancurkan dalam satu ledakan. Namun narasi bisa mengubah cara pandang jutaan manusia dalam hitungan hari, bahkan jam. Cukup satu pernyataan dari tokoh global, satu unggahan viral, atau satu film box office—dampaknya bisa menggeser persepsi kolektif dunia.

Hollywood misalnya, bukan sekadar industri hiburan. Ia telah menjadi alat produksi narasi global, mendikte siapa pahlawan dan siapa teroris. Dunia Islam, selama dekade pasca-9/11, menjadi korban narasi global yang membuat jutaan umat Muslim harus membela identitasnya di negeri sendiri maupun di negeri orang.

Di sisi lain, media sosial mempercepat penyebaran narasi secara drastis. Algoritma membuat narasi yang penuh amarah atau emosi negatif lebih mudah viral. Polarisasi politik, perpecahan sosial, dan konflik horizontal banyak dipicu oleh narasi yang dibiarkan menyebar tanpa kontrol.

📚 Artikel Terkait

Ada Apa Dengan Mereka?

POTRET KEHIDUPAN PENGEMIS DI TENGAH PERKOTAAN

HABA Si PATok

Awareness Day, Bincang Edukasi Tentang Bencana Megathrust

Menguasai Pikiran, Menguasai Dunia

Dalam teori komunikasi, narasi yang efektif memiliki tiga kekuatan utama: emosi, identitas, dan pengulangan. Jika suatu narasi berhasil menyentuh sisi emosional, memperkuat identitas kelompok, dan diulang secara konsisten, ia akan menjadi “kebenaran” dalam benak publik—meski sebenarnya hanya rekayasa.

Inilah sebabnya mengapa banyak negara kini mulai mengembangkan narasi nasional—kisah besar yang menyatukan rakyat, memperkuat jati diri, dan menghalau infiltrasi ideologis dari luar. Tanpa narasi sendiri, bangsa mudah terombang-ambing oleh wacana global.

Membangun Narasi Kritis dan Konstruktif

Indonesia sebagai bangsa besar tidak boleh hanya menjadi konsumen narasi global. Kita membutuhkan ekosistem produksi narasi sendiri, baik melalui media, pendidikan, seni, maupun teknologi. Akademisi, jurnalis, influencer, seniman, dan tokoh agama harus menjadi bagian dari gerakan ini.

Namun membangun narasi bukan berarti menciptakan propaganda kosong. Yang kita butuhkan adalah narasi yang berpijak pada kebenaran, nilai kemanusiaan, dan keadilan sosial, bukan sekadar memenangkan opini. Narasi yang jujur dan reflektif bisa menjadi kekuatan pemersatu yang sangat dahsyat.

Penutup: Hening, Tapi Menggerakkan

Narasi tidak terdengar seperti bom, tapi ia bisa mengguncang tatanan dunia. Ia tidak membunuh secara langsung, tetapi mengubah cara berpikir dan bertindak suatu generasi. Ia bisa menyelamatkan, tapi juga bisa menyesatkan. Ia bisa memperkuat demokrasi, atau menghancurkannya dari dalam.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 210x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 193x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 160x dibaca (7 hari)
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 151x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 151x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    152 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya

Mencari Cerdas di Balik Angka

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00